Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia mengajak, para mahasiswa untuk menyukseskan Pemilu 2024.
Salah satu caranya dengan mencegah penyebaran berita bohong atau hoaks, politik SARA, politik uang hingga penyalahgunaan anggaran.
Advertisement
Baca Juga
Dalam rangka mencegah persoalan-persoalan tersebut, kaum muda yang masuk sebagai pemilih dengan jumlah besar dan sebagai kalangan yang melek teknologi memiliki peran yang sangat strategis.
"Kaum muda perlu terlibat dalam menyukseskan pemilu dengan terjun langsung dalam momen krusial," kata Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja dilansir dari Antara, Senin (12/9/2022).
Hal ini disampaikan Rahmat saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional Civic Law yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Adapun proyeksi jumlah pemilih muda pada Pemilu 2024 sekitar 53,6 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan 2019 sebesar 35-40 persen. Jadi mahasiswa yang representasi anak muda itu memiliki peranan penting," ucap Rahmat.
Menurut dia, momen pertama adalah pada momen pencalonan, kaum muda dapat mengambil peran dalam proses kandidasi calon peserta pemilu dan pemilihan.
Kedua, pada momen kampanye, dapat melaporkan adanya politik uang dan politisasi SARA melalui media sosial maupun mendorong para kandidat menawarkan visi, misi, dan program kerja yang perspektif anak muda.
"Ketiga, pada momen pemungutan suara, turut mengampanyekan antigolput dan melakukan pengawasan partisipatif. Ini yang dilakukan teman-teman muda saat pemilu kemarin,” katanya.
Secara khusus terkait dengan strategi meningkatkan partisipasi kaum muda palam penyelenggaraan pemilu, Bagja menyebutkan Bawaslu telah berkolaborasi bersama stakeholder terkait, menyelenggarakan pendidikan pemilih kaum muda melalui program kreatif, dan menyelenggarakan sekolah kader pengawasan partisipatif.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement