Kumpulan Hoaks Seputar Larangan Keluar Rumah, Simak Faktanya

Simak informasi seputar larangan keluar rumah

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Des 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2022, 13:00 WIB
Tangkapan layar klaim tidak boleh keluar rumah saat terjadi fenomena Solstis
Penelusuran klaim tidak boleh keluar rumah saat terjadi fenomena Solstis Desember 2022

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks seputar larangan keluar rumah karena situasi tertentu seperti Covid-19 dan fenomena alam kerap muncul di media sosial, hal ini tentu dapat menimbulkan kekhawatiran masyarakat.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri informasi seputar larangan keluar rumah, hasilnya sebagian terbukti hoaks.

Simak informasi seputar larangan keluar rumah.

Tak Boleh Keluar Rumah saat Fenomena Solstis Desember 2022

Cek Fakata Liputan6.com mendapati klaim tidak boleh keluar rumah saat terjadi fenomena Solstis Desember 2022, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 21 Desember 2022.

Unggahan klaim tidak boleh keluar rumah saat terjadi fenomena Solstis berupa video tatasurya yang di dalamnya terdapat tulisan "Fenomena Solstis Desember 2022".

Unggahan video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Tidak Bleh Keluar Rmh Krna Ada Yg Terjadi Pada Tnggal 21 Desember 2022 Itu Terjadi Fenomena Solstis Ini Adalah Berbahaya Pada Anak Anak"😭"

Benarkah klaim tidak boleh keluar rumah saat terjadi fenomena Solstis Desember 2022? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

Menko Luhut Larang Lansia Keluar Rumah Selama 4 Pekan pada Juni 2022 Akibat Covid-19 Menggila

Beredar di media sosial postingan artikel yang menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta lansia tidak keluar rumah selama empat pekan ke depan karena covid-19 menggila. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Instagram. Postingan itu diunggah pada 12 Juni 2022.

Dalam postingannya terdapat artikel Liputan6.com berjudul "Covid-19 Menggila Lagi, Menko Luhut Minta Lansia Tak Keluar Rumah Sebulan"

Akun itu menambahkan narasi:

"Oh kl lansia ga boleh keluar Rumah enter jg dunk, wapres , empud jg dll adil yeee jgn sepihak"

Lalu benarkah postingan artikel yang menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta lansia tidak keluar rumah selama empat pekan ke depan karena covid-19 menggila? Simak dalam artikel berikut ini....

Larangan Keluar Rumah Akibat Puncak Inkubasi Corona COVID-19

Kabar tentang larangan keluar rumah akibat puncak inkubasi virus corona atau Covid-19 beredar di media sosial. Kabar tersebut viral dalam pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp sejak 27 Maret 2020.

Berikut narasinya:

Baru saja mendapat info ini: Mulai besok, jangan keluar rumah mencari makanan atau untuk apa pun, karena hal yang terburuk dimulai, tanggal inkubasi telah tiba dan banyak yg terinfeksi positif akan menunjukkan gejalanya dan banyak orang bisa tertular, jadi sangat penting untuk tetap di rumah dan tidak berhubungan dengan tidak bertemu orang lain, sangat berhati-hati adalah sangat penting.

Dari 23 Maret hingga 3 April kita harus menjaga diri kita sendiri, karena kita akan berada di puncak penyebaran virus dalam dua minggu, biasanya dalam dua minggu itu semua yang terinfeksi akan muncul kemudian ada dua minggu tenang dan kemudian dua minggu lagi mulai berkurang.

* Apa yang terjadi di Italia adalah bahwa siklus ini diabaikan pada musim penularan dan itulah mengapa semua kasus bercampur menjadi satu *.

*Dan akhirnya, jangan menerima kunjungan dari siapa pun, bahkan dari keluarga yang sama. Ini semua untuk kebaikan semua. *

KITA AKAN BERADA DI TINGKAT INFEKSI MAKSIMUM.

-*JANGAN ABAIKAN PESAN INI, BAGIKAN KE SEMUA KONTAK ANDA *

 Benarkah larangan keluar rumah akibat puncak inkubasi virus corona? Simak hasil penelusurannya di sini.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya