Waspada Penipuan Penggantian Nomor Pelanggan PLN Minta Biaya Rp 400 Ribu

PLN menyatakan tidak ada program penggantian nomor ID PLN meminta biaya Rp 400 ribu

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Agu 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2023, 21:00 WIB
Tangkapan layar penggantian nomor ID PLN meminta biaya Rp 400 ribu
Hoaks penggantian nomor ID PLN meminta biaya Rp 400 ribu

Liputan6.com, Jakarta- PT PLN (Persero) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penipuan dengan modus penggantian nomor pelanggan meminta biaya Rp 400 ribu, aksi ini dilakukan oleh oknum yang mengaku sebagai petugas.

Seperti diketahui beredar di tengah masyarakat informasi penggantian nomor ID PLN meminta biaya Rp 400 ribu yang dilakukan oleh oknum dengan membawa lembar tanda bukti pembayaran, bertuliskan "TANDA BUKTI PEMBAYARAN PENGGANTIAN NO.ID (PLN)" disertai dengan logo PLN.

Pada lembar tersebut juga terdapat sejumlah keterangan seperti nomor ID pelanggan, nominal biaya penggantian sebesar Rp 400 ribu dan keterangan pebayaran untuk penggantian nomor .

Dalam lembar tersebut juga terdapat logo PLN dan cap merah yang bertuliskan PT PLN (Persero) yang posisinya sama dengan kolom tanda tangan.

Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto mengatakan, belakangan ini marak terjadi penipuan dengan berbagai modus, seperti men- download aplikasi tertentu, survei berhadiah hingga layanan yang mengaku petugas PLN yang datang ke rumah kemudian meminta biaya-biaya di luar ketentuan.

"Kami mengimbau agar masyarakat berhati-hati atas tawaran ataupun pihak-pihak yang mengatasnamakan PLN dan meminta sejumlah biaya atau bayaran," ujar Gregorius.

Modus terbaru, ada pihak yang mengaku sebagai petugas PLN dan melampirkan semacam bukti penggantian nomor ID pelanggan untuk kemudian dilunasi oleh pelanggan. PLN memastikan bahwa pihak tersebut bukan dari PLN.

Gregorius menegaskan, PLN juga tidak pernah menawarkan jasa layanan door to door ke pelanggan seperti penggantian kWh meter, penjualan box kWh meter atau pemasangan baru dengan transaksi pembayaran langsung di rumah pelanggan.

Gregorius menambahkan PLN juga tak pernah memungut biaya layanan selain yang tertera di aplikasi dan seluruh transaksi pembayaran saat ini terpusat lewat sistem digital melalui Payment Point Online Bank (PPOB).

"Petugas PLN tidak meminta biaya atas layanan yang diberikan secara langsung, semua transaksi pembayaran melalui sistem PPOB, tidak ada pembayaran di rumah pelanggan," ujarnya.

Untuk mencegah penipuan, Gregorius mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kelengkapan atribut petugas resmi PLN. Menurutnya, petugas PLN selalu dibekali surat tugas, menggunakan tanda pengenal, alat pelindung diri (APD) dan seragam kerja selama bertugas.

Ia melanjutkan, jika di lapangan masyarakat menemukan oknum yang mengaku petugas PLN dan meminta pembayaran di tempat, masyarakat jangan ragu melaporkannya melalui PLN Mobile atau Contact Center PLN 123.

"Semua keluhan dan kebutuhan pelanggan bisa diselesaikan melalui PLN Mobile melalui nomor register sesuai dengan jenis pelayanan kelistrikan yang dimohon oleh pelanggan," ujar Gregorius.

 

Tips Hindari Penipuan dari PLN

PLN mengimbau untuk selalu berhati-hati terhadap berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan PLN.

Agar tidak menjadi korban penipuan perhatikan sejumlah tips berikut ini.

1. Berhati-hati terhadap pihak yang mengaku sebagai petugas PLN dan meminta pembayaran langsung. Petugas PLN selalu dilengkapi surat tugas dan identitas pekerjaan yang jelas;

2. Semua transaksi pembayaran layanan PLN selalu menggunakan nomor register atau kode bayar;

3. Petugas PLN tidak meminta biaya atas layanan yang diberikan secara langsung;

4. Laporkan oknum yang mengaku sebagai petugas PLN melalui PLN Mobile atau Contact Center PLN 123;

5. Tidak mengunduh file atau aplikasi apapun dari nomor tidak dikenal yang mengatasnamakan PLN.

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya