Tips Mengenali Penipuan Rekrutmen CPNS, Simak Biar Tak Jadi Korban

Mencegah korban penipuan dalam rekrutmen CPNS dengan memahami modus operandi penipu dan mengikuti tips yang efektif untuk menghindari penipuan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Agu 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2024, 11:00 WIB
Ribuan Pelamar Ikuti Tes CPNS Kemenkumham
Peserta tes seleksi CPNS Kemenkumham saat menjawab soal dengan sistem CAT di gedung BKN, Jakarta, Senin (11/9). Pada 2017, tercatat 1.116.138 pelamar CPNS mendaftar di lingkungan Kemenkumham. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta- Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah proses yang sangat dinantikan oleh banyak orang yang ingin bergabung dengan pemerintahan. Namun, dalam proses ini, terdapat risiko yang signifikan terhadap penipuan.

Penipu seringkali menggunakan berbagai modus operandi untuk menipu calon pelamar, sehingga penting bagi kita untuk memahami cara mengenali dan menghindari penipuan tersebut.

Agar tidak menjadi korban penipuan rekrutmen CPNS, kenali beragam tips berikut ini.

 

1. Pahami Prosedur Pendaftaran Secara Resmi

Proses pendaftaran CPNS harus dilakukan melalui website resmi SSCASN - BKN RI. Jangan tergiur oleh tawaran untuk mendaftar melalui pihak ketiga atau calo yang mengaku bisa mempermudah proses. Semua informasi terkait pendaftaran, termasuk pembuatan akun dan dokumen yang dibutuhkan.

 

2. Waspada ! Jangan Percaya Janji Lulus Tanpa Seleksi

Berhati-hatilah dengan pihak yang menjanjikan kelulusan tanpa harus mengikuti seleksi CPNS. Proses rekrutmen CPNS harus melalui tahapan seleksi yang ketat dan diumumkan secara resmi oleh pemerintah. Tidak ada jaminan kelulusan di luar prosedur yang ditetapkan, jadi pastikan untuk mengikuti semua tahap seleksi sesuai dengan petunjuk resmi.

 

3. Waspadai Permintaan Biaya Tambahan

Proses seleksi CPNS tidak memungut biaya apapun untuk pendaftaran atau tahapan seleksi. Jika ada pihak yang meminta uang atau tarif sebagai syarat untuk melanjutkan proses pendaftaran atau seleksi, itu adalah indikasi penipuan. Selalu pastikan bahwa semua transaksi dilakukan melalui saluran resmi dan gratis.

 

Tips Selanjutnya

4. Jangan Tertipu dengan Surat Keputusan (SK) Palsu

Penipu seringkali akan memberikan Surat Keputusan (SK) palsu untuk meyakinkan calon pelamar. Ingatlah bahwa semua keputusan terkait pengangkatan CPNS diumumkan secara terbuka melalui saluran resmi pemerintah, bukan melalui individu atau pihak ketiga. Verifikasi setiap dokumen yang Anda terima dengan pihak berwenang untuk memastikan keasliannya.

 

5. Manfaatkan Sumber Informasi Resmi

Selalu perhatikan pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh media informasi resmi instansi yang membuka pendaftaran dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hindari informasi yang tidak jelas sumbernya. Sebelum memberikan data pribadi atau melakukan pembayaran, pastikan informasi yang Anda dapatkan benar-benar valid.

 

6. Edukasi Diri dan Orang Sekitar

Salah satu langkah pencegahan yang paling efektif adalah dengan terus-menerus mengedukasi diri sendiri dan orang-orang di sekitar tentang modus penipuan yang ada. Pelajari ciri-ciri penipuan dan pastikan untuk selalu memeriksa informasi dari sumber yang terpercaya.

 

 

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya