Temuan Kasus Cacar Monyet Diikuti Hoaks, Simak Daftarnya

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks seputar cacar monyet, simak daftarnya dalam artikel berikut ini.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Okt 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2024, 13:00 WIB
Cacar Monyet
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, ada kekhawatiran bahwa masalah MPox agak terabaikan di wilayah Asia Tenggara karena kurangnya akses terhadap fasilitas medis yang memadai. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta- Hoaks tentang cacar monyet beredar di media sosial seiring dengan ditemukannya kasus penyakut tersebut, salah satu informasi bohong yang kerap muncul adalah terkait penularannya.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah mengungkap beragam hoaks seputar cacar monyet, berikut kumpulannya.

Pasien Mpox Dirawat di RS Kandou Manado

Kabar tentang seorang pasien yang terjangkit cacat monyet atau monkeypox (mpox) dirawat di Rumah Sakit UP Prof Dr R.D Kandou Manado, Sulawesi Utara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 September 2024.

Akun Facebook tersebut mengunggah gambar seorang pria yang wajahnya dipenuhi cacar. Dalam postingan tersebut juga terdapat narasi bahwa sudah ada pasien mpox yang dirawat di RS Kandou, Manado.

"So di Manado dia gaiss....Please pake masker, jgn sembarangan bli2makanan masak dari luar nee semua

Meneruskan !!!

Izin menginfokan, jadi ada kabar katanya di RS Kandou so ditemukan kasus penyakit MPox. Oleh karena itu, mulai besok teman2 diharapkan *menggunakan masker* dalam melakukan aktivitas di luar, baik kuliah maupun yg lain.

Atas perhatian diucapkan terima kasih," demikian narasi dalam gambar tersebut.

"Sekedar jaga2 saja…

Musti rajin cuci tangan dan memakai masker klo beraktifitas diluar 🙏🏻🥲," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 6 kali dibagikan dan mendapat 10 komentar dari warganet.

Benarkah ada pasien mpox yang dirawat di RS Kandou, Manado? Simak hasil penelusurannya dalam halaman berikut ini....

 

Bupati Brebes Terjangkit Cacar Monyet

Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar terjangkit cacar monyet. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 7 September 2024.

Dalam postingannya terdapat foto seseorang sedang berbaring dengan wajah penuh benjolan seperti terkena cacar. Postingan itu disertai narasi:

"Info penting

Untuk rekan2 Jaga kesehatan ...mohon ke mana2 PAKE MASKER lagi..Virus Monyet sdh sampai Brebes, ini Bupati Brebes korban pertama... ati2 waspada jaga jarak jgn bergerombol kumpul2"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Bupati Brebes Iwanuddin Iskandar terjangkit cacar monyet? Simak dalam artikel berikut ini...

Vaksin Covid-19 Pfizer Sebabkan Cacar Monyet

Beredar di media sosial postingan vaksin covid-19 Pfizer menyebabkan penyakit cacar monyet. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.

Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 23 Agustus 2024.

Dalam postingannya terdapat foto dokumen dengan narasi:

"Auto immune blistering disease is an adverse reaction to the Pfizer vaccine, its on page 2 of the Pfizer data drop. Monkey pox is a cover up"

atau dalam Bahasa Indonesia

"Penyakit autoimun yang melepuh merupakan reaksi yang merugikan terhadap vaksin Pfizer, hal ini ada di halaman 2 dari data Pfizer. Cacar monyet adalah tindakan menutupinya"

Akun itu menambahkan narasi "Penyakit lepuh auto imun ialah tindak balas buruk terhadap vaksin Pfizer, yang terdapat pada halaman 2 penurunan data Pfizer. Cacar monyet adalah penutup!"

Lalu benarkah postingan yang mengklaim vaksin covid-19 Pfizer menyebabkan penyakit cacar monyet? Simak dalam artikel berikut ini...

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya