Mudik Lebaran itu Boros dan Capek, Tapi Kenapa Tetap Dilakukan?

Salah satu Hajatan nasional Indonesia yang sangat penting adalah mudik, pulang kampung saat lebaran.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jul 2015, 08:03 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2015, 08:03 WIB
 Mudik Lebaran itu Boros dan Capek, Tapi Kenapa Tetap Dilakukan?
Salah satu Hajatan nasional Indonesia yang sangat penting adalah mudik, pulang kampung saat lebaran.

Citizen6, Jakarta Salah satu Hajatan nasional di Indonesia yang sangat penting adalah mudik, pulang kampung saat lebaran. Ini karena jumlah muslim di Indonesia yang sangat besar. Di hari lebaran, Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat muslim di seluruh dunia.

Pada hari ini, semua orang berbahagia, merayakan hari ini dengan suka cita. Salah satu bentuk kebahagiaan di hari raya adalah berkumpul dengan keluarga besar, bertemu teman dan hal-hal yang mengasyikkan lainnya. Karena itu kamu sebaiknya pulang. Karena momen seperti itu tak akan terulang.

Selain itu ada 6 alasan yang tak terbantahkan kenapa harus pulang pada hari raya atau libur lebaran:

1. Bertemu dengan dengan orang-orang yang kita cinta

Tak dipungkiri, momen lebaran adalah waktu yang sangat tepat untuk bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan orang tua, saudara, tetangga, teman dan sahabat.  Tentu sangat menyenangkan melihat keadaan mereka sekarang yang tentunya banyak perubahan, juga mendengarkan cerita terbaru mereka, juga mengenang cerita-cerita masa lalu yang kini menjadi lucu.

Biasanya ada acara keluarga di momen ini, manfaatkanlah. Akan ada banyak kebaikan di sana, menyambung tali silaturahim akan memberikan banyak rezeki bukan?

2. Unjuk kesuksesan

Membanggakan pastinya jika berhasil mengejar karir di Ibukota. Setelah bertahun-tahun menabung sedikit demi sedikit dan jumlah tabungan sudah membukit, waktunya untuk mengekspresikan diri. Dan lebaran adalah waktu yang tepat untuk itu.

Banyak orang secara ekspresif menunjukkan keberhasilan itu saat di kampung halaman. Ada beragam cara, dengan memakai perhiasan berlebihan seperti toko berjalan, mengendarai mobil terbaru atau dengan melakukan kegiatan sosial, mengundang buka bersama, membagi sembako untuk yang membutuhkan dan lainnya. Namun yang terakhir ini tampaknya masih jarang terjadi.

3.  Waktunya Berziarah

Pada waktu lebaran juga di beberapa wilayah ada ritual berziarah ke kuburan. Di tempat inilah kita berkesempatan mendoakan para kerabat yang telah pergi mendahului kita untuk selama-lamanya. Pergi ke Makam bisa juga dipakai sebagai ajang untuk intropeksi diri bahwa suatu hari nanti kita akan mendapat giliran berikutnya. Sudah siapkah?

Biasanya orang berziarah ke makam dengan membawa bunga mawar.

4. Ajang cari jodoh

Bagi para jomblo, lebaran tentu momen yang sangat penting untuk meluaskan networking atau menyambung kembali silaturahim yang beberapa waktu terputus. Di hari lebaran kemungkinan untuk bertemu dengan orang-orang baru lebih banyak. Ada reuni, acara keluarga besar. Dari sekian banyak yang dikenal atau kenalan baru, siapa tahu ada yang nyangkut di hati.

Beberapa orang malah sengaja membuat acara untuk mempertemukan kedua calon yang sama-sama belum punya pacar, semacam mak comblang. Meski sekarang semua orang sudah terhubung ke internet dan mudah berkenalan dengan orang baru, kenalan dan bertemu langsung tetap penting untuk dilakukan karena di online kebanyakan foto yang dipasang sudah dipotoshop.

5. Banyak yang mendoakan

Hari kemenangan umat Islam biasanya ada waktu untuk bermaaf-maafan. Nah pada saat itulah kita sering memperoleh doa-doa yang penuh kebaikan dari orang-orang yang lebih tua yang kita kunjungi. Doa-doa yang tulus, tanpa pamrih, yang diucapkan dari lubuk hatinya yang paling dalam.

6. Refreshing

Tentu saja pulang bisa dipakai untuk beristirahat. Sejenak para urban meninggalkan hiruk pikuk kota metropolitan yang seperti tak pernah memberi waktu untuk istiraha. Dengan pulang kampung atau mudik memberi waktu otak dan hati untuk beristirahat dengan tenang. Karena di kampung bisa melihat pemandangan alam yang indah, sawah menghijau, air sungai yang bening dan perilaku orang-orang kampung yang penuh ketulusan.
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya