7 Aksi Diet Ketat yang Membahayakan Kesehatan

Demi memeroleh tubuh ideal, sebagian orang rela melakukan diet yang sangat berisiko bagi kesehatan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Mar 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2016, 11:00 WIB
7 Aksi Diet Ketat yang Membahayakan Kesehatan
Demi memeroleh tubuh ideal, sebagian orang rela melakukan diet yang sangat berisiko bagi kesehatan.

Citizen6, Jakarta Berat badan ideal menjadi dambaan setiap orang. Hal ini terbukti beredarnya obat pelangsing yang terbilang laris manis di pasaran. Bagi sebagian orang yang mempunyai ketakutan terhadap obat pelangsing yang berbahaya, solusi diet ketat dilakukan dengan berbagai cara.

Aksi nekat yang penuh risiko justru dilakukan oleh orang-orang yang menginginkan tubuh ideal. Mereka memakan makanan sesuai porsi berlebih tapi tetap langsing tanpa obat dan olahraga.

1.Potong Lambung

Potong lambung termasuk salah satu operasi besar. Potong lambung (bypass lambung) bertujuan mengecilkan kapasitas lambung. Intinya, makan dua sendok makan saja, kamu langsung merasa kenyang. Aksi aneh dilakukan seseorang yang memiliki berat badan 197 kilogram.

Beth, 19, tidak ingin berat badannya bertambah terlalu banyak. Oleh karena itu, ia memutuskan diet potong lambung pada 2007. Dalam jangka waktu 16 bulan, beratnya turun drastis sampai 25 kilogram saja. Mirisnya, teman-teman yang melihat perubahan Beth menilai Beth seperti mayat hidup.

Ilustrasi. Foto:hellawella

Beth hampir kehilangan nyawa akibat kekurangan asupan nutrisi. Akhirnya, Beth melakukan program makan sehingga berat badannya naik ideal sekitar 70 kilogram. Aksi potong lambung berujung makanan yang masuk tidak melalui lambung, melainkan langsung ke pencernaan. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang baik.

2.Menggunakan Cacing Pita

Cacing pita, salah satu jenis cacing yang berbahaya bila masuk ke dalam tubuh dan tumbuh hingga 9 meter lalu menyerap kalori. Tubuh manusia akan kekurangan nutrisi, komplikasi, dan kehilangan nyawa. Amerika Serikat dan Meksiko menggunakan teknik diet cacing pita sekitar tahun 1900-an.

Respons masyarakat pada waktu itu, diet tidak diperbolehkan karena dianggap mitos dan berisiko. Kini, pemanfaatan diet ketat dapat dilakukan dengan berbagai bentuk penawaran obat anti-parasit. Cacing pita akan dikeluarkan dari tubuh setelah berat badan yang diharapkan tercapai.

Cacing pita bukan merupakan hal baru bagi dunia medis. Yang baru adalah, ternyata cacing pita bisa menginfeksi manusia dengan tumor.

Pada tahun 2009, seorang wanita Hongkong nekat mengonsumsi telur cacing pita atau pil yang berisi cacing-cacing pita jenis taenia saginata. Menurut para ahli, diet cacing pita dapat dilakukan tapi efek jangka panjangnya berpeluang menyebabkan komplikasi.

Simak selengkapnya di sini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya