Bunuh Anak Sendiri, Alasan Wanita Ini Buat Hati Pilu

Wanita ini memang bersalah membunuh anaknya sendiri. Namun, ia memiliki alasan kuat yang pasti membuat siapa pun pilu karenanya.

oleh Nur Aida Tifani diperbarui 03 Nov 2017, 09:17 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2017, 09:17 WIB
Huang dalam pengadilan.
Source: Xinhua via Shanghaist.com

Liputan6.com, Tiongkok - Semua ibu pastinya menyayangi anaknya. Tentunya mereka akan melindungi anak dari segala bahaya.

Namun, tampaknya ibu yang satu ini akan membuat bayak orang marah karena aksinya. Seorang wanita tua dari Guangzhou, Tiongkok, mengaku membunuh anaknya sendiri. Namun, di balik aksinya itu, ternyata ada alasan yang membuat banyak orang terenyuh. 

Huang (83) mengakui aksi pembunuhannya di pengadilan pada 9 Mei lalu dengan memberikan 60 pil tidur. Selain itu, untuk memastikan sang anak tewas, Huang menutup hidung anak degan kapas dan mengikatkan skarf pada lehernya.

Setelah melakukan perbuatan keji tersebut, ia lalu menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. Namun, dalam persidangan Huang menjelaskan alasan membunuh anaknya.

"Aku semakin tua dan lemah. Aku khawatir aku akan mati sebelum anakku dan tidak akan ada orang yang mengurusnya," ujar Huang dalam pengadilannya pada 21 September, melansir Shanghaiist, Kamis (2/11/2017).

Penyandang Disabilitas Kronis

Huang dalam pengadilan
Source: Xinhua via Shanghaist.com

Huang lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak laki-lakinya yang seorang penyandang disabilitas kronis. Selama bertahun-tahun, kondisi atrophia pada otot sang anak semakin parah. Ini membuat anak laki-laki Huang menjadi lumpuh dan tidak bisa hidup tanpa bantuannya.

Huang juga tidak menginginkan anaknya menyusahkan anak saudaranya. Merasa tak ada pilihan, Huang mengakhiri nyawa anaknya.

"Akulah yang melahirkannya dan membuatnya menderita. Aku lebih baik membunuhnya daripada meninggalkannya dengan orang lain untuk diurus," kata Huang.

Menurutnya, dengan membunuhnya Huang percaya cara tersebut dapat mengakhiri penderitaannya. Huang juga mengungkapkan bagaimana ia menyayangi sang anak dan tidak pernah berputus asa terhadapnya. Sayangnya kesehatannya jauh memburuk dalam dua tahun terakhir.

Dalam sidang pengadilannya, banyak sanak keluarga membela tindakannya. Walaupun membunuh merupakan pelanggaran hukum, Huang masih mendapatkan belas kasihan dari pihak hakim pengadilan. Akhirnya, Huang dijatuhi hukuman 3 tahun penjara.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya