Liputan6.com, Jakarta Seekor gajah di Pakistan mendapat julukan "Gajah Paling Kesepian di Dunia" karena selalu menyendiri. Gajah itu bernama Kaavan berusia 36 tahun dan tinggal di kebun binatang Islamabad, Pakistan.
Baca Juga
Advertisement
Ia tidak memiliki teman karena kondisi penangkaran di kebun binatang Islamabad yang semakin memburuk. Banyak aktivis hewan yang peduli dengan keadaan Kavan.
Perisitiwa ini kemudian menggerakkan hati Mark dan Gina sebagai pendiri Free The Wild untuk membebaskan Kaavan dan memindahkannya ke kebun binatang baru.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ditinggal Mati Temannya
Sebenarnya Kaavan berasal dari panti asuhan di Sri Lanka, kemudian saat usianya masih kecil ia dikirim ke Pakistan sebagai hadiah untuk Zain Zia putri dari jenderal Pakistan.
Saat tiba di Pakistan, ia ditempatkan di kebun binatang Islamabad dan telah tinggal selama 30 tahun. Sebelum menyendiri Kaavan memiliki teman bernama Saheli, namun di usia 22 tahun Saheli mati.
Â
Advertisement
Pemindahan Disetujui
Kondisi kebun binatang Islamabad yang kian memburuk membuat banyak orang peduli dengan satwa di sana, terutama Kaavan. Berbagai kampanye dan penggalangan dana mulai muncul di internet untuk menyelamatkan satwa itu.
Di tahun 2018, organisasi Free The Wild yang didirikan bersama penyanyi Amerika Serikat Cher, meningkatkan upayanya untuk menolong Kaavan. Co-Founder Free The Wild dan Cher mengunjungi Pakistan untuk mengurus pemindahan Kaavan ke kebun binatang lain.
Meskipun birokrasi yang lambat untuk, tetapi mereka berhasil membebaskan Kaavan melalui persetujuan Pengadilan Tinggi Islamabad. Pihak Free The Wild berencana memindahkan Kaavan ke cagar alam Kamboja.
Tiba di Kamboja
Dengan bantuan dokter hewan, Drh. Aamir Khalil dan timnya, Kaavan berhasil diberi makan dan dirawat dengan baik. "Dalam beberapa minggu terakhir, saya menghabiskan hampir setiap hari dengan Kaavan, berbicara dan menyanyikan lagu-lagu Frank Sinatra untuknya," kata Drh. Aamir Khalil.
Kaavan berhasil dibawa dari Pakistan ke Kamboja menggunakan pesawat. Drh. Frank Goeritz dan Drh. Aamir Khalil berada di samping Kaavan selama perjalanan.
Banyak pihak yang terlibat untuk membantu Kaavan. Mereka melakukan penggalangan dana untuk biaya perjalanan dan keperluan Kaavan seperti sebuah peti untuk tempatnya di dalam pesawat hingga makanan.
Â
Advertisement
Mulai Berinteraksi dengan Gajah Lain
Pada tahun 2020, Kaavan tiba di rumah barunya di Kamboja dan disambut dengan hangat. Sebelum pergi ke tempat penampungan, kandangnya telah diberkati oleh biksu Buddha. Kini ia tak lagi merasa kesepian karena bertemu dengan teman-teman baru.
Setelah puluhan tahun hidup menyendiri, Kaavan akhirnya melakukan kontak dengan gajah lain. Ia akhirnya memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan normal dengan damai.
Penulis:
Syifa Aulia
UPN Veteran Jakarta
Â
Â