Ini 3 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Anda Tertawa

Tertawa terlalu banyak bisa berdampak pada kondisi tubuh Anda.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Okt 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi pantun cinta lucu
Ilustrasi pantun cinta lucu (Photo on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Apakah Anda sering tertawa? Ketika seseorang sedang mendengarkan lelucon atau berada di sekitar orang-orang yang humoris, pastinya Anda akan terhibur dan mulai tertawa. Banyak tertawa memiliki efek jangka pendek yang baik, salah satunya menghilangkan stres.

Mengutip dari Mayo Clinic, tertawa tidak hanya meringankan beban mental Anda tetapi juga menyebabkan perubahan fisik dalam tubuh Anda. Tertawa dapat merangsang banyak organ, menghilangkan respons stres Anda, serta menenangkan ketegangan. Selain itu, tertawa juga dapat meningkatkan kepuasan pribadi dan suasana hati Anda.

Tertawa memang salah satu obat terbaik untuk menangani suasana hati yang buruk. Namun, ternyata tertawa terlalu keras juga bisa berdampak pada kondisi tubuh Anda. Berikut ini adalah 3 hal yang akan terjadi pada tubuh bila Anda terlalu banyak tertawa, merangkum dari berbagai sumber.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Meningkatkan Kesehatan dan Menurunkan Stres

5 Cara Praktis Jaga Kulit Wajah Tetap Sehat Saat Liburan
Ilustrasi liburan. (dok.Artem Beliaikin from Pexels/Dinny Mutiah)

Melansir dari Yourtango, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa tertawa dapat mempertajam kemampuan Anda untuk mengingat sesuatu sekaligus mengurangi hormon stres kortisol, terutama pada orang tua. 

Selain itu, sebuah studi pada pasien diabetes menemukan bahwa dengan tertawa dapat menurunkan stres dan peradangan, serta meningkatkan kolesterol yang baik. Studi lain juga menunjukkan bila Anda tertawa saat mendengarkan cerita lucu, Anda mengantisipasi akhir cerita. Mengantisipasi inilah yang dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi hormon yang berhubungan dengan stres. 

Membuat Anda Terlihat Menarik dan Meningkatkan Hubungan Anda

Ilustrasi tertawa, bahagia
Ilustrasi tertawa, bahagia. (Gambar oleh StockSnap dari Pixabay)

Sebuah penelitian menegaskan bahwa humor dan keceriaan merupakan sifat yang sangat dihargai pada calon pasangan romantis. Dilansir dari Yourtango, Kamis (23/09/21), Seseorang akan terlihat lebih menarik jika mereka bisa membuat lelucon dengan orang yang spesial atau pasangannya. 

Kemudian, penelitian juga menunjukkan bahwa tertawa membuat Anda lebih terbuka pada orang baru. Selain itu, tertawa juga dapat membantu Anda untuk membangun serta memperkuat hubungan baik dengan hubungan pertemanan atau hubungan romantis. Setiap hubungan baik persahabatan, hubungan romantis, hubungan dengan rekan kerja akan terlihat sangat membosankan bila tidak ada tawa atau candaan.

Toleransi Rasa Sakit Akan Meningkat Sementara

Ilustrasi Tertawa
Ilustrasi Tertawa/Pixabay

Dilansir dari Bustle, sebuah studi menemukan bahwa pasien rumah sakit yang menonton video komedi cenderung tidak memerlukan obat penghilang rasa sakit. Selain itu, studi juga menemukan mereka yang melakukan aktivitas yang menimbulkan rasa sakit  setelah menonton video komedi mengalami sedikit ketidaknyamanan. Berbeda dengan mereka yang sebelumnya menonton video komedi atau klip yang menyenangkan seperti acara Planet Earth.

 

Serangan Asma dan Sesak Napas

Asma
Ilustrasi Asma Credit: pexels.com/Dine

Tertawa memang bisa membuat suasana hati membaik. Namun jika Anda tertawa terlalu keras dapat berdampak pada kesehatan Anda juga, seperti serangan asma dan sesak napas. Mengutip dari Healthline, emosi yang berbeda dapat memicu gejala asma, seperti menangis, stres, kegembiraan, dan tertawa. Gejala asma ringan memang dialami oleh beberapa orang.

Sementara tertawa yang keras membuat Anda menjadi sulit bernapas karena memicu serangan asma yang parah. Ketika Anda tertawa terlalu keras dapat menyebabkan sesak napas dan membuat tubuh Anda kekurangan oksigen yang menyebabkan seseorang berhenti bernapas atau mencegah pernapasan yang memadai.  

Penulis:

Stephanie 

Universitas Multimedia Nusantara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya