Macam-Macam Kuliner Khas Ramadhan dari Berbagai Daerah di Indonesia

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam kuliner khas Ramadhan dari berbagai daerah di Indonesia.

oleh Camelia diperbarui 17 Apr 2022, 16:01 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2022, 16:01 WIB
Ilustrasi Kuliner Khas Ramadhan dari Berbagai Daerah di Indonesia
Pembeli melihat-lihat menu berbuka puasa atau takjil jelang waktu berbuka puasa di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2022). Pedagang musiman yang menjual aneka takjil memanfaatkan momen bulan suci Ramadhan 1443 H. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ramadhan menjadi saat yang paling dinantikan oleh umat muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di bulan Ramadhan ini tak lengkap rasanya jika tidak membahas kuliner khas Ramadhan dari berbagai daerah di Indonesia. Pasalnya di bulan Ramadhan ini ada beberapa kuliner yang hanya dapat kita temui saat Ramadhan saja.

Setiap daerah di Indonesia pun memiliki kuliner khas Ramadhannya masing-masing. Ya, beberapa kuliner khas daerah ini hanya muncul ketika bulan Ramadhan tiba. Makanan tersebut biasanya sering jadi incaran untuk menu buka puasa atau takjil. Berikut ini rangkuman tentang macam-macam kuliner khas Ramadhan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti dilansir dari laman kemenparekraf.go.id.

Kolak

Kita semua tentu tak asing dengan kolak. Kolak sangat identik dengan bulan Ramadhan. Kolak sendiri merupakan perpaduan antara pisang kepok dan ubi yang direbus dengan campuran kuah santan, gula merah, cengkeh, dan daun pandan. Perpaduan kuah ini akan memberikan rasa manis dan gurih yang lezat di lidah. Selain buah pisang, kolak biji salak juga kerap kita temui saat bulan Ramadhan. Kolak biji salak terbuat dari ubi jalar yang dibentuk bulat, lalu dicampur dengan tepung tapioka. Meski saat ini sudah dapat ditemui di mana saja, namun banyak yang belum tahu bahwa kolak berasal dari Sumatera Barat.

Ketan Bintul

Makanan khas Ramadhan selanjutnya yaitu berasal dari daerah Banten, yakni ketan bintul. Menu berbuka puasa satu ini dikatakan sudah ada sejak abad ke-16. Bukan hanya ketan biasa, ketan bintul diberi taburan serundeng di bagian atasnya.Serundeng adalah kelapa parut yang telah diolah dengan berbagai rempah-rempah. Perpaduan ketan dan serundeng ini memunculkan cita rasa gurih nan lezat. Lebih unik lagi, biasanya ketan bintul disantap dengan kuah semur, maupun empal daging sapi.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Barongko hingga bubur pacar cina

Ilustrasi Kuliner Khas Ramadhan dari Berbagai Daerah di Indonesia
Barongko. (dok. Instagram @kue.bugis.bumaliq/https://www.instagram.com/p/B0PxppLnkgn/)

Kicak

Ada satu jajanan pasar yang wajib kita coba saat berkunjung ke Yogyakarta utamanya saat bulan puasa yaitu kicak. Kuliner khas ini terbuat dari ketan yang telah ditumbuk halus, lalu dicampurkan dengan santan, nangka, dan juga kelapa parut. Setelah diolah, nantinya kita akan merasakan rasa manis dari nangka, serta gurih dari kelapa parut dan santan.

Bubur Pacar Cina

Kalian yang tinggal di Jakarta tentu sudah tak asing dengan salah satu takjil khas Betawi, bubur pacar cina. Berbeda dengan bubur pada umumnya, kuliner khas Betawi satu ini terbuat dari tepung sagu.Pengolahannya juga sangat sederhana, yaitu dengan merebus biji pacar cina hingga matang. Kemudian, campurkan ke dalam olahan kuah santan, gula pasir, garam, dan daun pandan. Disajikan dengan tambahan es batu, rasa segar pada bubur pacar cina sangat melegakan dahaga setelah seharian berpuasa.

Barongko

Barongko menjadi salah satu kuliner khas Ramadhan yang wajib dicicipi ketika berkunjung ke Makassar. Pasalnya, perpaduan pisang, telur, santan, serta gula dan garam tercampur sempurna di lidah kita.Ditambah lagi, karena dibungkus dengan daun pisang, tentunya akan menambah aroma harum pada barongko. Memiliki tekstur lembut dan rasa yang manis, barongko menjadi sajian buka puasa yang tepat.

Mi Glosor

Bagi Anda pecinta mi harus mencoba kuliner khas Ramadan satu ini ini yaitu mi glosor khas Bogor. Bukan hanya namanya yang unik, tekstur mi glosor juga berbeda dengan mi pada umumnya.

Mi glosor ini dari tepung singkong atau aci. Sehingga, tekstur mi jadi licin dan mudah ditelan. Selain itu, mi glosor terbuat dari bahan alami. Karena warna kuning pada mi berasal dari pewarna alami, yaitu kunyit. Penyajian kuliner Ramadhan satu ini juga unik. Bukan hanya ditumis bersama dengan sayuran tapi nantinya juga akan disajikan dengan sambal kacang dan gorengan sebagai pelengkap.

Putu mangkok hingga toge panyabungan

Ilustrasi Kuliner Khas Ramadhan dari Berbagai Daerah di Indonesia
ilustrasi kue mangkok daun kelor/cookpad

 

Kue Bingke

Di Pontianak kita juga akan menemukan kuliner khas Ramadhan bernama bingke. Ciri khas kue bingke terletak dari bentuknya yang seperti bunga. Soal rasa tidak perlu diragukan. Kue bingke khas Pontianak memiliki tekstur lembut. Rasanya gurih dan manis akan sangat memanjakan lidah. Cocok buat makanan pembuka setelah berpuasa.

Putu Mangkok

Terbuat dari tepung beras, putu mangkok menjadi salah satu takjil yang tidak boleh dilewatkan saat Anda ke Riau. Kue putu mangkok memiliki perpaduan rasa manis dan gurih yang pas. Hal ini berkat parutan kelapa pada bagian luar kue. Mungkin sekilas akan mirip dengan putu pada umumnya. Bedanya dari bentuk kue, yaitu mirip mangkuk terbalik.

Bongko Kopyor

Di Gresik, Jawa Timur saat bulan puasa kalian bisa menjajal bongko kopyor atau dikenal dengan bubur nangka dan kelapa kopyor. Bongko kopyor berisikan bubur mutiara, nangka, roti tawar, kelapa muda, pisang, dan kuah santan. Biasanya bongko kopyor dibungkus dengan daun pisang. Sehingga saat menyantapnya akan menambah cita rasa aroma daun pisang.

Toge Panyabungan

Mungkin banyak yang belum tahu kuliner satu ini. Toge panyabungan adalah kuliner khas Ramadan dari Mandailing Natal, Sumatera Utara. Kuliner ini berbentuk minuman manis yang cocok diteguk saat berbuka puasa. Minuman ini berisikan ketan merah, ketan biasa, tape, candil, dan lupis. Semuanya dipadukan dengan santan, gula merah cair, serta cendol yang saling melengkapi.

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya