Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini ramai diperbincangkan istilah mengenai erotomania syndrome yang beredar di sosial media. Perbincangan netizen menyatakan bahwa kondisi ini adalah halu, delusi, atau maladaptive daydreaming yang terjadi ketika memikirkan seseorang.
Dilansir dari healthline, erotomania adalah kondisi kesehatan mental langka yang terjadi ketika seseorang begitu terpaku pada gagasan bahwa orang lain sangat mencintai mereka. Orang lain tersebut kemungkinan dapat menjadi seorang selebriti, aktor, atau memiliki posisi sosial yang tinggi. Erotomania syndrome juga dikenal sebagai sindrom De Clérambault.
Baca Juga
Laporan healthline juga menyatakan bahwa keterpakuan untuk dicintai oleh orang lain ini dianggap delusi karena tidak didasarkan pada kenyataan. Â Dalam kebanyakan kasus, orang tersebut bahkan belum pernah bertemu dengan orang yang mereka sukai. Beberapa orang dengan sindrom ini mungkin percaya bahwa orang asing yang baru saja mereka temui jatuh cinta pada mereka.
Advertisement
Selain itu, melansir Choosing Therapy, erotomania adalah keyakinan khayalan bahwa seseorang jatuh cinta dengan dirinya yang disertai dengan keterikatan pada tanda-tanda dan sinyal kasih sayang yang tidak didasarkan pada kenyataan.
Biasanya, objek fiksasi adalah selebriti atau orang dengan status sosial yang lebih tinggi, seringkali orang asing. Meskipun orang yang difokuskan belum tentu terkenal, konten ekstensif yang tersedia secara online tentang selebriti membuat mereka menjadi target yang jelas.
Penyebab Sindrom Erotomania
Dilansir medical News Today, Rabu (12/10/2022), erotomania mungkin merupakan gejala dari gangguan kejiwaan, termasuk skizofrenia, gangguan skizo-afektif, gangguan depresi mayor dengan fitur psikotik, gangguan bipolar, atau penyakit Alzheimer.
Medical News Today juga melaporkan bahwa jaringan media sosial dapat memperburuk atau bahkan memicu keyakinan delusi yang terkait dengan erotomania. Hal ini dikarenakan media sosial menghilangkan beberapa hambatan antara orang-orang yang tidak dikenal dan dapat dengan mudah digunakan untuk mengamati, menghubungi, menguntit, dan melecehkan orang-orang yang sebelumnya sama sekali tidak dapat diakses.
Sementara itu, melansir klikdokter, gangguan kejiwaan erotomania dapat muncul secara tiba-tiba dengan gejala yang cukup lama. Erotomania dapat berdiri sendiri atau merupakan gejala dari gangguan delusional lain, seperti bipolar, Alzheimer, atau depresi mayor.
Advertisement
Gejala Sindrom Erotomania
Melansir Healthline, gejala utamanya adalah keyakinan palsu seseorang bahwa seseorang sangat atau terobsesi untuk mencintai mereka. Seringkali keyakinan ini tidak didasarkan pada bukti, bahkan orang lain tidak menyadari keberadaan orang dengan erotomania.
Seseorang dengan kondisi ini mungkin berbicara tentang orang lain secara konstan. Mereka mungkin juga terobsesi untuk mencoba bertemu atau berkomunikasi dengan orang ini sehingga mereka bisa bersama.
Dikutip dari Healthline, gejala umum erotomania mencakup
· Secara berlebihan mengamati orang lain jika mereka adalah selebriti atau tokoh masyarakat
· Terus-menerus mengirim surat, email, atau hadiah kepada orang lain
· Terus-menerus melakukan panggilan telepon kepada orang lain
· Yakin bahwa orang lain sedang mencoba berkomunikasi secara diam-diam melalui pandangan, gerakan, atau pesan berkode dalam berita, acara televisi, film, atau media sosial.
· Menciptakan situasi yang rumit namun palsu di mana orang lain mengejar mereka, menguntit mereka, atau mencoba menghubungi mereka
Contoh Kasus Erotomania
Melansir BMC Psychiatry, nama disamarkan Mr.X berusia 55 tahun dan tinggal di desa selatan Portugal. Dia sangat samar-samar ketika ditanya tentang hubungan sebelumnya, menyebutkan bahwa dia tidak pernah memiliki hubungan yang langgeng atau signifikan sebelumnya, dan dia ragu-ragu melaporkan hubungan seksual pertamanya pada usia 18 tahun.
Di usia 51 tahun, mulai percaya bahwa seorang wanita yang sudah menikah yang sering mengunjungi kedai kopi yang sama dengannya, Nyonya A, jatuh cinta padanya. Kasusnya kemudian dinyatakan sesuai dengan kriteria diagnostik ICD-10 untuk Gangguan Delusi Persisten dan untuk Gangguan Delusi DSM-5, tipe Erotomaniac.
Adapun contoh erotomania juga tergambar pada film He Loves Me He Loves Me Not. Dilansir my custom essay, karakter utama film ini, Angelique, adalah siswa seni yang terobsesi dengan kardiologis tampan, Loic. Angelique kemudian berdelusi mengenai Loic setelah menerima bunga mawar darinya. Dengan sedikit kebaikan dari Loic, Angelique kemudian mengejar Loic dan berimajinasi mereka akan bersama-sama.
Advertisement