Liputan6.com, Jakarta - Urine sebagian besar terdiri dari air dan umumnya tidak berbau, menurut pakar kesehatan. Namun, terkadang urine mengeluarkan bau tertentu yang bisa disebabkan oleh berbagai alasan.
Bau pada urine biasanya bukanlah hal yang buruk. Namun, hal itu bisa menjadi perhatian, terutama jika disertai dengan gejala lain, seperti darah dalam urine atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
Sering pergi ke kamar mandi juga bisa menunjukkan adanya masalah. Jika urine Anda disertai dengan bau amonia yang menyengat, itu bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih (ISK).
Advertisement
Melansir dari Times of India, Selasa (25/4/2023), sistitis adalah infeksi saluran kemih yang menyebabkan peradangan pada kandung kemih. Biasanya disebabkan oleh bakteri dari kotoran yang masuk ke uretra (tabung yang membawa urine keluar dari tubuhmu).
Hal ini bisa terjadi karena berhubungan seks, mengusap bokong dari belakang ke depan setelah buang air, kateter urine, batu ginjal, hamil, pembesaran kelenjar prostat pada pria, menopause, diabetes dan/atau sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Gejala sistitis
Menurut NHS UK, sistitis bisa menyebabkan:
- Nyeri, perih atau perih saat buang air kecil
- Ingin buang air kecil lebih sering dan lebih mendesak dari biasanya
- Kencing yang bewarna gelap, keruh, atau berbau menyengat
- Nyeri di bagian bawah perutmu
Apa yang menyebabkan bau amis
Bagi wanita, bau urine yang amis bisa disebabkan oleh bakteri vaginosis (BV). Bau amis ini berasal dari keputihan yang biasanya bewarna putih keabu-abuan, encer dan berair pada kondisi ini.
Vaginosis bakterial biasanya tidak serius, tetapi Anda harus menemui dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat jika Anda mengalaminya. Menurut pakar kesehatan, Anda perlu diobati dengan antibiotik.
Penyebab urine berbau harum
Urine yang berbau manis atau berbau buah seringkali merupakan tanda bahwa terlalu banyak gula dalam urine Anda. Ini bisa menjadi tanda diabetes yang tidak terkontrol, menurut pakar kesehatan.
Penyebab lain urine berbau
Dehidrasi juga bisa menyebabkan urine berbau. Urine bewarna kuning juga bisa mengindikasikan dehidrasi.
Bahkan mengonsumsi makanan seperti bawah putih, asparagus, dan kopi bisa menyebabkan urine berbau.
Bau tidak sedap pada urine yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut seringkali hilang dengan sendirinya. Namun, disarankan untuk menemui dokter jika Anda melihat adanya perubahan yang tidak baisa pada warna atau bau urine Anda.
Advertisement
Tanda-Tanda Ginjal Tidak Sehat yang Perlu Diwaspadai
Ginjal bertanggung jawab untuk pemurnian darah dan menghilangkan cairan ekstra dari tubuh. Namun, ketika ginjalmu tidak berfungsi dengan baik, ada beberapa tanda yang perlu Anda perhatikan pada tubuhmu.
Pakar ginjal Ayurveda dan pendiri Sai Sanjivani, Dr Puru Dhawan, mengatakan bahwa ginjal yang sehat melakukan banyak pekerjaan penting.
"Ginjal akan membuang limbah dan cairan ekstra dari tubuhmu, membantu membuat sel darah merah, membantu menjaga tulang tetap kuat dan bekerja untuk mempertahankan jumlah mineral yang tepat dalam darahmu," ucap Puru.
Ada beberapa gejala fisik yang menjadi tanda-tanda ginjal bermasalah. Oleh karena itu, kenali tanda-tanda jika ginjalmu tidak sehat yang perlu diwaspadai berikut ini.
Lebih lelah
Anda memiliki lebih sedikit energi atau kesulitan berkonsentrasi menjadi pertanda ginjlamu dalam kondisi tidak baik.
"Penurunan fungsi ginjal yang parah bisa menyebabkan penumpukan racun dan kotoran dalam darah. Ini bisa menyebabkan individu merasa lelah dan lemah," kata Puru.
Kulit kering dan gatal
Kulit kering dan gatal bisa menjadi tanda penyakit mineral dan tulang yang sering menyertai penyakit ginjal lanjut, ketika ginjal tidak lagi mampu menjaga keseimbangan mineral dan nutrisi dalam darahmu.