Tanpa Direndam Garam dan Air Panas, Begini Trik Kurangi Rasa Asin dari Ikan Asin

Liputan6.com, Jakarta Ikan asin merupakan salah satu lauk sederhana yang cukup nikmat. Hanya disajikan dengan nasi dan sambal terasi, ikan asin sudah cukup untuk mengenyangkan perut.

Selain lezat, ikan asin juga sarat akan protein yang dapat mendukung pertumbuhan massa otot. Belum lagi kalori pada ikan asin juga cukup untuk memulihkan energi.

Di balik segala kelezatan dan manfaat yang dimiliki, sayangnya ikan asin cenderung mengeluarkan rasa asin yang terlalu tajam. Hal tersebut cukup mengganggu banyak orang saat ingin memasak ikan asin.

Namun, ada salah satu tutorial mengurangi rasa asin tersebut yang diunggah oleh kanal YouTube @sitikh.1758. Pada konten shorts yang diunggah, ia tidak menggunakan garam atau rendaman air panas.

Lantas, bahan dan metode apa yang digunakan. Dirangkum pada Kamis (13/6/2024), yuk ikuti langkah-langkah berikut.

Pertama-tama, siapkan beberapa potong ikan asin yang ingin digoreng.

Biasanya, saat ingin menggoreng ikan asin juga diikuti dengan memasak nasi. Jangan buang air cucian nasi yang sudah dipakai, karena akan terpakai pada tahap ini.

Masukkan satu per satu ikan asin ke dalam air cucian beras untuk direndam selama 15-20 menit. Air cucian beras sendiri mengandung sejumlah mineral dan pati yang dapat menghilangkan atau mengurangi rasa asin.

Setelah direndam pada air cucian beras selama 20 menit, ikan asin akan jadi sedikit lebih empuk. Angat satu per satu ikan asin ke atas piring, lalu cuci hingga bersih dengan air mengalir.

Sesudah dicuci dengan air mengalir, keringkan sejenak di atas piring. Sekarang, rasa asin sudah jauh berkurang dan ikan asin siap untuk digoreng .

Biasanya, orang merendam ikan asin dalam campuran air garam atau air jeruk nipis agar rasa asinnya berkurang.

Setelah itu, berikan waktu selama 5—10 menit. Efeknya adalah berkurangnya rasa asin dengan cepat. Penyebabnya adalah aliran garam dari konsentrasi tinggi (seperti pada ikan asin) ke konsentrasi rendah (seperti pada air garam). Jika masih terasa asin, ulangi proses perendaman tersebut.

Meskipun ikan asin telah melalui proses pengeringan, namun sebelum menggorengnya, penting untuk mencucinya terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran dan debu yang mungkin menempel pada saat proses penjemuran dan penyimpanan. Meski demikian, disarankan agar tidak terlalu lama dalam proses pencucian.

Kandungan garam yang tinggi terdapat dalam ikan asin. Terlalu banyak mengonsumsi garam bisa mengakibatkan penahanan cairan dalam tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan tekanan darah. Bagi yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, mengonsumsi ikan asin bisa memperburuk kondisi tekanan darah.

Ketentuan kualitas ikan asin sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 8273:2016 mengindikasikan bahwa kisaran kandungan garam yang diperbolehkan dalam ikan asin adalah antara 12 hingga 20 persen.