10 Hewan yang Lebih Senang Hidup Sendirian dan Tidak Suka Bersosialisasi

Kebanyakan makhluk hidup termasuk hewan, senang bersosialisasi dengan kelompoknya. Namun, ternyata ada hewan yang lebih suka hidup sendirian. Berikut pembahasannya.

oleh Linda Dwi Nofiani diperbarui 26 Jun 2024, 00:31 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2024, 00:30 WIB
Ilustrasi beruang hitam. (Dok. Pixabay)
Ilustrasi beruang hitam. (Dok. Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai makhluk sosial, banyak hewan yang cenderung hidup berkelompok untuk bertahan hidup. Namun, ternyata ada beberapa spesies yang justru lebih memilih hidup sendirian di alam liar. 

Hewan tersebut tidak terlalu tergantung pada interaksi sosial dengan anggota spesiesnya dan lebih memilih untuk menjalani kehidupan yang mandiri. 

Dari mamalia besar hingga reptil dan burung, variasi hewan yang memilih hidup sendirian menunjukkan bahwa perilaku ini dapat muncul di berbagai kelompok hewan.

Yuk simak 10 hewan yang lebih senang hidup sendiri berikut ini, yang telah dirangkum dari azanimals.com pada Selasa (25/06/2024).

1. Beruang

Ilustrasi beruang kutub (AFP/Mario Hoppman)
Ilustrasi beruang kutub (AFP/Mario Hoppman)

Beruang adalah makhluk mandiri yang suka hidup sendiri. Semua spesies beruang sebagian besar mempunyai gaya hidup yang sama. Pengecualiannya adalah panda dan beruang grizzly. Kadang-kadang mereka terlihat bersama untuk mengawinkan atau membesarkan anak.

Beruang dapat melakukan perjalanan jarak jauh dan harus beradaptasi dengan perubahan musim dalam ketersediaan makanan. Beruang berevolusi untuk mengandalkan kekuatan dan kecerdasannya dibandingkan mengandalkan makhluk lain untuk perlindungan atau meminta bantuan.

2. Rakun

Ilustrasi Rakun
ilustrasi rakun (Pexels/David Ohboy)

Rakun sangat profesional dalam melakukan sesuatu dengan sendiri. Mereka tidak mempunyai kawanan besar yang dapat diandalkan. Sebaliknya, makhluk ini menggunakan solusi kreatif untuk terus hidup. 

Misalnya, rakun memiliki cakar depan yang sangat cekatan sehingga mereka dapat membuka pintu, melepaskan simpul, memutar kenop pintu, membawa benda, dan banyak lagi.

Rakun adalah hewan omnivora dan memakan apa saja yang bisa mereka dapatkan. Makanan utamanya adalah buah-buahan, kacang-kacangan, serangga, hewan pengerat, dan udang karang, tetapi juga mengais makanan seperti sampah atau makanan hewan. Di alam liar, rakun terkadang memakan burung atau telur kecil. 

3. Kura-kura

Ilustrasi Kura-kura
Ilustrasi kura-kura. (dok. Unsplash.com/@lucambro)

Kura-kura adalah spesies purba yang senang hidup sendiri. Hewan ini sudah ada sejak zaman dinosaurus dan fosil penyu tertua berasal dari 110 juta tahun yang lalu. Kura-kura juga merupakan contoh hewan yang telah berevolusi untuk hidup mandiri. Ada tujuh spesies kura-kura, semuanya hidup menyendiri di kedalaman laut dan melakukan perjalanan ribuan mil setiap tahun.

Penyu atau kura-kura menggunakan keterampilan navigasi untuk kembali ke tempat bersarangnya. Mereka melakukan ini dengan akurasi yang luar biasa meskipun jaraknya sangat jauh dan arus laut yang bergejolak. Kura-kura adalah hewan yang kuat dan mandiri, namun kura-kura rentan terhadap kepunahan.

Sayangnya, hanya 1 dari setiap 1000 penyu yang lahir akan bertahan hingga dewasa. Hal ini disebabkan oleh berbagai ancaman, antara lain perubahan iklim, polusi, dan pemanenan telur yang berlebihan untuk dijadikan makanan. 

4. Buaya

Buaya - Vania
Ilustrasi Buaya/https://unsplash.com/David Cashbaugh

Buaya merupakan kelompok reptilia yang lebih suka hidup menyendiri. Ada beberapa spesies yang hidup berkelompok, tetapi tidak semuanya. Misalnya, buaya air asin suka hidup sendiri dan sangat teritorial. Saat seekor jantan bertemu dengan spesies lain, ia akan menggeram atau mengeluarkan suara mendesis keras untuk mengusir saingannya.

Buaya air asin juga memiliki kemampuan alami yang mengesankan untuk bertahan hidup di alam liar. Mereka dapat menahan napas di bawah air hingga dua jam sambil menunggu mangsanya.

Dengan habitat yang beragam, buaya dapat berkembang biak di sungai dan danau air tawar, muara air asin, laguna, atau rawa bakau. Buaya bahkan mampu berenang jarak jauh hingga melintasi lautan.

Buaya adalah predator puncak yang berburu sendiri. Hewan ini jarang bergantung pada hewan lain untuk bertahan hidup, sehingga menjadikannya mampu bertahan hidup sendirian dan beradaptasi dengan baik. 

Buaya sering tinggal di daerah dengan makanan atau sumber daya yang terbatas, sehingga penting bagi buaya untuk menemukan cara dalam memenuhi kebutuhannya.

5. Kungkang

Kungkang terjebak di tengah jalan-04
Kungkang menyempatkan diri senyum ketika difoto petugas. (Telegraph)

Kungkang adalah hewan yang bergerak lambat dan menjalani gaya hidup dengan menyendiri, hewan ini menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian di puncak pohon. Kungkang bisa menghabiskan waktu hingga 15 jam sehari untuk tidur. Mereka mencari makan dengan memakan dedaunan dari kanopi pohon.

Di puncak pohon, kungkang telah beradaptasi dengan kehidupan terpencilnya. Hal ini terlihat dari kemampuannya yang luar biasa dalam berbaur dengan lingkungan sekitarnya. Bulunya yang lebat membantunya tetap bersembunyi di dahan pohon. 

Dengan jumlah predator yang sedikit dan jarang, kungkang tidak perlu bergantung pada predator lain untuk mendapatkan perlindungan dari kawanan atau kelompok. 

Kungkang tidak hanya memanjat pohon, kungkang menggunakan dayung anjing untuk bergerak di dalam air. Namun, kungkang yang bisa berenang saat ini terancam punah.

6. Tikus Tanah

Tikus - Vania
Ilustrasi Tikus/https://unsplash.com/Ryan Stone

Tikus tanah adalah hewan penyendiri yang lebih suka tinggal di terowongan terpisah dan hanya berkumpul selama musim kawin. Biasanya hanya ada tiga sampai lima tikus di setiap hektar tanah.

Tikus penyendiri ini menghabiskan hari-harinya dengan berburu serangga seperti belatung, larva kumbang, dan cacing tanah yang ditemukan di bawah tanah. Tikus tanah bisa memakan 40 hingga 80 pon serangga setahun.

Tikus tanah adalah mamalia kecil dengan kemampuan bertahan hidup yang tinggi. Tikus ini menggali sendiri seluruh terowongan menggunakan cakarnya yang kuat.

Tikus tanah penting bagi ekosistem karena dengan menggali liangnya, tikus tanah menyediakan rumah yang aman bagi hewan kecil seperti tikus, kadal, dan ular yang mungkin tidak memiliki perlindungan dari pemangsanya. Tikus tanah juga bertindak sebagai pengendali hama alami dengan memakan serangga yang dapat merusak tanaman atau kebun.

7. Macan Tutul Salju

Macan Tutul Salju di Jerman
Seekor bayi macan tutul salju berjalan di dalam kandang mereka di kebun binatang Wilhelma di Stuttgart, Jerman selatan, Selasa (13/8/2019). Dua bayi macan tutul salju dilahirkan di kebun binatang pada 29 April 2019. (Photo by Marijan Murat / DPA / AFP)

Macan tutul salju merupakan hewan langka yang hidup di pegunungan tinggi Asia. Hewan ini memiliki kulit dan bulu yang menyatu dengan lingkungannya dengan sempurna, sehingga macan ini dapat berburu mangsa besar yang ukurannya tiga kali lipat dari beratnya. Meskipun macan tutul salju lebih suka hidup sendirian, mereka akan berkumpul untuk kawin.

Macan betina akan kawin sebentar dengan macan jantan sebelum pergi menyendiri lagi tanpa merawat anaknya. Jantan terkadang tinggal bersama anaknya lebih lama. Namun, macan betina tampaknya tidak terlalu tertarik sama sekali, hal ini tidak mengherankan karena macan ini umumnya tidak terlalu bersosialisasi di alam liar.

Macan tutul salju adalah spesies ikonik yang berperan penting dalam lingkungannya karena membantu menjaga keseimbangan ekosistem. Hewan ini dapat berburu mangsa yang besar seperti ibex dan domba biru, yang dapat memakan tumbuhan secara berlebihan jika tidak dikendalikan. 

8. Hiu Putih Besar

Hiu Putih Besar (Pixabay)
Hiu Putih Besar (Pixabay)

Hiu putih besar adalah hewan yang lebih suka berburu sendirian. Hal ini membantu mereka menjadi predator yang lebih efisien karena tidak perlu membagi makanan atau bersaing dengan hiu lain untuk mendapatkan makanan. Berburu sendirian dapat memanfaatkan hiu untuk melakukan serangan mendadak, sehingga meningkatkan peluang menangkap mangsa dengan cepat dan mudah.

Hiu putih besar adalah salah satu hiu yang paling dikenal di lautan. Hewan ini bisa tumbuh hingga panjang 20 kaki dan berat lebih dari 6000 pon. Hiu putih sering berburu anjing laut, singa laut, paus, atau hewan apapun yang bisa ditemui.

Hiu putih besar mempunyai indera penciuman yang dapat digunakan untuk menemukan mangsanya dari jarak sejauh dua mil. Selain itu, hiu ini dapat mendeteksi setetes darah dalam 100 liter air, sehingga menjadikannya predator yang sempurna.

9. Koala

Ilustrasi koala, hewan
Ilustrasi koala, hewan. (Photo by Ellicia on Unsplash)

Koala adalah makhluk berbulu yang hidup di Australia. Hal yang menarik dari koala adalah bisa hidup menyendiri. Hewan ini hanya menunjukkan interaksi sosial saat bersama induknya atau betinanya untuk kawin. Jika tidak, koala akan tetap menyendiri dalam menjalani kehidupannya.

Di beberapa bagian Australia, koala secara resmi merupakan spesies yang terancam punah. Aktivitas manusia dan kebakaran hutan berkontribusi terhadap berkurangnya populasi koala di negara ini. Sejak 2018, Australia kehilangan sekitar 30% populasi koala. Salah satu masalahnya adalah hewan berkantung ini membutuhkan banyak makanan untuk bertahan hidup.

Koala adalah hewan yang mandiri dan mudah lapar. Koala bisa makan 500 gram daun setiap hari atau lebih. Tubuh koala dirancang khusus untuk memecah racun dan mengekstrak nutrisi, sehingga dibutuhkan banyak usaha bagi tubuhnya untuk melakukan ini. Mungkin itulah salah satu alasan koala menghabiskan begitu banyak waktu untuk bermalas-malasan karena mencoba mencerna semua makanan itu.

10. Platipus

Platipus (iStockphoto)
Dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Structural Biology Communications, para peneliti Australia mengungkap kandungan antibiotik luar biasa dalam susu platipus. (iStockphoto)

Platipus adalah hewan yang menghabiskan sebagian besar waktunya sendirian atau dalam kelompok keluarga kecil. Platipus adalah hewan semi akuatik asli Australia.

Hewan mandiri ini mempunyai kaki berselaput seperti bebek dan ekor berbentuk dayung, seperti berang-berang. Tidak seperti mamalia lain di perairan Australia, hewan ini bertelur dan tidak melahirkan.

Platipus lebih suka berburu sendirian. Meskipun mungkin bergabung dengan platipus lain untuk melindungi diri dari predator. Gaya hidup menyendiri membantunya menghindari persaingan untuk mendapatkan makanan. 

Apa Ciri-ciri Hewan yang Hidup Menyendiri?

Secara keseluruhan, karakteristik hewan yang hidup soliter dapat dilihat dari kemampuan mereka dalam pertahanan diri yang efektif. Selain itu, hewan-hewan ini juga mampu memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan tidak bergantung pada interaksi dengan hewan lain.

Hewan Apa yang Melambangkan Kesendirian?

Berjalan-jalan di wilayah Arktik telah membuat beruang kutub menjadi lambang keberanian, kemandirian, dan ketahanan mental.

Hewan Apa yang Paling Tenang?

Kelinci adalah salah satu hewan yang paling tenang di dunia karena mereka tidak memiliki pita suara, mirip dengan siput dan cacing.

Apa yang Dimaksud dengan Makhluk Soliter?

Hewan soliter adalah makhluk yang cenderung hidup sendiri atau tidak dalam kelompok. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan kehidupan hewan di alam liar. Seperti manusia, ada beberapa jenis hewan yang lebih memilih untuk hidup sendiri. Secara umum, hewan-hewan soliter hanya berinteraksi dengan sesama jenisnya saat musim kawin tiba.

Hewan Apa yang Introvert?

Beruang kutub adalah contoh lain dari hewan yang cenderung menjalani kehidupan sendiri. Mereka sering hidup soliter di lingkungan yang ekstrem dan jauh dari interaksi manusia. Bahkan setelah berpasangan dengan betina, beruang kutub jantan sering kali menjalani hidup soliter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya