Liputan6.com, Jakarta - Sektor konstruksi di Indonesia terus mengalami pertumbuhan pesat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan infrastruktur modern.
Namun, di balik kemajuan tersebut, proyek konstruksi juga menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, yang berdampak pada lingkungan. Dengan semakin banyaknya proyek yang berkembang, tantangan besar pun muncul untuk mewujudkan pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi tantangan ini, Mapei Indonesia, memperkenalkan Keraflex Maxi S1 Zero. Ini bukan sekadar perekat ubin biasa, tetapi sebuah inovasi ramah lingkungan yang sepenuhnya mengkompensasi emisi karbon yang dihasilkan selama proses produksinya.
Advertisement
Produk ini dirancang untuk memenuhi tuntutan industri konstruksi akan material berkualitas tinggi yang tidak hanya efisien, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.
CEO Mapei, Marco Squinzi menuturkan, Keraflex Maxi S1 Zero merupakan bagian dari lini produk zero line, yang menggunakan metodologi Life Cycle Assessment (LCA) untuk menghitung dan mengurangi dampak lingkungan sepanjang siklus hidup produk.
Residual emisi karbon dari produk ini diimbangi melalui pembelian kredit karbon bersertifikasi yang mendukung proyek reforestasi dan perlindungan keanekaragaman hayati.
“Keberlanjutan adalah salah satu pilar yang mendasari berdirinya Mapei. Sebuah nilai yang mengintegrasikan dimensi lingkungan, sosial, dan ekonomi dengan cara yang sinergis dan baik,” kata Marco.
“Melalui penelitian dan pengembangan berkelanjutan, Mapei bangga menjadi pionir di sektor ini dengan memperkenalkan produk ramah lingkungan seperti Keraflex Maxi S1 Zero," ucap Marco, dalam keterangannya, Selasa (26/11/2024).
Mendukung Proyek Keberlanjutan Global
Keraflex Maxi S1 Zero tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memenuhi standar tertinggi dalam kualitas perekat ubin. Pertama, bebas VOC (Volatile organic compounds), menjamin kesehatan pengguna dan lingkungan.
Kedua, daya tahan tinggi sehingga mengurangi kebutuhan perbaikan dan limbah konstruksi. Terakhir, mengkompensasi karbon sepenuhnya, yang berarti, semua emisi karbon diimbangi, mulai dari produksi hingga distribusi.
Selain itu, juga memenuhi standar internasional C2TES1, memberikan kinerja unggul dalam daya rekat, fleksibilitas, dan ketahanan di berbagai kondisi aplikasi.
"Melalui produk zero line, Mapei Indonesia tidak hanya menyediakan solusi konstruksi berkualitas tetapi juga mendukung berbagai proyek keberlanjutan global. Dana yang dihasilkan digunakan untuk proyek energi terbarukan dan reforestasi, memperkuat komitmen Mapei terhadap pelestarian planet ini," sambungnya.
Bukti nyata kontribusi Mapei di Indonesia adalah proyek REDD+ di Indonesia. Proyek Cagar Alam Rimba Raya di Kalimantan Tengah melindungi 64.500 hektar hutan rawa gambut, salah satu ekosistem dengan karbon terpadat di dunia, dari deforestasi dan degradasi.
Upaya ini bertujuan mencegah pelepasan karbon dioksida yang memicu perubahan iklim sekaligus menjaga keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Advertisement
Berperan dalam Edukasi dan Inovasi Konstruksi Berkelanjutan
Selain menyediakan solusi, Mapei juga berperan dalam mengedukasi konsumen tentang pentingnya memilih perekat ubin berkualitas tinggi yang ramah lingkungan. Dengan teknologi terkini dan sertifikasi EPD (Environmental product Declaration), Keraflex Maxi S1 Zero menjadi pilihan tepat untuk proyek konstruksi masa kini.
“Keraflex Maxi S1 Zero adalah contoh nyata bagaimana Mapei tidak hanya berfokus pada kualitas produk tetapi juga pada keberlanjutan. Dengan bangga diproduksi di pabrik kami di Cikarang, Indonesia, produk ini menampilkan integrasi produksi lokal dengan keahlian global Mapei dalam solusi konstruksi yang inovatif," ujar Managing Director PT. Mapei Indonesia, Ulas Aygun.
Lebih lanjut ia mengatakan, "Meskipun kami membawa yang terbaik dari portofolio global kami ke Indonesia, Keraflex Maxi S1 Zero hanyalah salah satu dari sekian banyak produk yang dirancang untuk memenuhi standar kinerja dan keberlanjutan tertinggi."
Ulas juga menambahkan bahwa Mapei berharap dapat berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan industri untuk mengeksplorasi bagaimana solusi mereka dapat berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih hijau dan lebih berkelanjutan untuk Indonesia.