Elsa Gadis Cilik Tanpa Anus Butuh Bantuan

Elsa gadis cilik (10), penderita tanpa anus ini, sejak berumur 3 hari itelah buang air besar dari kemaluannya.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Sep 2013, 11:02 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2013, 11:02 WIB
09092013-butuh-bantuan.jpg
Citizen6, Garut: Elsa gadis cilik (10), penderita tanpa anus, warga Kampung Gandasari RT 01 RW 02, Desa Mangku Rakyat, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, seakan malu ketika akan di foto pada Minggu 9 September 2013. Namun ia terus di bujuk oleh orang tuanya untuk memperlihatkan perutnya. Tidak lama kemudian jari-jari kecilnya mengangkat baju kaosnya dan menunjukkan benjolan di perutnya sebesar kelapa berwarna merah di bungkus dengan kantong plastik ukuran 1 kilo.

Dari penuturan sang ibu, Eli (30) sejak berumur tiga hari Elsa buang air besar dari kemaluannya, karena anak pertamanya ini tidak mempunyai lubang anus. Waktu itu dibawa ke RS dr Slamet Garut dan di rawat selama 1 minggu untuk menjalani operasi pembuatan anus buatan di perutnya dan kotorannya di tampung di kantong plastik, sampai sekarang. Pembuatan anus tersebut  ini hanya sementara, ia harus diganti  menjadi anus permanen.

Sedangkan untuk anus permanen, harus mengeluarkan puluhan juta rupiah dari mana uang sebesar itu, untuk makan sehari haripun susah dan tempat tinggal juga masih numpang di orang tua. Sedangkan Bapaknya Elsa yang bernama Usup ( 32) pekerjaannya hanya sopir angkot cadangan, Eli mengaku tidak mempunyai kartu progam Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin ( Jamkesmas). 

Sungguh memprihatinkan karena setiap malamnya Elsa jarang tidur  dan menangis terus menahan sakit di perutnya, meskipun punya penyakit di perutnya tapi  Elsa  tetap bersekolah di SD Negeri Mangku Rakyat 01 kelas IV. Di Sekolah Elsa sering termenung sendirian dan tidak bisa bermain dengan teman-temannya karena merasa minder.

Sedihnya lagi ketika harus melihat anaknya yang setiap hari  berangkat sekolah dengan ke dua tangannya menahan benjolan di perutnya yang menonjol sebesar kelapa. Karena anus buatan, tidak bisa berbuat apa apa, hanya bisa pasrah memohon ketabahan. Harapannya kepada dermawan  supaya mau membantu biaya untuk pengobatan anaknya, jelas Eli  (KUS/kw)

*Nadia Kus adalah pewarta warga

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, Ramadan atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke itizen6@liputan6.com

Saat ini Citizen6 mengadakan program penulisan bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya