Citizen6, Surabaya: Ada yang terlupakan dari perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya (STIKOSA- AWS) yang bertempat di Nginden Intan Timur 1/18 Surabaya. Kumpulan koran dari beberapa media sekitar 1950 hingga 2001 ternyata masih tersimpan rapi di dalam rak besi perpustakaan STIKOSA AWS.
Koran-koran tersebut merupakan pemberian dari beberapa media cetak yang ada di Surabaya, salah satunya dari Jawa Pos dan Surabaya Pos. Beberapa media cetak tersebut menghibahkan koran-koran yang sudah terjilid rapi kepada STIKOSA AWS dikarenakan perguruan tinggi ini adalah yang tertua di Indonesia bagian timur.
Setidaknya setiap hari terdapat pengunjung yang membaca koran cetakan lama. Salah satunya pengunjung asal Jember, yaitu Galuh Widia yang datang pada Rabu 25 September kemarin. Selama satu minggu ini, dia rela pulang pergi dari Jember-Surabaya untuk membaca koran cetakan tahun 90an, untuk menuntaskan penelitian skripsinya tentang kota Surabaya.
Sayangnya, karena koran-koran tersebut adalah cetakan lama, kini tampilannya mulai memudar. Ditambah lagi para pengunjung perpustakaan kurang bertanggung jawab dalam menggunakannya. Setelah koran tersebut dibaca, pengunjung perpustakaan tidak mengembalikan lagi di tempat yang ditentukan. (Rena Paraswati/Septian/ Mike)
Rena Paraswati, Septian, dan Mike adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Koran-koran tersebut merupakan pemberian dari beberapa media cetak yang ada di Surabaya, salah satunya dari Jawa Pos dan Surabaya Pos. Beberapa media cetak tersebut menghibahkan koran-koran yang sudah terjilid rapi kepada STIKOSA AWS dikarenakan perguruan tinggi ini adalah yang tertua di Indonesia bagian timur.
Setidaknya setiap hari terdapat pengunjung yang membaca koran cetakan lama. Salah satunya pengunjung asal Jember, yaitu Galuh Widia yang datang pada Rabu 25 September kemarin. Selama satu minggu ini, dia rela pulang pergi dari Jember-Surabaya untuk membaca koran cetakan tahun 90an, untuk menuntaskan penelitian skripsinya tentang kota Surabaya.
Sayangnya, karena koran-koran tersebut adalah cetakan lama, kini tampilannya mulai memudar. Ditambah lagi para pengunjung perpustakaan kurang bertanggung jawab dalam menggunakannya. Setelah koran tersebut dibaca, pengunjung perpustakaan tidak mengembalikan lagi di tempat yang ditentukan. (Rena Paraswati/Septian/ Mike)
Rena Paraswati, Septian, dan Mike adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.