Liputan6.com, Jakarta - Kripto menjadi salah satu aset investasi yang memiliki fluktuasi tinggi yang terkadang membuat harganya bisa naik turun secara cepat dan sulit diprediksi
Pada dasarnya ada beberapa hal yang menyebabkan harga suatu kripto bisa turun sangat tajam. Dilansir dari situs Pintu Jumat (25/2/2022), naik turunnya harga kripto disebabkan oleh lima hal.
Pertama, harga kripto tergantung pada keseimbangan penawaran dan permintaan. Ini merupakan hukum pasar, ketika kripto semakin populer dan banyak permintaan, maka harganya akan naik, begitupun sebaliknya.
Advertisement
Baca Juga
Kedua, berita atau liputan media dapat mempengaruhi harga kripto. Misalnya ketika ada berita tentang serangan hacker dalam dunia kripto atau hal buruk soal kripto, kemungkinan harga bisa turun. Sedangkan berita bagus mengenai meningkatnya adopsi dan infrastruktur di belakang teknologi kripto bisa membuat harganya naik.
Ketiga, volatilitas harga kripto sebagian besar berdasarkan hype yang seringnya menjaga minat tetap tinggi. Penurunan harga tajam dapat dipengaruhi oleh sebuah postingan di media sosial dan ujaran dari orang berpengaruh atau terkenal di dunia kripto.
Keempat, jumlah atau kuantitas juga memengaruhi harga suatu kripto. Volume aset kripto seperti Bitcoin dan ethereum masih sangat lah sedikit dan persebarannya tidak merata sehingga nilai harganya akan sangat dipengaruhi oleh tindakan para pemegang aset kripto tersebut dalam melakukan penjualan atau pembelian.
Terakhir, rasa takut dan serakah (Fear and Greed) serta faktor psikologis investor kripto juga seringkali mempengaruhi harga kripto. Namun, belakangan ini, kripto memiliki korelasi dengan beberapa bursa saham di Amerika Serikat, yang harganya terpengaruh dari kondisi ekonomi.
Baru-baru ini, tepatnya Kamis, 24 Februari 2022, harga kripto serentak turun karena terkena dampak dari serangan Rusia ke Ukraina. Bitcoin (BTC) dan cryptocurrency lainnya sempat mengalami perubahan harga yang tajam selama 24 jam terakhir di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Kapitalisasi pasar di semua kripto kemarin turun ke USD 1,5 triliun atau sekitar Rp 21,6 kuadriliun. Angka tersebut menunjukkan kehilangan hampir 9 persen. Harga Bitcoin sebagai kripto terbesar juga turun sebanyak 7 persen, seperti dilansir dari CoinDesk.
Dengan begitu, dapat dilihat turunnya harga kripto dapat disebabkan oleh masalah geopolitik dari negara-negara besar. Pada situasi seperti itu, banyak investor yang memilih aset lindung yang tidak berisiko menggantikan kripto yang sangat fluktuatif.
Namun, investor yang masih bertahan dengan kripto justru membuat harga kripto kembali naik di tengah sentimen Geopolitik Rusia-Ukraina.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Jumat Pagi 25 Februari 2022
Sebelumnya, harga bitcoin, ethereum dan jajaran kripto teratas masih menunjukkan pergerakan harga yang beragam, Jumat pagi, 25 Februari 2022. Beberapa kripto yang hari sebelumnya melemah karena serangan Rusia ke Ukraina, kini kembali pulih.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat dalam satu hari terakhir sebesar 2,05 persen. Namun, dalam sepekan melemah sebesar 5,64 persen.
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 38.354,92 per koin atau setara Rp 553,1 juta (asumsi kurs Rp 14.421 per dolar AS).
Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar setelah sempat meradang, kini berhasil menguat. Dalam 24 jam terakhir. ETH menguat sebesar 0,32 persen. Namun, dalam sepekan masih menunjukkan grafik merah sebesar 8,98 persen Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.629,17 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 2,02 persen dan 10,54 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 361,98 per koin.
Adapun, Cardano (ADA) yang masih melemah pagi ini. ADA melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 1,84 persen dan 15,46 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,8648 per koin.
Sedangkan, Solana (SOL) dalam satu hari terakhir SOL berhasil menguat sebesar 4,62 persen. Namun dalam sepekan masih melemah sebesar 4,20 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 89,89 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), sama-sama menguat meskipun tersengat sentimen Rusia-Ukraina. Keduanya masing-masing menguat 0,01 persen dan 0,09 persen. Dengan begitu, keduanya berada di harga normal yaitu USD 1,00.
Advertisement