Konflik Rusia dan Ukraina Memanas, Harga Bitcoin Masih Stabil

Harga Bitcoin masih stabil pasca seragan Rusia ke Ukraina, meskipun beberapa kripto lainnya berada di zona merah.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 25 Feb 2022, 11:09 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2022, 11:09 WIB
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan cryptocurrency lainnya sempat mengalami perubahan harga yang tajam selama 24 jam terakhir di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Pada Kamis, Presiden AS Joe Biden menjatuhkan sanksi tambahan kepada Rusia atas serangan itu. Serangan udara Rusia memicu penurunan di seluruh aset spekulatif di seluruh dunia, termasuk cryptocurrency.

Kapitalisasi pasar di semua kripto turun ke USD 1,5 triliun atau sekitar Rp 21,6 kuadriliun. Angka tersebut menunjukkan kehilangan hampir 9 persen. Harga bitcoin turun sebanyak 7 persen. Meskipun begitu, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini bisa stabil dan kembali di atas USD 38.000 pada Jumat (25/2/2022). 

Namun, sebagian besar cryptocurrency alternatif berkinerja buruk terhadap Bitcoin selama 24 jam terakhir. Dalam artian, kripto selain Bitcoin menunjukkan kinerja beragam dalam merespon sentimen pasca serangan Rusia ke Ukraina.

"Volume opsi menunjukkan kemungkinan bahwa banyak investor mempertahankan posisi beli sambil melindungi risiko dengan derivatif," kata  kepala strategi aset digital di FundStrat Sean Farrell, seperti dikutip dari CoinDesk, Jumat (25/2/2022). 

"Konsisten dengan minggu lalu, kami pikir adalah bijaksana untuk mempertahankan posisi buy dengan cakrawala waktu di atas enam bulan dan bersiaplah untuk membeli saat turun," lanjutnya. 

Menurut data CoinDesk, volume perdagangan bitcoin di bursa spot utama mencapai level tertinggi dalam sebulan. Biasanya, koreksi volume tinggi bisa menandakan kapitulasi di antara penjual. Sedangkan, dari perspektif teknis, ada tanda-tanda awal pada grafik penurunan kelelahan, yang biasanya mendahului kenaikan harga jangka pendek. 

Harga Kripto Jumat Pagi 25 Februari 2022

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, harga bitcoin, ethereum dan jajaran kripto teratas masih menunjukkan pergerakan harga yang beragam, Jumat pagi, 25 Februari 2022. Beberapa kripto yang hari sebelumnya melemah karena serangan Rusia ke Ukraina, kini kembali pulih.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat dalam satu hari terakhir sebesar 2,05 persen. Namun, dalam sepekan melemah sebesar 5,64 persen.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 38.354,92 per koin atau setara Rp 553,1 juta (asumsi kurs Rp 14.421 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar setelah sempat meradang, kini berhasil menguat.  Dalam 24 jam terakhir. ETH menguat sebesar 0,32 persen. Namun, dalam sepekan masih menunjukkan grafik merah sebesar 8,98 persen  Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.629,17 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 2,02 persen dan 10,54 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 361,98 per koin. 

Adapun, Cardano (ADA) yang masih melemah pagi ini. ADA melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 1,84 persen dan  15,46 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,8648 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) dalam satu hari terakhir SOL berhasil menguat sebesar 4,62 persen. Namun dalam sepekan masih melemah sebesar 4,20 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 89,89 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), sama-sama menguat meskipun tersengat sentimen Rusia-Ukraina. Keduanya masing-masing menguat 0,01 persen dan 0,09 persen. Dengan begitu, keduanya berada di harga normal yaitu USD 1,00.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya