Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin (BTC) bertahan di atas USD 47.000 atau sekitar Rp 675,2 juta selama beberapa hari terakhir menyusul lonjakan dari level USD 44.700 pada Minggu.
Kenaikan tersebut mengarah ke pemulihan yang lebih luas dan peningkatan sebesar 5,4 persen atau USD 100 miliar ke kapitalisasi keseluruhan pasar kripto, dalam 24 jam terakhir, dilansir dari CoinDesk, Selasa (29/3/2022).
Beberapa analis mengaitkan lonjakan Bitcoin dengan permintaan yang dihasilkan oleh Luna Foundation Guard (LFG). LFG bermaksud untuk mengumpulkan USD 3 miliar dalam Bitcoin sebagai cadangan untuk TerraUSD (UST), stablecoin Terra yang dipatok ke dolar AS.
Advertisement
Baca Juga
Cryptocurrency utama menunjukkan keuntungan setelah lebih dari dua minggu tetap datar. Solana melonjak sebanyak 14 persen, dengan kenaikan serupa terlihat pada token SHIB Shina Inu dan DOT Polkadot.Â
Solana menetapkan posisi tertinggi bulanan yaitu USD 110, data menunjukkan. Sementara SHIB berada dalam jarak menyentuh tertinggi bulanan yaitu USD 0,00002788.
Reli dalam cryptocurrency alternatif (Altcoin) relatif lebih tinggi terhadap BTC mencerminkan selera risiko yang lebih besar di antara investor kripto. Harga pasar kripto yang Rally terjadi di saat pemegang kripto terus bertambah.Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Bitcoin Terus Naik, Hapus Kerugian Sepanjang 2022
Setelah menghabiskan hampir keseluruhan 2022 di zona merah, Bitcoin akhirnya berhasil berubah positif selama sepekan terakhir karena cryptocurrency melonjak pada reli investor.Â
Misalnya pada Senin, 28 Maret 2022, Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 47.648 atau sekitar 684,4 juta, kenaikan 6 persen dalam 24 jam dan kelanjutan dari kenaikan yang dimulai selama akhir pekan, setelah menembus batas psikologis USD 45.000, dilansir dari Yahoo Finance, Selasa, 29 Maret 2022.
Kenaikan drastis itu menghapus kerugian selama 2022 yang dialami Bitcoin. Hingga saat ini keseluruhan kripto telah membukukan kenaikan 3,27 persen. Itu menempatkan kripto yang paling banyak diperdagangkan jauh di depan investasi tradisional.Â
Sejauh ini selama 2022, indeks Dow dan S&P 500 keduanya turun lebih dari 5 persen dan indeks Nasdaq lebih dari 10 persen lebih rendah.
Namun, keuntungan YTD Bitcoin tidak terlalu baik. dibandingkan cryptocurrency utama lainnya, hanya XRP yang menunjukkan pertumbuhan positif selama 2022. Ethereum, Solana, Cardano dan memecoin seperti Dogecoin dan Shiba Inu semuanya masih menunjukkan kerugian untuk tahun ini.
Investor menunjukkan minat yang meningkat pada Bitcoin karena berbagai alasan. Salah satunya, keputusan Goldman Sachs untuk memperdagangkan kripto over the counter yang telah memicu optimisme.Â
Selain itu, pembelian Bitcoin yang sedang berlangsung dari jaringan di belakang token Luna juga berpengaruh pada kenaikan harga yang terjadi belakangan ini.Â
Meskipun begitu, para analis masih memperingatkan inflasi dan perang di Ukraina masih dapat mempengaruhi mata uang digital secara negatif di hari-hari, minggu-minggu hingga bulan-bulan mendatang.
Namun, untuk bulls Bitcoin, pencapaian pada Senin cukup membuat investor lega. Bitcoin sebagian besar telah mengalami penurunan sejak November lalu, ketika mencapai level tertinggi lebih dari USD 67.500.
Â
Â
Advertisement