Liputan6.com, Jakarta - Bitcoin menjadi salah satu aset kripto terbesar di dunia saat ini berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Berdasarkan harga pun, Bitcoin menjadi salah kripto yang memiliki harga termahal. Lantas sebenarnya apa itu Bitcoin dan bagaimana cara kerjanya?
Dilansir dari Investopedia, Kamis (28/7/2022), Bitcoin adalah mata uang digital terdesentralisasi yang dapat dibeli, dijual, dan ditukarkan secara langsung, tanpa perantara seperti bank.
Baca Juga
Bitcoin diperkenalkan ke publik pada 2009 oleh pengembang anonim atau kelompok pengembang yang menggunakan nama Satoshi Nakamoto. Nakamoto, awalnya menggambarkan perlunya “sistem pembayaran elektronik berdasarkan bukti kriptografi, bukan kepercayaan.”
Advertisement
Setiap transaksi Bitcoin yang pernah dilakukan ada di buku besar publik yang dapat diakses oleh semua orang, membuat transaksi sulit untuk dibalik dan sulit dipalsukan.
Hal ini dirancang karena inti dari sifatnya yang terdesentralisasi, Bitcoin tidak didukung oleh pemerintah atau lembaga penerbit mana pun, dan tidak ada yang menjamin nilainya selain bukti yang tertanam di jantung sistem.
Sejak itu menjadi cryptocurrency paling terkenal di dunia. Popularitasnya telah mengilhami pengembangan banyak cryptocurrency lainnya.
Pesaing ini mencoba untuk menggantikannya sebagai sistem pembayaran atau digunakan sebagai utilitas atau token keamanan di blockchain lain dan teknologi keuangan yang muncul.
Harga Bitcoin sejak 2009 terus meningkat secara drastis, walaupun begitu pergerakan harganya sangat ekstrem bisa melesat cukup tinggi, namun tak lama kemudian bisa kembali merosot.
Cara Kerja Bitcoin
Bitcoin awalnya dirancang dan dirilis sebagai metode pembayaran peer-to-peer. Namun, kasus penggunaannya berkembang karena nilai dan persaingannya yang meningkat dari blockchain dan cryptocurrency lainnya.
Dilansir dari Forbes, Bitcoin dibangun di atas catatan digital terdistribusi yang disebut blockchain. Sesuai namanya, blockchain adalah kumpulan data yang terhubung, terdiri dari unit yang disebut blok yang berisi informasi tentang setiap transaksi, termasuk tanggal dan waktu, nilai total, pembeli dan penjual, dan kode pengenal unik untuk setiap pertukaran.
Entri dirangkai dalam urutan kronologis, menciptakan rantai blok digital. Blockchain terdesentralisasi, yang berarti tidak dikendalikan oleh satu organisasi mana pun.
CEO dan salah satu pendiri pertukaran cryptocurrency Afrika Quidax, Buchi Okoro mengatakan cara kerjanya seperti Google Doc yang dapat dikerjakan oleh siapa saja.
“Tidak ada yang memilikinya, tetapi siapa pun yang memiliki tautan dapat berkontribusi padanya. Ketika orang yang berbeda memperbaruinya, salinan Anda juga diperbarui.” kata Okoro.
Kode-kode ini panjang, angka acak, membuatnya sangat sulit untuk diproduksi secara curang. Tingkat keacakan statistik dalam kode verifikasi blockchain, yang diperlukan untuk setiap transaksi, sangat mengurangi risiko siapa pun dapat melakukan transaksi Bitcoin palsu
Penggunaan Bitcoin
Bitcoin saat ini memiliki berbagai penggunaan misalnya adalah untuk pembayaran dan investasi. Sebagai pembayaran, Anda harus memiliki dompet cryptocurrency.
Dompet menyimpan kunci pribadi untuk bitcoin yang Anda miliki, yang perlu dimasukkan saat Anda melakukan transaksi. Bitcoin diterima sebagai alat pembayaran untuk barang dan jasa di banyak pedagang, pengecer, dan toko.
Sedangkan sebagai investasi, Anda bisa mendaftar di berbagai pertukaran kripto dan membeli sejumlah Bitcoin yang bisa anda simpan untuk jangka panjang, atau melakukan trading dalam jangka waktu pendek.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cara Kerja Bitcoin
Bitcoin awalnya dirancang dan dirilis sebagai metode pembayaran peer-to-peer. Namun, kasus penggunaannya berkembang karena nilai dan persaingannya yang meningkat dari blockchain dan cryptocurrency lainnya.
Dilansir dari Forbes, Bitcoin dibangun di atas catatan digital terdistribusi yang disebut blockchain. Sesuai namanya, blockchain adalah kumpulan data yang terhubung, terdiri dari unit yang disebut blok yang berisi informasi tentang setiap transaksi, termasuk tanggal dan waktu, nilai total, pembeli dan penjual, dan kode pengenal unik untuk setiap pertukaran.
Entri dirangkai dalam urutan kronologis, menciptakan rantai blok digital. Blockchain terdesentralisasi, yang berarti tidak dikendalikan oleh satu organisasi mana pun.
CEO dan salah satu pendiri pertukaran cryptocurrency Afrika Quidax, Buchi Okoro mengatakan cara kerjanya seperti Google Doc yang dapat dikerjakan oleh siapa saja.
“Tidak ada yang memilikinya, tetapi siapa pun yang memiliki tautan dapat berkontribusi padanya. Ketika orang yang berbeda memperbaruinya, salinan Anda juga diperbarui.” kata Okoro.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Penggunaan Bitcoin
Kode-kode ini panjang, angka acak, membuatnya sangat sulit untuk diproduksi secara curang. Tingkat keacakan statistik dalam kode verifikasi blockchain, yang diperlukan untuk setiap transaksi, sangat mengurangi risiko siapa pun dapat melakukan transaksi Bitcoin palsu
Penggunaan Bitcoin
Bitcoin saat ini memiliki berbagai penggunaan misalnya adalah untuk pembayaran dan investasi. Sebagai pembayaran, Anda harus memiliki dompet cryptocurrency.
Dompet menyimpan kunci pribadi untuk bitcoin yang Anda miliki, yang perlu dimasukkan saat Anda melakukan transaksi. Bitcoin diterima sebagai alat pembayaran untuk barang dan jasa di banyak pedagang, pengecer, dan toko.
Sedangkan sebagai investasi, Anda bisa mendaftar di berbagai pertukaran kripto dan membeli sejumlah Bitcoin yang bisa anda simpan untuk jangka panjang, atau melakukan trading dalam jangka waktu pendek.
Harga Kripto Kamis Pagi 28 Juli 2022
Sebelumnya, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Kamis, 28 Juli 2022. Mayoritas kripto berhasil menguat setelah rapat The Fed semalam yang umumkan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis (28/7/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 7,93 persen, tetapi masih melemah tipis 3,21 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 22.790 per koin atau setara Rp 340 juta (asumsi kurs Rp 14.920 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga turut melesat pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 15,96 persen dan 5,24 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.626 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 9,58 persen dan 3,03 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 270,02 per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali meroket setelah kemarin sempat melemah. Dalam satu hari terakhir ADA meroket 9,61 persen dan 1,63 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5082 per koin.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Adapun Solana (SOL) mengikuti jejak kripto lain yang menghijau. Sepanjang satu hari terakhir SOL terbang 10,24 persen, tetapi masih melemah 8,47 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 39,53 per koin.
XRP turut alami penguatan pagi ini. XRP menguat 7,11 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah sedikit di level 2,08 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3579 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini kompak menguat 0,02 persen. Hal itu membuat harga keduanya berada di level USD 1,00.
Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah tipis 0,04 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam terakhir masih bertahan di angka USD 1 miliar.