Bos Perusahaan Kripto Ini Pakai Dana Investor untuk Bayar Tagihan Kartu Kredit

Stollery mengaku bersalah pekan lalu di Central District of California.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Jul 2022, 16:39 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2022, 16:39 WIB
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri dan CEO perusahaan kripto Titanium Blockchain Infrastructure Services (TBIS) menghadapi hukuman 20 tahun penjara setelah mengaku bersalah atas skema penipuan senilai USD 21 juta atau sekitar Rp 314,8 miliar. 

Michael Alan Stollery (54), dari Reseda, California, menggembar-gemborkan perusahaan sebagai peluang investasi cryptocurrency dan memikat investor untuk membeli “BARs,” token atau koin cryptocurrency saat melakukan Initial Coin Offering (ICO), melalui serangkaian pernyataan palsu dan menyesatkan.

Selain itu, Stollery mengakui dia mencampur uang investor dari hasil ICO dengan dananya sendiri dan menggunakan sebagian untuk hal-hal seperti membayar kartu kredit dan membayar tagihan untuk kondominium Hawai-nya.

Stollery mengaku bersalah pekan lalu di Central District of California, mengaku memalsukan dokumen white paper proyek kripto perusahaan. 

Dokumen tersebut menawarkan kepada investor dan calon investor penjelasan tentang penawaran investasi cryptocurrency, termasuk tujuan dan teknologi di balik penawaran, bagaimana penawaran itu berbeda dari peluang cryptocurrency lainnya, dan prospek profitabilitas penawaran.

"TBIS bermaksud untuk mengganggu para pemimpin pasar saat ini dalam ruang penyediaan dan virtualisasi. Pengembalian Investasi (ROI) akan dicapai jauh lebih cepat dibandingkan dengan solusi berbasis cloud tradisional,” isi dokumen white paper perusahaan, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (28/7/2022). 

Stollery juga memasang testimoni klien palsu di situs web TBIS dan secara salah mengklaim ia memiliki hubungan bisnis dengan Federal Reserve (the Fed) dan lusinan perusahaan terkemuka untuk menciptakan tampilan legitimasi yang salah.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Senator AS: Banyak Perusahaan Kripto Tak Segan Menipu Pelanggan

Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay
Bitcoin - Image by Allan Lau from Pixabay

Sebelumnya, Senator AS, Elizabeth Warren kembali menyatakan pendapatnya terkait aset kripto. Kali ini dia mengatakan, terlalu banyak perusahaan kripto yang tidak segan dan mampu untuk menipu pelanggan. 

Dia juga menekankan perlunya aturan yang lebih kuat, mendesak Securities and Exchange Commission (SEC) dan Kongres untuk mengambil tindakan terhadap regulasi kripto.

"Kongres perlu bertindak, tetapi SEC memiliki tanggung jawab untuk menggunakan otoritasnya untuk menempatkan pagar pembatas dan menindak aktor kripto yang melanggar aturan,” tegas Warren dikutip dari Bitcoin.com, Senin (25/7/2022). 

“Saya telah membunyikan bel alarm di kripto dan perlunya aturan yang lebih kuat untuk melindungi konsumen dan stabilitas keuangan,” tambah sang senator. 

Pekan lalu, pemberi pinjaman kripto Celsius Network mengajukan perlindungan kebangkrutan setelah membekukan penarikan. Seminggu sebelumnya, pemberi pinjaman kripto lainnya, Voyager Digital, mengajukan perlindungan kebangkrutan. Begitupun perusahaan kripto Three Arrows Digital.

Komisaris SEC Hester Peirce sebelumnya menyatakan keprihatinan pada Mei kepada pengawas sekuritas terkait penanganan kripto.

"Kita bisa mengejar penipuan dan kita bisa memainkan peran yang lebih positif di sisi inovasi, tapi kita harus melakukannya, kita harus mulai bekerja.Saya belum melihat kita mau melakukan pekerjaan itu sejauh ini,” dia berpendapat. 

Ketua SEC, Gary Gensler juga telah dikritik karena mengambil pendekatan penegakan-sentris terhadap regulasi kripto. Pada Mei, pengawas sekuritas mengatakan akan menggandakan unit kripto divisi penegakannya. Pekan lalu, Gensler menguraikan apa yang dapat diharapkan investor dari SEC di bidang regulasi kripto.

Senator Warren telah menekan Gensler untuk meningkatkan pengawasan kripto pada beberapa kesempatan. Pada Juli tahun lalu, dia memperingatkan tentang meningkatnya risiko perdagangan mata uang kripto, meminta regulator sekuritas untuk menggunakan otoritas penuhnya untuk mengatasi risiko ini.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Bank Sentral Inggris: Kripto Rentan terhadap Sentimen dan Berpotensi Runtuh

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, Wakil gubernur Bank sentral Inggris untuk stabilitas keuangan, Sir Jon Cunliffe, memperingatkan kripto sangat rentan terhadap sentimen dan berpotensi untuk runtuh. Dia mendesak regulator untuk “melanjutkan pekerjaan” dan segera mengatur kripto.

“Aset keuangan tanpa nilai intrinsik hanya sepadan dengan apa yang akan dibayar pembeli berikutnya. Oleh karena itu mereka secara inheren mudah berubah, sangat rentan terhadap sentimen dan cenderung runtuh,” kata Cunliffe dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (19/7/2022). 

Dia menjelaskan beberapa aset kripto murni spekulatif, tanpa dukungan, menyatakan bitcoin, misalnya, tidak memiliki apa-apa di belakangnya. Dia juga mengulangi peringatan sebelumnya jika seseorang berinvestasi dalam aset kripto, maka harus bersiap untuk kehilangan semua uang.

Bank sentral Inggris menambahkan volatilitas baru-baru ini di pasar kripto tidak menimbulkan risiko bagi sistem keuangan secara keseluruhan, karena kripto tak cukup terintegrasi dalam sistem keuangan lainnya. 

Meskipun begitu, Cunliffe menegaskan batas antara kripto dan sistem keuangan tradisional akan “semakin menjadi kabur”. 


Risiko Tinggi

Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)
Ilustrasi bitcoin (Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Dia menuturkan, tanpa tindakan, risiko sistemik akan muncul, terutama jika aktivitas kripto dan hubungannya dengan bank dan pasar lain terus tumbuh. Dia menekankan regulator perlu “melanjutkan pekerjaan” dan membawa kripto ke dalam “perimeter peraturan.”

"Pertanyaan menarik bagi regulator bukanlah apa yang akan terjadi selanjutnya dengan nilai aset kripto, tetapi apa yang perlu kita lakukan untuk memastikan inovasi prospektif dapat terjadi tanpa menimbulkan peningkatan dan potensi risiko sistemik," ujar Cunliffe.

Wakil Ketua Federal Reserve Lael Brainard juga mengatakan minggu lalu sistem keuangan kripto “rentan terhadap risiko yang sama” dengan keuangan tradisional. 

“Ketahanan keuangan masa depan akan sangat ditingkatkan jika kami memastikan batas peraturan mencakup sistem keuangan kripto dan mencerminkan prinsip risiko yang sama, pengungkapan yang sama, hasil peraturan yang sama,” kata Brainard waktu itu.

Pekan lalu, Gubernur Bank sentral Inggris, Andrew Bailey juga mengatakan kepada anggota parlemen Inggris, cryptocurrency tidak memiliki nilai intrinsik, memperingatkan aset kripto yang tidak didukung adalah “risiko sangat tinggi.”

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya