Cerita Pilu Nasabah Celsius, Uang Rp 2 Miliar Masih Tertahan

Salah satu nasabah bahkan berpikir untuk bunuh diri jika mereka tidak dapat mengambil dana mereka.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 02 Sep 2022, 19:17 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2022, 07:05 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital.
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Celsius, yang pernah menjadi raksasa dunia peminjaman kripto, saat ini dalam proses kebangkrutan dan menghadapi klaim mereka menjalankan skema Ponzi dengan membayar deposan awal dengan uang yang didapat dari pengguna baru. 

Beberapa dari 1,7 juta pelanggan yang terdampak dari bangkrutnya Celsius langsung memohon kepada Distrik Selatan New York untuk membantu mereka mendapatkan uang mereka kembali.

Dari serangkaian permohonan para nasabah Celsius, ada salah satu nasabah bahkan berpikir untuk bunuh diri jika mereka tidak dapat mengambil dana mereka. Salah satunya adalah Katie Davis. 

Davis mengajukan banding ke Hakim Glenn tentang USD 138.000 atau sekitar Rp 2 miliar miliknya dan suami yang saat ini tertahan di platform Celsius.

“Memikirkan kehilangan uang sebanyak itu sangat mengerikan. Jika saya tidak mendapatkannya kembali, saya akan mengakhiri hidup saya karena kehilangan itu akan berdampak signifikan bagi keluarga saya dan saya,” dalam pengajuan banding dikutip dari CNBC, Rabu, 3 Agustus 2022.

Sebelumnya, nasabah lain mengakui mengatakan hanya memiliki kurang dari USD 1.000 atau sekitar Rp 14.8 juta di rekening bank tabungannya, dan kebangkrutan Celsius sangat merugikannya secara finansial. 

"Ini adalah situasi darurat, saya harus menjaga atap di atas keluarga saya dan makanan di meja mereka,” kata pengguna tersebut. 

Pada puncaknya Oktober 2021, CEO Celsius, Alex Mashinsky mengatakan pemberi pinjaman kripto itu memiliki aset yang dikelola senilai USD 25 miliar.

Sekarang, aset Celcius turun menjadi USD 167 juta "dalam bentuk tunai," yang katanya akan memberikan "likuiditas yang cukup" untuk mendukung operasi selama proses restrukturisasi

Celsius sendiri telah berutang kepada penggunanya sekitar USD 4,7 miliar, menurut pengajuan kebangkrutannya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Curhatan Nasabah Celsius, Butuh Dana Beri Makan Keluarga

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay
Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Sebelumnya, setelah pemberi pinjaman kripto Celsius mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 13 Juli 2022, banyak pelanggan Celsius telah menulis surat ke pengadilan memohon untuk mendapatkan kembali aset kripto mereka.

Seorang Pengguna Celsius mengatakan hanya memiliki kurang dari USD 1.000 atau sekitar Rp 14,8 juta di rekening bank tabungannya, dan kebangkrutan Celsius sangat merugikannya secara finansial. 

“Ini adalah situasi darurat, saya harus menjaga atap di atas keluarga saya dan makanan di meja mereka,” kata pengguna tersebut. 

Pengguna Celsius lainnya, yang merupakan seorang ibu tunggal dari dua anak perempuan, mengatakan kehidupan keluarganya sangat terpengaruh akibat kebangkrutan Celsius.

“Saya dan keluarga saya sangat terpengaruh baik dalam kesehatan finansial dan mental oleh kebangkrutan dan penguncian kripto. Saya selalu memeriksa aplikasi jika aset kripto saya masih ada. Saya tidak bisa fokus pada pekerjaan atau tidur saya,” tulis wanita itu dalam suratnya kepada pengadilan kebangkrutan, dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (29/7/2022). 

Beberapa Pengguna Masih Percaya Kripto

Sementara surat pelanggan memohon pengadilan untuk mengembalikan dana, beberapa investor Celsius mencatat pemberi pinjaman kripto itu tidak dapat diandalkan. Meskipun begitu, mereka masih mempercayai ekosistem kripto. 

“Saya masih memiliki kepercayaan penuh pada kripto, tetapi tidak memiliki kepercayaan pada manajemen Celsius dengan tim saat ini,” tulis klien Celsius lainnya ke pengadilan.

Sebagian besar dari mereka mungkin menyadari menunggu distribusi kreditur dari kasus kepailitan bisa sangat lama dan berbelit-belit, dan seringkali tidak membuahkan hasil. 

Selain itu, kreditur juga harus membuktikan diri dengan dokumen yang disebut “bukti tuntutan”. Celsius telah memberikan informasi kepada pelanggan tentang di mana mereka dapat mengajukan klaim kreditur.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Senator AS: Banyak Perusahaan Kripto Tak Segan Menipu Pelanggan

Aset Kripto
Perkembangan pasar aset kripto di Indonesia. foto: istimewa

Sebelumnya, Senator AS, Elizabeth Warren kembali menyatakan pendapatnya terkait aset kripto. Kali ini dia mengatakan, terlalu banyak perusahaan kripto yang tidak segan dan mampu untuk menipu pelanggan. 

Dia juga menekankan perlunya aturan yang lebih kuat, mendesak Securities and Exchange Commission (SEC) dan Kongres untuk mengambil tindakan terhadap regulasi kripto.

"Kongres perlu bertindak, tetapi SEC memiliki tanggung jawab untuk menggunakan otoritasnya untuk menempatkan pagar pembatas dan menindak aktor kripto yang melanggar aturan,” tegas Warren dikutip dari Bitcoin.com, Senin, 25 Juli 2022.

“Saya telah membunyikan bel alarm di kripto dan perlunya aturan yang lebih kuat untuk melindungi konsumen dan stabilitas keuangan,” tambah sang senator. 

Pekan lalu, pemberi pinjaman kripto Celsius Network mengajukan perlindungan kebangkrutan setelah membekukan penarikan. Seminggu sebelumnya, pemberi pinjaman kripto lainnya, Voyager Digital, mengajukan perlindungan kebangkrutan. Begitupun perusahaan kripto Three Arrows Digital.

 

Risiko Meningkat

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Komisaris SEC Hester Peirce sebelumnya menyatakan keprihatinan pada Mei kepada pengawas sekuritas terkait penanganan kripto.

"Kita bisa mengejar penipuan dan kita bisa memainkan peran yang lebih positif di sisi inovasi, tapi kita harus melakukannya, kita harus mulai bekerja.Saya belum melihat kita mau melakukan pekerjaan itu sejauh ini,” dia berpendapat. 

Ketua SEC, Gary Gensler juga telah dikritik karena mengambil pendekatan penegakan-sentris terhadap regulasi kripto. Pada Mei, pengawas sekuritas mengatakan akan menggandakan unit kripto divisi penegakannya. Pekan lalu, Gensler menguraikan apa yang dapat diharapkan investor dari SEC di bidang regulasi kripto.

Senator Warren telah menekan Gensler untuk meningkatkan pengawasan kripto pada beberapa kesempatan. Pada Juli tahun lalu, dia memperingatkan tentang meningkatnya risiko perdagangan mata uang kripto, meminta regulator sekuritas untuk menggunakan otoritas penuhnya untuk mengatasi risiko ini.

 

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya