SEC Panggil PayPal Terkait Stablecoin PYUSD

PayPal dalam pengajuan laporan terbaru mengatakan mereka menerima panggilan pengadilan dari SEC mengenai stablecoin PayPal USD.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 12 Nov 2023, 15:01 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2023, 15:01 WIB
SEC Panggil PayPal Terkait Stablecoin PYUSD
PayPal (Image by CopyrightFreePictures from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PayPal Holdings telah menerima panggilan pengadilan dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) mengenai stablecoin dolar AS PayPal USD (PYUSD). SEC melanjutkan pendekatan penegakan hukum yang ketat terhadap kripto di tengah langkah perusahaan jasa keuangan tradisional untuk mengeksplorasi pasar yang sedang berkembang.

PayPal dalam pengajuan laporan terbaru mengatakan mereka menerima panggilan pengadilan dari SEC mengenai stablecoin PayPal USD pada 1 November. 

“Pada tanggal 1 November 2023, kami menerima panggilan pengadilan dari Divisi Penegakan SEC AS terkait dengan stablecoin PayPal USD. Panggilan pengadilan meminta pembuatan dokumen. Kami bekerja sama dengan SEC sehubungan dengan permintaan ini,” kata PayPal dalam laporannya, dikutip dari Coingape, Minggu (12/11/2023).

Pada Agustus, perusahaan meluncurkan stablecoin PYUSD, perusahaan teknologi keuangan besar pertama yang menggunakan mata uang digital untuk pembayaran dan transfer. 

Anehnya, SEC baru saja menerima panggilan pengadilan mengenai PYUSD sebelum hasil kuartalan PayPal. Tindakan cepat SEC untuk memanggil penerbit stablecoin baru memicu reaksi di komunitas kripto.

PayPal terus mengeksplorasi kripto dan bidang terkait, terutama setelah mengumumkan stablecoin PYUSD. Pada September, PayPal mengumumkan mereka telah mengambil langkah maju ke area Web3 dengan pengenalan terbaru integrasi PayPal On dan Off Ramps. 

PayPal UK Limited juga berhasil memperoleh pendaftaran di Financial Conduct Authority (FCA) Inggris sebagai penyedia layanan kripto resmi.

Namun, karena raksasa seperti BlackRock, JPMorgan, dan Goldman Sachs menunjukkan minat pada industri kripto, SEC masih ragu untuk menerimanya dan melanjutkan tindakan penegakan hukumnya.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Raksasa Pembayaran PayPal Terdaftar Jadi Penyedia Layanan Kripto di Inggris

Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Raphael Wild
Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Raphael Wild

Sebelumnya diberitakan, PayPal, raksasa pembayaran global, telah berhasil terdaftar sebagai penyedia layanan mata uang kripto di Financial Conduct Authority Inggris (FCA). Informasi ini berdasarkan situs FCA yang telah memasukan PayPal dalam daftarnya.

Dilansir dari Yahoo Finance, ditulis Sabtu  (4/11/2023), PayPal UK Limited diizinkan untuk melakukan aktivitas aset kripto tertentu di Inggris, menurut daftar FCA. Pendaftaran ini memungkinkan perusahaan untuk menyetujui upaya pemasaran terkait kripto di bawah rezim peraturan yang baru diberlakukan.

Peraturan baru FCA mulai berlaku pada 8 Oktober, mewajibkan pengungkapan risiko yang lebih jelas bagi perusahaan kripto serta masa tenggang 24 jam bagi pelanggan untuk mempertimbangkan kembali investasi mereka.

PayPal mengumumkan pada Agustus mereka akan menghentikan penjualan kripto di Inggris selama minimal tiga bulan mulai 1 Oktober, sebagai tanggapan terhadap peraturan baru FCA. Perusahaan tersebut mengatakan pada Agustus mereka mengharapkan untuk memulai kembali penjualan kripto pada awal 2024.

Di luar Inggris, raksasa fintech ini terus memperluas layanan kriptonya. Pada awal Agustus, mereka meluncurkan PayPal USD, stablecoin yang didukung dolar AS di Ethereum.

Stablecoin Paypal, PYUSD, telah beroperasi sejak Agustus 2023 Penerbit token, Paxos, telah mengeluarkan laporan transparansi terkait cadangan koin. 

PYUSD didukung oleh cadangan uang tunai dan surat utang negara AS. Per 31 Agustus 2023, cadangan PYUSD berisi USD 45,36 juta atau setara Rp 719 miliar (asumsi kurs Rp 15.852 per dolar AS) mendukung PYUSD, yang memiliki nilai nasional sekitar USD 44,50 juta atau setara Rp 705,4 miliar. 

Dari total tersebut, USD 43,86 juta atau setara Rp 695,2 miliar dijamin dengan surat utang negara, dan USD 1,5 juta atau setara Rp 23,7 miliar dijamin dengan cadangan tunai. 

 

Mantan Bos PayPal Sebut Bitcoin Bisa Jadi Pembayaran Global

Kripto. Dok: Traxer/Unsplash
Kripto. Dok: Traxer/Unsplash

Sebelumnya diberitakan, mantan Presiden PayPal David Marcus berbagi visi yang berani untuk bitcoin , yang bertujuan untuk membentuknya menjadi jaringan pembayaran di seluruh dunia dalam acara Squawk Box CNBC baru-baru ini.

Marcus, yang saat ini menjabat sebagai CEO perusahaan infrastruktur Lightning Network, Lightspark, menekankan perlunya memperluas peran Bitcoin lebih dari sekadar penyimpan nilai.

Marcus menjelaskan, selama dekade terakhir, Bitcoin telah mencapai kemajuan luar biasa, berevolusi dari mata uang digital yang tidak jelas menjadi penyimpan nilai yang diakui dan lindung nilai terhadap inflasi. 

“Namun, potensi Bitcoin masih perlu direalisasikan sepenuhnya dan dapat memainkan peran yang lebih luas dalam lanskap keuangan global,” kata Marcus, dikutip dari Coinmarketcap, Selasa (17/10/2023). 

Marcus menambahkan, Bitcoin memiliki potensi untuk menjadi jaringan pembayaran global, beroperasi pada jaringan Bitcoin terdesentralisasi, mirip dengan PayPal tetapi dengan keunggulan berbeda. 

 

Transaksi Cepat

Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)

Dia menyoroti perlunya Bitcoin untuk berkembang lebih jauh, menyediakan transaksi yang lebih cepat, lebih murah, dan efisien, yang pada akhirnya membuatnya dapat diakses oleh khalayak yang lebih luas.

Sebagai CEO Lightspark, Marcus secara aktif berkontribusi dalam upaya memperluas utilitas Bitcoin ke arah ini. Dia telah berkomitmen untuk melakukan apa pun untuk membuka potensi penuh dari Bitcoin Lightning Network, dengan menyatakan.

“Karena sudah waktunya bagi dunia untuk memiliki protokol terbuka universal untuk pembayaran,”" ujar Marcus.

Namun, tujuan ambisius ini mempunyai tantangan tersendiri. Masalah skalabilitas Bitcoin terus menjadi perhatian. Kemajuan teknologi yang sedang berlangsung seperti Lightning Network siap untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan kemampuan Bitcoin.

Selain tantangan teknis, tantangan regulasi juga menghadang. Pemerintah di seluruh dunia memantau dengan cermat industri Bitcoin, yang masing-masing memiliki tingkat penerimaan dan regulasi yang berbeda-beda. 

Marcus mengakui pentingnya kolaborasi dengan regulator untuk memastikan kepatuhan dan legitimasi Bitcoin sebagai solusi pembayaran global.

Meskipun terdapat tantangan besar di masa depan, termasuk hambatan teknis dan peraturan, gagasan Bitcoin berfungsi sebagai alat pembayaran yang terdesentralisasi, efisien, dan diterima secara luas memiliki potensi untuk merevolusi industri keuangan. 

Transformasi ini tidak hanya membuat transaksi menjadi lebih cepat namun juga lebih mudah diakses dalam skala global.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya