Kisah Pria yang Divonis Lumpuh, tapi 4 Bulan Kemudian Bisa Memanjat Tebing

Divonis lumpuh permanen, ajaibnya empat bulan kemudian pria Singapura ini berhasil memanjat tebing.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Okt 2019, 09:02 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2019, 09:02 WIB
Ilustrasi Fobia dan Kursi Roda (iStockphoto)
Firsta Mungkin Dulu Pernah Punya Pengalaman Buruk dengan Kursi Roda, yang Membuat Dia Jadi Fobia, tapi Firsta Tidak Menyadari Hal Tersebut (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria di Singapura, Chua Chee Beng divonis lumpuh seumur hidup. Tapi ajaib, ia malah berhasil memanjat tebing empat bulan kemudian.

Dikutip dari Asiaone, Minggu (6/10/2019), Chua adalah seorang infrastruktur panjat tebing dan olahragawan yang mengalami kecelakaan ketika mendaki gunung di wilayah Bukit Timah.

Ketika turun gunung, tali yang digunakan terlepas sehingga ia jatuh dari ketinggian tujuh meter. Cedera parah yang dialaminya mengharuskannya duduk di kursi roda.

Ia mengalami patah tulang di bagian tumit, pergelangan kaki, dan retak tulang belakang sehingga merusak sumsum tulang belakang. Dokter mendiagnosa ia akan lumpuh seumur hidup.

Divonis demikian, Chua tidak putus asa. Ia malah bertekad akan kembali berjalan tanpa bantuan kursi roda.

Setelah menjalani masa pemulihan fungsi kaki, dengan tekad yang kuat, akhirnya ia bisa berjalan dengan tongkat. Hal itu tak lantas membuatnya senang.

Berkat bantuan istri dan anak-anaknya, empat bulan kemudian ia bisa kembali memanjat tebing.

Sempat ingin menyerah dan merasa tidak pantas untuk hidup lagi, istrinya memberinya dukungan.

"Anak-anak kita masih muda, kamu harus tetap kuat," ujar istrinya.

Dalam wawancaranya dengan Shin Min Daily News, ia mengungkapkan bahwa kakinya masih terasa sakit saat pagi hari. Namun setelah melakukan pemanasan dan peregangan, sakitnya berkurang.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Chua Mengalami Berbagai Kecelakan Semasa Hidupnya

Ilustrasi kecelakaan
Ilustrasi kecelakaan

Sebelumnya, ia pernah mengalami dua kali kecelakaan.

Ketika mendaki gunung salju di India tahun 2001, sebuah batu besar menghantam kakinya sehingga merusak jaringan ligamennya. meskipun mengalami cidera, ia tidak mau menyerah dan terus berjalan, mendaki dan bersepeda.

Tahun 2002, ia pernah bertabrakan dengan taksi sehingga terlempar jauh sampai ke bagian kaca belakang taksi. Pecahan kaca menusuk lengan kiri dan tenggorokannya.

Setelah diperiksa, Dokter mengatakan kaca yang menusuk tenggorokannya merusak jalan napasnya.

Akibat cedera dan tekanan fisik dari latihan keras selama ini, Chua harus menjalani pencangkokan tulang di kakinya.

Bertekad Melakukan Pelatihan Penyembuhan

Jalan tanpa alas kaki. (Foto: womenlargesizeshoes.com)
Jalan tanpa alas kaki. (Foto: womenlargesizeshoes.com)

Bulan November mendatang, Chua berencana ikut serta dalam gerakan amal dengan berjalan sejauh 50 kilometer yang dinamakan "Let's Take A Walk". Gerakan ini ditujukan bagi semua orang yang ingin menantang keterbatasan mereka.

Acara ini menjadi yang pertama ia berjalan sangat jauh setelah sembuh dari lumpuh.

Sebelumnya ia hanya berjalan sejauh 15 kilometer. Meskipun ia belum yakin dapat menyelesaikan perjalanan, ia optimis melatih dirinya untuk acara tersebut.

"Kamu akan bertemu dengan berbagai kecelakaan dan bencana dalam hidup, tetapi kamu tidak bisa menyerah, dan kamu tidak perlu takut mengambil risiko. Kamu harus menikmati apa yang Kamu sukai dan mampu melewati tantangan yang akan dihadapi," kata Chua sebagai motto hidupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya