Isi Ramadan dengan Lomba Dai, Kembar Tunanetra Berhasil Masuk 4 Besar

Muhammad Rifqi Fanura dan Muhammad Rizqi Fanura (14) adalah sepasang anak kembar yang menyandang disabilitas netra. Keduanya aktif berkegiatan tak terkecuali di bulan suci Ramadhan ini.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 21 Apr 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2021, 09:00 WIB
Muhammad Rifqi Fanura dan Muhammad Rizqi Fanura (14)
Muhammad Rifqi Fanura dan Muhammad Rizqi Fanura (14) penyandang tunanetra kembar yang ikuti lomba Dai. Foto: Dokumen pribadi Kembar.

Liputan6.com, Jakarta Muhammad Rifqi Fanura dan Muhammad Rizqi Fanura (14) adalah sepasang anak kembar yang menyandang tunanetra. Keduanya aktif berkegiatan tak terkecuali di bulan suci Ramadan ini.

Ramadan tahun ini, Si Kembar, sapaan akrab mereka, mengikuti sebuah lomba Dai atau ceramah yang diselenggarakan oleh salah satu tv swasta.

Menurut Si Kembar, sebelum lomba dimulai, 12 peserta dari berbagai daerah harus menjalani karantina selama kurang lebih 1 bulan di salah satu hotel di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.

“Selama masa karantina kita dibimbing oleh mentor sekaligus para ustaz,” kata Si Kembar kepada kanal Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks, Senin (19/4/2021).

Disabilitas netrayang disandang keduanya tak menghalangi semangat untuk belajar dan berkembang. Menurut mereka, ketertarikan mengikuti lomba ini tak lain didasari oleh keinginan untuk belajar bertausiyah.

“Alhamdulillah kembar mau belajar banyak hal baru, dari mulai musik, olahraga, mendongeng, dan kini mencoba untuk belajar bertausiyah dan menghafal Al-Qur'an.”

Sejak 2 tahun lalu Kembar mulai banyak mendengarkan ceramah-ceramah dari ulama melalui YouTube dan mulai mengikuti cara-cara bertausiyah.

Simak Video Berikut Ini

Menghafal Materi dalam Waktu Singkat

Muhammad Rifqi Fanura dan Muhammad Rizqi Fanura (14) penyandang tunanetra kembar yang ikuti lomba Dai.
Muhammad Rifqi Fanura dan Muhammad Rizqi Fanura (14) penyandang tunanetra kembar yang ikuti lomba Dai. Foto: Dokumen pribadi Kembar.

Di masa karantina lomba dai, keduanya hanya memiliki sedikit waktu untuk menghafal materi-materi dari para mentor.

Pada pukul 00.00 WIB, keduanya diberi materi dan pagi harinya sudah harus setor tausiyahnya untuk dikoreksi oleh para mentor.

Beberapa topik yang sempat dibawakan oleh Si Kembar yakni Adab Berbuka Puasa, Penyakit Hati, Kemuliaan Menjaga Sholat, 3 Tanda Orang Munafik, Amalan-Amalan Penghapus Dosa, Tobat Itu Hebat, serta Islam dan Sains.

Berhasil Masuk 4 Besar

Perjuangan Si Kembar membuahkan hasil yang membahagiakan. Keduanya dinyatakan lolos ke babak 4 besar.

“Alhamdulillah Kembar masuk 4 besar. Luar biasa enggak nyangka Kembar bisa masuk 4 besar secara kembar juga masih belajar bertausiyah.”

Untuk menghadapi babak selanjutnya, Si Kembar telah mempersiapkan diri dengan menghafal materi lebih baik lagi dan tak lupa menghafal dalil serta hadits.

Keduanya berharap, dengan mengikuti lomba ini mereka bisa bertausiyah lebih baik lagi.

“Bisa memberikan mahkota untuk orangtua di akhirat nanti. Kembar ingin sekali masuk pesantren. Untuk anak-anak disabilitas jangan pernah menyerah terus berjuang meraih apa yang kalian cita-citakan, tetap semangat,” tutupnya. 

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta

Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta
Infografis Tunjangan Khusus Penyandang Disabilitas di Jakarta. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya