Liputan6.com, Jakarta - Gangguan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan kompleks pada fungsi otak yang disertai dengan dfisit intelektual dan perilaku dalam rentang dan keparahan yang luas.
Istilah 'sprektrum' mengacu pada berbagai gejala, keterampilan, dan tingkat gangguan atau disabilitas yang anak-anak dengan ASD dapat miliki.
Baca Juga
Anak yang memiliki ASD bisa mempengaruhi cara mereka berinteraksi, berperilaku, serta perkembangan bahasa dan kemampuan untuk berkomunikasi.
Advertisement
Perlu diingat bahwa autisme bukanlah penyakit, melainkan kondisi di mana otak bekerja dengan cara yang berbeda dari orang lain.
Dokter Rehabilitasi Medis di Eka Hospital Cibubur dr. Roy Dwi Indra, Sp.KFR, menyebutkan bahwa ASD dikaitkan dengan perbedaan dalam perkembangan otak/neurodevelopmental, yang dianggap sebagai kelainan multifaktorial yang disebabkan oleh faktor genetik, epigenetik, dan lingkungan.
"Perbedaan struktur otak pada anak dengan ASD ini seperti adanya gangguan dalam koneksi/hubungan pada area otak, yang seharusnya berfungsi bersama secara lancar dan efisien untuk melakukan aktivitas pemrosesan informasi," jelas Roy dalam Parenting Class dengan tema 'Perkembangan Bahasa dan Bicara pada anak ASD (Autism Spectrum Disorder)' yang diselenggarakan Child Development Center Eka Hospital Cibubur pada Selasa, 28 Mei 2024 secara daring..
Selain itu, Roy juga menjelaskan adanya gangguan fungsi lobus frontal dan temporal. Lobus temporal ini berfungsi untuk integrasi infomasi auditori kompleks dan diferensiasi speech.
Adanya pola yang berbeda pada anak dengan ASD membuat otak tersebut mengalami disfungsi sehingga mengganggu proses komunikasi, tambah Roy.Â
Â
Tanda-tanda Gangguan Komunikasi pada Anak dengan ASD
Sebagian individu dengan autisme mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Hal ini biasanya terlihat ketika anak berumur 8 atau 10 bulan.
Berikut ini Roy menjelaskan tanda-tanda yang terkait dengan gangguan komunikasi pada anak dengan ASD.
- Gangguan memori
- Kurangnya inisiasi komunikasi verbal
- Mengulang kata/ucapan
- Gangguan bahasa reseptif
- Tidak mengerti kata dan pemikiran yang abstrak
- Sulit mengeri pertanyaan/instruksi
- Kesulitan menulis dan membaca, mengerti, dan menginterpretasikan
- Kurangnya kontak mata
- Gangguan komunikasi dua arah
- Ekspresi tubuh/wajah tidak sesuai dengan yang dibicarakan
- Nada suara datar atau seperti robot
Advertisement
Intervensi Komunikasi pada Anak dengan ASD
Intervensi awal pada anak dengan ASD penting dilakukan dengan identifikasi dan pendekatan diagnosis untuk prognosis gangguan komunikasi ASD.
Intervensi atau terapi komunikasi yang diberikan kepada anak ASD sangat bervariasi, dengan tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan kemampuan komunikasi verbal maupun non verbal anak.
Berikut ini Intervensi komunikasi untuk anak dengan ASD, seperti yang dijelaskan oleh Roy.
- Intervensi komunikasi berbasis verbal
- Intervensi komunikasi augmentatif dan alternatif
- Intervensi komunikasi kombinasi
- Terapi Komprehensif (terapi wicara, terapi okupasi, terapi perilaku, fisioterapis, psikolog.)