Liputan6.com, Athena - Sebuah bom mobil meledak di luar gedung bank sentral di Yunani. Beruntung ledakan yang terjadi pada Kamis pagi waktu setempat, tak menelan korban jiwa.
"Menghancurkan jendela namun tidak menyebabkan korban," demikian dilaporkan Reuters, Kamis (10/4/2014).
Polisi yakin ledakan itu dilakukan oleh kelompok gerilyawan sayap kiri atau kelompok anarkis.
Insiden ledakan serupa juga datang sehari sebelum kunjungan Kanselir Jerman Angela Merkel ke Athena.
Seorang penelepon tanpa identitas memperingatkan sekitar 45 menit sebelum ledakan, yakni pada pukul 06.00. Penelepon mengatakan mobil berisi sekitar 70 kg bahan peledak. Demikian dikatakan seorang pejabat polisi yang tak disebutkan identitasnya.
Penelepon itu juga dilaporkan sempat menelepon sebuah situs berita lokal. Memberitahukan akan terjadi ledakan di depan gedung bank sentral Yunani.
Advertisement
Menurut saksi mata, pasca-ledakan terlihat puing-puing berserakan di seberang jalan di salah satu bagian tersibuk dari pusat Yunani. Di daerah yang banyak terdapat bank, toko-toko dan mal.
Seorang pejabat polisi kedua, yang juga menolak disebutkan namanya, mengatakan pihaknya belum menentukan jumlah dan jenis bahan peledak yang digunakan dalam serangan itu.
"Jelas bahwa penyerang mencoba untuk mengatur jadwal ledakan. Kami tidak akan membiarkan para teroris berhasil," kata Juru Bicara Pemerintah Simos Kedikoglou kepada Skai TV.
Bom dan serangan yang memicu kebakaran telah meningkat sejak Yunani mengadopsi langkah-langkah penghematan dalam pertukaran untuk dana talangan multi-miliar euro oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional dari 2010.
Yunani memangkas hampir sepertiga pendapatan sejak 2010, dan serangan terhadap kebijakan itu semakin sering terjadi.
Serangan terhadap bank, gedung-gedung pemerintah, politisi, wartawan, dan pengusaha cukup umum di Yunani, yang memiliki sejarah panjang kekerasan politik.
Pada tahun 2009, sebuah bom mobil berkekuatan besar meledak di bursa efek Yunani. Melukai satu orang dan merusak bangunan salah satu kelompok gerilyawan militan Yunani. (Elin Yunita Kristanti)
Baca Juga: