Liputan6.com, Moskow - Rusia tak mau ketinggalan dengan Amerika Serikat (AS) yang berhasil mengirim manusia ke bulan. Negara pecahan terbesar Uni Soviet itu akan mengirim ekspedisi manusia dan membangun pangkalan permanen pertama di Bulan pada 2030.
"Bulan merupakan objek eksplorasi antariksa masa depan oleh peradaban teresterial yang berkompetisi dalam geopolitik internasional demi mencari sumber daya alam, yang dimulai pada abad ke-21," demikian yang tertulis dalam laporan bersama antara Akademi Sains Rusia, Badan Antariksa Rusia Roscosmos dan Moscow State University, yang dimuat RIA Novosti, Jumat (9/5/2014).
Dalam laporan itu disebutkan bahwa program luar angkasa Rusia bertujuan untuk membangun koloni di Bulan dan meneliti sumber daya alam pada satelit alami Bumi tersebut.
Rusia akan mengerahkan alat canggih berteknologi ruang jarak jauh untuk memungkinkan kosmonot Rusia bisa menjelajahi Bulan secara independen tanpa mitra asing.
Sebelum meluncurkan kosmonot ke Bulan, Rusia akan melakukan beberapa proyek secara terpisah soal satelit alami Bumi itu. Masing-masing proyek akan dilakukan sekitar 3 atau 4 tahun, dalam jangka 16 tahun mendatang.
Proyek 4 tahunan pertama akan dilakukan antara 2016 dan 2025. Program ini dilakukan untuk mengetahui dan memastikan komposisi fisik dan kimia di Bulan bagian kutub selatan, lokasi yang bakal dijadikan pangkalan Rusia.
Program selanjutnya adalah penjelajahan Bulan yang akan dilakukan pada 2028-2030. Kemudian program pengiriman manusia atau kosmonot Rusia mulai dilaksanakan pada 2030-2040.
Media lokal Izvestia melaporkan tahap awal program kolonisasi akan menghabiskan biaya sekitar 28,5 juta rubel Rusia atau sekitar Rp 9,2 triliun.
Pada 12 April 1961, sebuah tonggak sejarah penjelajahan manusia ke luar angkasa tercipta. Kala Uni Soviet berhasil mengirim orang pertama ke luar angkasa, kosmonot Yuri Gagarin.
AS kemudian berhasil menorehkan sejarah dengan mengirim manusia ke Bulan, untuk yang pertama kalinya, pada 20 Juli 1969. Neil Armstrong dan Buzz Aldrin berhasil menginjakkan kakinya di permukaan Bulan dengan pesawat Apollo 11. (Ein)
Rusia Bangun Pangkalan Permanen di Bulan 2030
Neil Armstrong dan Buzz Aldrin dari AS jadi manusia pertama yang berhasil menginjakkan kaki di permukaan Bulan. Rusia tak mau ketinggalan.
diperbarui 09 Mei 2014, 10:56 WIBDiterbitkan 09 Mei 2014, 10:56 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Potret Ulang Tahun Asmirandah ke-35, Dapat Kejutan dari Suami di Tengah Malam
Pastikan Proses Debat Pilkada 2024 Sesuai Aturan, Bawaslu Soroti Hoaks sampai Pelanggaran Pendukung
Al Ghazali Bawa Seven Speed Motorsport Naik Podium di Putaran 5 IDS 2024
6 Cuitan Random Netizen Pernah Bertemu Orang Kaya, Bikin Senyum Tipis
Silmy Karim Optimistis Target 1.000 Golden Visa Indonesia Tercapai Akhir Tahun Ini
10 Negara Lahirkan Jumlah Jutawan Tercepat di Dunia, Ada Indonesia?
Deretan Artis yang Ikut Meramaikan dan Tunjukan Dukungan pada Konser Reuni 2NE1 Bertajuk Welcome Back di Seoul, Korea Selatan
Sosok Ammar Hudzaifah, Eks Pesepakbola yang kini Jadi Peraih Emas Pertama di Peparnas Solo
Transformasi TV Digital Indonesia Bawa Perubahan Besar, Bukan Sekadar Usir Semut di Layar Televisi
Jurus Pemkab Purwakarta Tangani Persoalan Stunting
Reaksi Raffi Ahmad Diangkat Anindya Bakrie Jadi Pengurus Kadin Indonesia
Bahlil Minta Kampus di Indonesia Timur Siapkan Sarjana Kelola Sumber Daya Alam