Curigai Bom Ponsel & Laptop, Bandara AS Perketat Pemeriksaan

Selama pemeriksaan berlangsung, petugas akan meminta si pemilik benda elektronik tersebut untuk menyalakan benda tersebut,

oleh Liputan6 diperbarui 07 Jul 2014, 08:42 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2014, 08:42 WIB
Curigai Bom Ponsel & Laptop, Bandara AS Perketat Pemeriksaan
Pemeriksaan di salah satu bandara Amerika Serikat. (Reuters)

Liputan6.com, Los Angeles - Setelah tersebar informasi pengembangan beberapa jenis bom, kini dikabarkan ada jenis baru yakni melalui media ponsel dan laptop. Alhasil, pemeriksaan terhadap kedua alat elektronik itu pun diperketat.

Seperti Liputan6.com kutip dari New York Post, Senin (7/7/2014), para wisatawan yang terbang langsung ke Amerika Serikat dari negara lain diharuskan menyalakan ponsel serta laptop mereka, ketika berada di pos pemeriksaan keamanan. Tepatnya pos sebelum menaiki pesawat.

Selama pemeriksaan berlangsung, petugas akan meminta si pemilik benda elektronik tersebut untuk menyalakan benda tersebut, terutama ponsel. Benda yang tidak dapat dinyalakan, tidak akan diizinkan untuk dibawa ke dalam pesawat.

Si pemilik juga tidak diizinkan untuk melewati pos pemeriksaan. "Dan wisatawan harus menjalani pemeriksaan tambahan terkait hal itu," imbuh si petugas seperti dalam pernyataannya.

Menurut pihak keamanan bandara, keamanan ditingkatkan perihal adanya laporan bahwa teroris mulai merancang bom yang tersembunyi di dalam smartphone dan laptop.

"Seperti yang wisatawan tahu, semua peralatan elektronik akan diperiksa dan di-screening oleh petugas keamanan," demikian dinyatakan pihak keamanan tersebut.

Meski berita pemeriksaan telah tersebar, namun upaya peningkatan keamanan ini belum diketahui akan diberlakukan di bandara mana.

Sebelumnya, pemerintah AS juga telah meningkatkan keamanan di beberapa penerbangan menuju negeri pimpinan Barack Obama itu. Terutama dari Eropa dan Timur Tengah. Terkait adanya informasi teroris yang membuat bom plastik dan bom yang ditanam dalam tubuh teroris. (Safira Badri)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya