Liputan6.com, Washington DC - Sehari setelah menyampaikan pidato di hadapan sidang umum PBB di New York, Presiden SBY meresmikan Patung Dewi Saraswati di KBRI di Washington DC. Benda tersebut dianggap sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia.
Hujan yang mengguyur kota Washington DC sepanjang hari tidak menghalangi acara peresmian patung Dewi Saraswati oleh SBY, Kamis 25 September 2014, sekitar pukul 18.00 sore waktu setempat.
Dalam pidatonya dihadapan sejumlah menteri yang menyertai perjalanan kenegaraannya, Presiden SBY sebelum acara peresmian menekankan pentingnya toleransi beragama.
Acara peresmian patung diiiringi gamelan kelompok Raga Kusuma dari kota Richmond, Virginia, dan tari Bali dari komunitas warga Bali di Washington DC.
Disaksikan oleh pejabat Indonesia, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, para undangan dan masyarakat Indonesia di Washington DC dan sekitarnya, Ibu Ani Yudhoyono dan SBY memotong pita peresmian. Lalu dilanjutkan dengan menandatangani prasasti.
Patung Dewi Saraswati yang berwarna putih dan keemasan di halaman depan Kedutaaan Besar RI di Washington DC itu semula direncanakan diresmikan Presiden SBY tahun lalu, namun baru terlaksana saat ini.
Patung setinggi lebih dari lima meter ini adalah karya lima pematung Bali yang dipimpin seniman Nyoman Sudarwa, dibuat dari bahan-bahan yang sebagian besar diperoleh di Amerika.
Bupati Badung A.A Gde Agung bersama Kepala Dinas Kebersiagaan dan Pertamanan Putu Eka Merthawan dan KBRI Washington DC, merancang desain dan mewujudkan pembangunan patung ini.
"Ide Patung Dewi Saraswati ini dicetuskan Duta Besar RI untuk Amerika sebelumnya, Dino Pati Djalal," ujar A.A Gde Agung seperti dimuat VOA News, Jumat (26/9/2014)
A.A Gde Agung menjelaskan, dipilihnya patung Hindu ini guna mewakili diplomasi budaya yang mencerminkan toleransi agama di Indonesia. Di mana mayoritas penduduknya beragama Islam.
"Nilai-nilai universal yang tersirat pada sosok Dewi Saraswati yang melambangkan kebijaksanaan, keindahan pengetahuan, dan seni budaya serta kebersamaan dalam menempuh pengetahuan melintasi bangsa dan ras dipandang sebagai diplomasi yang tepat," urai dia.
Sementara itu, mantan duta besar Amerika untuk Indonesia Scot Marciel mengungkapkan, diplomasi Indonesia lewat budaya akan berdampak baik bagi hubungan Amerika-Indonesia. Menurutnya, sosok Dewi Pengetahuan itu dianggap tepat, karena itulah yang diperlukan dunia saat ini. "Dunia harus belajar lebih banyak lagi," ujar dia.
Keberadaan patung tersebut pun menuai respons positif dari warga di Amerika.
Baca Juga
"Keindahan patung Dewi Saraswati, akan menjadi daya tarik dan bisa dinikmati warga Amerika," ujar seorang warga Amerika yang hadir dalam acara peresmian, Julian Morrison.
Advertisement
Selain meresmikan Patung Dewi Saraswati, Presiden SBY hari Jumat waktu setempat juga dijadwalkan meresmikan sebuah masjid yang dikelola oleh Indonesian Muslim Association in America (IMAAM) di Silver Spring, Maryland. (Sun)