5-10-1948: 110 Ribu Nyawa Melayang Saat Gempa Guncang Ashgabat

Jumlah korban gempa bumi di Ashgabat setara dengan hampir 10% dari populasi Turkmenistan pada saat itu.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 05 Okt 2014, 06:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2014, 06:00 WIB
5-10-1948: 110 Ribu Nyawa Melayang di Gempa Ashgabat Turkmenistan
Gempa bumi di Ashgabat, Turkmenistan. (Google)

Liputan6.com, Ashgabat - Dunia mencatat satu gempa terdahsyat yang pernah terjadi di Bumi ini terjadi pada 5 Oktober 1948. Today in History kali ini akan mengungkap cerita di balik lindu, yang konon guncangannya membuat 110 ribu nyawa melayang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, gempa bumi berkekuatan 7,3 SR itu terjadi di Kota Ashgabat, Turkmenistan.

"Kerusakan ekstrem terjadi di Ashgabat (Ashkhabad) dan desa-desa di dekatnya, di mana hampir semua bangunan bata runtuh, struktur beton rusak berat dan kereta api barang tergelincir," demikian tulis Badan Survei Geologi AS (USGS) kala itu di situsnya.

Melalui situs itu, juga dibeberkan bahwa gempa terjadi pada pukul 02.17 pagi waktu setempat. Dengan episentrum lindu terletak di dekat desa kecil Gara-Gaudan, 25 kilometer barat daya Ashgabat.

"Kerusakan dan korban jiwa juga terjadi di wilayah Darreh Gaz, Iran. Permukaan retak terjadi baik di barat laut dan tenggara Ashgabat. Banyak sumber memuat jumlah korban 10 ribu, tapi sebuah rilis berita pada 9 Desember 1988 memverifikasi bahwa jumlah korban tewas yang benar adalah 110 ribu," demikian dilansir dari earthquake.usgs.gov.

 

 

Jumlah korban tewas, disebut-sebut setara dengan hampir 10% populasi Turkmenistan pada saat itu. Lalu laporan tahun 2007 oleh Kantor Berita Negara Turkmenistan menyebut, total korban tewas 176 ribu orang.

Menurut memoar korban selamat, infrastruktur kota rusak parah kecuali pipa air. Listrik kembali terhubung enam hari setelah gempa. Sementara stasiun kereta api mulai berfungsi pada hari ketiga. Bantuan untuk korban, serta pemulihan kebutuhan dasar dan infrastruktur diberikan oleh Tentara Merah (Red Army).

Larangan Pemberitaan

Karena muncul larangan dari pemerintah setempat, gempa Ashgabat akhirnya tidak banyak dilaporkan di media Uni Soviet, apalagi dunia.

Para sejarawan meyakini larangan melaporkan korban gempa dan kerusakan akibat gempa bumi itu, membuat pemerintah Soviet tak  mengalokasikan sumber daya finansial yang memadai untuk menolong para korban bencana itu.

Gempa yang disebut-sebut berkekuatan 7,7 SR ini juga dilaporkan menewaskan ibu presiden Turkmenistan Saparmurat Niyazov (ayahnya telah meninggal selama Perang Dunia II) dan seluruh anggota keluarganya. Menjadikannya yatim piatu.

Fakta mengejutkan terkuak dari Mantan Wakil Kepala Kantor Intelijen Angkatan Laut, Admiral Ellis M. Zacharias. Pada acara radio Secret Missions (dua kali, pada tanggal 12 Desember 1948 dan 26 September 1949) ia mengakui bahwa penyebab gempa dahsyat itu adalah tes pertama bom atom Soviet.

Selain salah satu gempa terdahsyat, yang tercatat Today in History pada 5 Oktober adalah hak paten ballpoint. Proses itu dilakukan oleh Alonzo T. Cross tahun 1880.

Ballpoint atau pulpen adalah alat tulis yang ujungnya menggunakan bola kecil yang berputar untuk mengontrol pengeluaran tinta kental yang disimpan dalam kolom berbentuk silinder. Ujungnya berupa bola kecil dari kuningan, baja, atau tungsten karbida yang diameternya berbeda-beda, umumnya 0,7 hingga 1,2 mm. (Ein)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya