1.000 Polisi Kawal Demo FPI di Kantor Ahok Saat Hari Pahlawan

Aksi FPI saat Hari Pahlawan ini untuk menolak Ahok dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Nov 2014, 11:34 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2014, 11:34 WIB
Ribuan Polisi Bersiaga Jelang Pelantikan Jokowi
Ribuan aparat dari Kepolisian pun tengah siap berjaga di beberapa titik gedung Parlemen, Jakarta, (19/10/14). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok kembali di demo massa laskar Front Pembela Islam (FPI) dan buruh pada [Hari Pahlawan](/2131623 "") ini. Diperkirakan ada sekitar 2.500 orang dari 2 organisasi masyarakat (ormas) tersebut yang berdemo.

Aksi yang digelar di depan Gedung DPRD dan Balaikota DKI Jakarta itu untuk menolak Ahok dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi.

"Unjuk rasa FPI dan forum masyarakat jakarta ke HI dan Balaikota, sekitar 2.500 orang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto di Polda Metro Jaya, Senin (10/11/2014).

Selain adanya aksi unjuk rasa dari ribuan anggota FPI, kata Rikwanto, massa buruh juga akan menggeruduk Balaikota DKI Jakarta. Rikwanto mengatakan dari permohonan izin demonstrasi yang diterima pihaknya ada sekitar 3.000 massa gabungan dari buruh yang akan berunjuk rasa di depan kantor Ahok.

Untuk itu, sambung Rikwanto, pihaknya telah menyiapkan 1.000 personel gabungan polisi guna mengawalnya jalannya mendemo Ahok dari ribuan massa FPI dan Buruh di Balaikota DKI Jakarta.

"Kekuatan pengamanan yang dikerahkan sebanyak 1000 personel. Semuanya gabungan dari Brimob Polda Metro Jaya, anggota Polisi dari Polres di Jakarta Pusat, TNI, Satpol PP," tambah Rikwanto.

Rikwanto berharap, demo yang bertepatan dengan Hari Pahlawan ini berlangsung tertib dan tidak anarkis. Apabila demo anarkis, pihaknya akan melakukan tindakan tegas pada para pelaku tindak pidana tersebut. (Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya