Bendera Setengah Tiang untuk 12 Korban Penembakan Charlie Hebdo

Saat lonceng berdenting di Katedral Paris Notre Dame, orang-orang pun sedih. Mereka menangis, mengenang korban penembakan di Charlie Hebdo.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Jan 2015, 11:02 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2015, 11:02 WIB
Bendera setengah tiang untuk korban penembakan di kantor Majalan Charlie Hebdo. (Reuters)
Bendera setengah tiang untuk korban penembakan di kantor Majalan Charlie Hebdo. (Reuters)

Liputan6.com, Paris - Suara lonceng terdengar berdenting beberapa kali di Katedral Paris Notre Dame, sebagai tanda duka cita Prancis atas korban penembakan di majalah Charlie Hebdo. Sementara transportasi yang sedang beroperasi pada Kamis 8 Januari waktu setempat pun berhenti sesaat.

"Transportasi umum Paris berhenti, anak-anak duduk diam mengheningkan cipta berkabung atas meninggalnya 12 orang dalam serangan terhadap sebuah kantor surat kabar yang mengguncang bangsa," demikian dikutip dari NBC News, Jumat (9/1/2015).

Saat lonceng berdenting di Katedral Paris Notre Dame, orang-orang yang berada di sekitarnya pun sedih. Mereka menangis, mengenang para korban.

Ulama Masjid Paris pun turut menyerukan umat muslim agar turut mengheningkan cipta dan memberikan penghormatan terakhirnya. Presiden Prancis Francois Hollande juga memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk menghormati para korban.

"Juga mengheningkan cipta untuk menghormati para korban serangan di kantor majalah Prancis Charlie Hebdo," ucap salah satu saksi mata yang menyebut para penyerang mengaku setia kepada Al-Qaeda.

Hollande juga menyerukan kepada Prancis untuk bersatu melawan terorisme dan intoleransi.

Charlie Hebdo dikenal sering memicu kontroversi dengan artikel atau kartun mereka yang bernada satire atau menyindir pemimpin politik maupun spiritual. Media itu pernah memuat karikatur Nabi Muhammad. Tweet terakhir mereka menyindir Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS -- kelompok militan yang merajalela di Suriah dan Irak. Namun, belum ada konfirmasi apakah kelompok militan itu ada di balik serangan teror.

Dalam serangan 3 orang bersenjata di kantor majalah Prancis itu, 12 orang tewas. Mereka adalah para jurnalis, pemimpin redaksi dan 2 polisi. (Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya