Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sedang berusaha mempertahankan kekuasaannya. Dalam rangka menarik dukungan para pemilih beraliran politik keras dalam pemilu yang akan digelar Selasa ini, ia mengucap janji: tak akan membiarkan negara Palestina berdiri selama ia berkuasa.
Tambahan dukungan sangat diperlukan kubu Netanyahu, sebab, berdasarkan jajak pendapat terakhir, partainya, Likud berada di belakang aliansi oposisi kiri-tengah, Zionist Union atau Persatuan Zionis -- yang dalam kampanyenya berjanji untuk memperbaiki hubungan dengan Palestina dan masyarakat internasional, terutama Amerika Serikat. Juga memperkecil kesenjangan antara masyarakat yang kaya dan miskin.
Seperti dikutip dari BBC, Selasa (17/3/2015), tak ada pihak yang diperkirakan memenangkan lebih dari seperempat suara dalam jajak pendapat.
Netanyahu berdalih, menyerahkan tanah kepada rakyat Palestina akan berisiko membuat Israel lebih terbuka untuk diserang para militan. Demikian disampaikannya dalam wawancara video dengan wawancara video dengan situs NRG NEWS.
Saat ditanya apakah hal tersebut berarti negara Palestina tidak akan terbentuk jika dia terpilih, Netanyahu menjawab: "Memang benar."
Pada April tahun lalu, Netanyahu, meminta menteri-menterinya untuk menghentikan pertemuan tingkat tinggi dengan para mitranya dari Palestina.
Perintah itu, menurut para pejabat Israel, dikeluarkan menyusul 'pelanggaran Palestina atas komitmen-komitmen dalam perundingan damai'.
Palestina telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan 15 traktat dan konvensi PBB sebagai sebuah negara. Tindakan Netanyahu saat itu dianggap pukulan baru bagi proses perundingan damai yang ditengahi AS.
Takut Kalah
Netanyahu sebelumnya memprediksi, dia bisa saja kalah dalam pemilu. Ia mengaku yakin seluruh penentang Partai Likud pasti akan berusaha sekeras mungkin agar bisa mewujudkan ketakutannya itu.
"Ini sangat jauh dari keyakinan saya. Terdapat bahaya besar di depan," sebut Netanyahu kepada pendukungnya di Tel Aviv, seperti dikutip dari Reuters.
"Pemilu nanti merupakan perlombaan yang sangat ketat. Tak ada yang pasti karena ada upaya besar dari dunia untuk menumbangkan Partai Likud," sambung dia.
Karena menilai ancamannya sangat nyata, Netanyahu meminta pendukungnya satu suara dan satu tujuan. Yaitu mengalahkan saingan mereka, Partai Pekerja yang didukung Isaac Herzog dari Zionist Union.
Netanyahu menyebut, jika Herzog memerintah maka ada ancaman terhadap Negara Israel. Termasuk di antaranya rencana Herzog berunding kembali dengan Palestina serta membagi dua wilayah Yerusalem.
Menanggapi tudingan itu, Herzog mengaku tidak terlalu memusingkan perkataan Netanyahu. "Semakin dekat pemilu, saya melihat tekanan ada pada pihak Netanyahu. Ia mencoba menyerang dari segala arah," ucap Herzog. (Ein/Tnt)
Netanyahu: Negara Palestina Tak Akan Berdiri Selama Saya Berkuasa
Benjamin Netanyahu menjanjikan hal itu dalam rangka kampanye jelang pemilu Selasa 17 Maret 2015. Untuk mempertahankan kekuasaan.
diperbarui 17 Mar 2015, 10:15 WIBDiterbitkan 17 Mar 2015, 10:15 WIB
Pekan lalu, PM Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bisa menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Jerusalem.
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Para Ketua Umum Parpol Kumpul di Kediaman Prabowo, AHY Akui Bahas Soal Politik
Libur Nataru Jumlah Penumpang di Bandara Banyuwangi Meningkat, Tingkat Keterisian Capai 92 Persen
Tidak Terpakai di Olympique Lyon, Wilfried Zaha Jadi Incaran Klub MLS
Prabowo Tegaskan Bukan Memaafkan Koruptor: Enak Aja, Udah Nyolong
VIDEO: Wamen Komdigi Pastikan Kualitas Internet Baik Selama Libur Nataru
Jangan Coba-Coba Dzalim ke Orang Seperti Ini, Konsekuensinya Mengerikan Kata Buya Yahya
VIDEO: PT Sritex Pailit, Para Karyawan Gelar Doa Bersama
Viral Penjual Bakso Perbaiki Jalan Dusun di Malang Pakai Uang Pribadi, Biayanya Tembus Rp1,7 Miliar
Libur Natal, ASDP Catat 206 Ribu Penumpang Tinggalkan Jawa menuju Bali
Polda Metro Jaya Minta Warga Bekasi Tak Merayakan Malam Tahun Baru di Jakarta
Bukayo Saka Absen Lama, Arsenal Prioritaskan Transfer Bintang Wolverhampton
VIDEO: Kasus Dugaan Tahanan Tewas Dipukuli Polisi, Keluarga Telah Melapor ke Propam Polda Sumut