Percakapan Dramatis Pilot-Kopilot Germanwings: 'Buka Pintunya!'

Dugaan kuat bahwa kopilot Andreas Lubitz menjatuhkan pesawat ketika pilot Patrick Sondheimer sedang ke toilet.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 29 Mar 2015, 16:54 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2015, 16:54 WIB
Puing Pesawat Germanwings
Puing Pesawat Germanwings (AFP)

Liputan6.com, Paris - Berkat ditemukannya cockpit voice recorder (CVR) Black Box Germanwings 4U 9525, tim penyelidik mendapat titik terang penyebab kecelakaan pesawat nahas tersebut. Dugaan kuat bahwa kopilot Andreas Lubitz yang pernah mengalami gangguan jiwa menjatuhkan pesawat ketika pilot Patrick Sondheimer sedang ke toilet.

Isi transkrip rekaman CVR Germanwings yang dilaporkan Daily Mail, Minggu (29/3/2015), itu diawali dengan ucapan permohonan maaf dari kapten Sondheimer lantaran pesawat terlambat terbang 26 menit. Airbus A320 itu terbang mulai pukul 10.01 dari Barcelona, Spanyol dengan tujuan Dusseldorf, Jerman.

Pada 20 menit selanjutnya terdengar suara percakapan si pilot dan kopilot. Sondheimer mengaku tidak sempat pergi ke toilet sebelum menerbangkan pesawat. Mendengar hal itu, Lubitz mempersilakannya untuk ke toilet kapan saja dan ia siap mengambil alih kendali kapal terbang.

Pada pukul 10.27, pesawat berada di ketinggian 38 ribu kaki. Kapten pilot pun meminta kopilot untuk mempersiapkan pesawat untuk mendarat di Dusseldorf.

Seperti dituturkan jaksa penyelidik kecelakaan, kopilot Lubitz menjawab instruksi dari rekannya itu dengan singkat. Pilot kedua itu terdengar beberapa melontarkan kata-kata seperti 'semoga saja' dan 'kita lihat nanti'.

Setelah mempersiapkan pesawat untuk mendarat, kopilot mempersilakan pilot untuk pergi ke toilet. "Anda bisa tinggalkan kokpit sekarang." Dan dua menit kemudian, si pilot pun meminta kopilot untuk mengambil alih kendali. Kursi pilot lalu terdengar bergeser dan pilot keluar ruangan.

Selanjutnya, pada pukul 10.30, pesawat tersebut terlacak radar turun 316. Semenit kemudian, pesawat kapal terbang turun lagi sejauh 1.800 kaki. Pukul 10.32, petugas pemandu lalu lintas udara (ATC) mencoba menghubungi pesawat, namun tak da respons.

Pada saat yang bersamaan, sinyal tanda bahaya pesawat "Sink Rate" berbunyi di kokpit memperingatkan kopilot. Namun tak ada tindakan.

Sementara pilot Sondheimer yang hendak kembali, tak bisa masuk kokpit. Kunci ruangan tersebut dikunci. Lubitz diduga menguncinya. Sang pilot pun minta agar pintu kokpit dibuka. Tapi permintaan itu tak digubris kopilot.

Dari rekaman itu, kapten pilot terdengar mencoba mendobrak pintu dengan menggunakan logam keras, yang diduga kapak. Para penumpang kemudian berteriak mendengar tersebut.

Pilot kembali meminta agar pintu dibuka dan berteriak "For God’s sake, open the door!" (Demi Tuhan Buka Pintunya!). Sekitar 90 detik berselang, pesan peringatan pesawat kembali berbunyi "Ground! Pull up! Pull up!".

Kapten pilot kembali mendesak dan berkata "Open the goddamn door!" (Buka pintu si*l*n!). Tapi tetap tak dibuka.

Kemudian, pada pukul 10.38, pesawat diketahui menukik tajam mengarah ke pegunungan Alpen, Prancis. Ketika itu, suara napas Lubitz terdengar di kokpit, namun dia tak mengeluarkan sepatah kata pun.

Pada pukul 10.40, bagian sayap kanan kapal terbang tersebut jatuh dan menghantam pegunungan. Suara terakhir yang terdengar adalah jeritan histeris dari para penumpang. Pesawat Germanwings hancur berkeping, dan 150 orang di dalamnya tewas. (Riz/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya