Liputan6.com, Jakarta - Dukungan pemerintah Indonesia terhadap Palestina sebagai negara merdeka, akan diwujudkan dalam pelaksaan Konferensi Asia Afrika (KAA). Indonesia akan menggalang deklarasi ‎dukungan penuh.
Penanggung jawab Panitia Nasional ‎Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) Luhut Pandjaitan mengatakan, dari 109 negara di Asia dan Afrika, tidak semua mendukung kemerdekaan Palestina. Karena itu, Pemerintah RI akan mendorong peserta KAA yang hadir, agar turut mendukung deklarasi tersebut.
"Kementerian Luar Negeri kita masih melobi itu. Mudah-mudahan bisa kita capai," ujar Luhut di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (31/3/2015).
Luhut menjelaskan, hingga saat ini draf dukungan Palestina merdeka masih dibahas perwakilan Indonesia di New York.‎ "Saya belum tahu perkembangan terakhir. Tapi itu menjadi usulan dari pemerintah Indonesia dan itu janji presiden."
‎
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, kata Luhut, Indonesia mempunyai arti penting bagi Palestina. Seperti komitmen Jokowi sejak awal menjadi presiden, pemerintah RI akan terus mendorong deklarasi ini, agar Palestina menjadi negara merdeka dan masuk anggota PBB.
"Dan itu saya pikir, sangat penting untuk kita dorong mengenai kemerdekaan Palestina dan dukungan penuh Palestina masuk PBB," tegas Luhut.
25 Negara Hadiri KAA
Terkait kepastian para kepala negara yang akan hadir dalam KAA, Luhut menyatakan, sampai hari ini sudah ada 25 kepala negara yang menyatakan kesiapan hadir dalam KAA. Jumlah ini kemungkinan akan bertambah, hingga beberapa hari menjelang acara berlangsung.
Luhut menyebutkan, beberapa kepala negara yang memastikan hadir dalam KAA, di antaranya Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping.
"Dan masih ada beberapa kepala negara lain yang hadir. Dari Mesir ada utusan khusus presiden, kemudian juga dari Qatar akan mengirim perdana menteri," jelas dia.
Luhut berharap, peringatan ke-60 KAA tahun ini semakin memperkuat posisi Indonesia, sebagai salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Terlebih, posisi RI saat ini telah diperhitungkan di mata internasional.
"Kita ingin menunjukan bahwa Indonesia dari 1955 sampai sekarang ini menunjukan kepemimpinannya. Kita masuk menjadi negara 16 besar ekonomi dunia, dan berpotensi untuk lebih maju lagi. Mungkin ke-6 atau ke-7 dalam 10 sampai 15 tahun ke depan," pungkas Luhut. (Rmn/Mut)
Indonesia Galang Deklarasi Dukungan Palestina Merdeka di KAA
Hingga saat ini sudah ada 15 negara yang menyatakan siap hadir dalam KAA.
diperbarui 31 Mar 2015, 15:18 WIBDiterbitkan 31 Mar 2015, 15:18 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bermain Imbang Lawan Brasil, Uruguay Tempel Posisi Argentina
3 Calon Pemain Naturalisasi Baru di Timnas Indonesia, Bakal Main Maret 2025?
Cara Mudah Bikin Tempe Goreng Keriting dan Garing ala Pedagang Gorengan
Mengapa Eliano Reijnders Tak Dimainkan oleh Pelatih Shin Tae-Yong di Timnas Indonesia? Diduga karena Performanya Turun
Tips Agar Bayi Tidak Tersedak Saat Menyusu: Panduan Lengkap untuk Ibu Menyusui
7 Tips Agar Bibir Pink Alami Tanpa Perlu Lipstik
Waduh! Spotify Disalahgunakan Hacker untuk Promosikan Software dan Game Bajakan
90 Quotes Nasehat Kata-Kata Islami, Penyejuk Hati di Kala Gundah Gulana
Wanti-Wanti Gus Baha saat Ada Orang Ingin Masuk Islam, Harus Begini
Erick Thohir Beri Sinyal Bakal Rombak Jajaran Komisaris Defend ID
Selamat, Istri Ustaz Dennis Lim Hamil Anak Kembar Setelah 5 Tahun Menikah
Kebobolan di Menit 90+6 dari Australia dan Berakhir Imbang, Media Arab Ejek Bahrain Kena Karma