Indonesia Galang Deklarasi Dukungan Palestina Merdeka di KAA

Hingga saat ini sudah ada 15 negara yang menyatakan siap hadir dalam KAA.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 31 Mar 2015, 15:18 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2015, 15:18 WIB
Luhut Pandjaitan
Luhut Pandjaitan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Dukungan pemerintah Indonesia terhadap Palestina sebagai negara merdeka, akan diwujudkan dalam pelaksaan Konferensi Asia Afrika (KAA). Indonesia akan menggalang deklarasi ‎dukungan penuh.

Penanggung jawab Panitia Nasional ‎Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) Luhut Pandjaitan mengatakan, dari 109 negara di Asia dan Afrika, tidak semua mendukung kemerdekaan Palestina. Karena itu, Pemerintah RI akan mendorong peserta KAA yang hadir, agar turut mendukung deklarasi tersebut.

"Kementerian Luar Negeri kita masih melobi itu. Mudah-mudahan bisa kita capai," ujar Luhut di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (31/3/2015).

Luhut menjelaskan, hingga saat ini draf dukungan Palestina merdeka masih dibahas perwakilan Indonesia di New York.‎ "Saya belum tahu perkembangan terakhir. Tapi itu menjadi usulan dari pemerintah Indonesia dan itu janji presiden."
‎
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, kata Luhut, Indonesia mempunyai arti penting bagi Palestina. Seperti komitmen Jokowi sejak awal menjadi presiden, pemerintah RI akan terus mendorong deklarasi ini, agar Palestina menjadi negara merdeka dan masuk anggota PBB.

"Dan itu saya pikir, sangat penting untuk kita dorong mengenai kemerdekaan Palestina dan dukungan penuh Palestina masuk PBB," tegas Luhut.

25 Negara Hadiri KAA

Terkait kepastian para kepala negara yang akan hadir dalam KAA, Luhut menyatakan, sampai hari ini sudah ada 25 kepala negara yang menyatakan kesiapan hadir dalam KAA. Jumlah ini kemungkinan akan bertambah, hingga beberapa hari menjelang acara berlangsung.

Luhut menyebutkan, beberapa kepala negara yang memastikan hadir dalam KAA, di antaranya Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping.

"Dan masih ada beberapa kepala negara lain yang hadir. Dari Mesir ada utusan khusus presiden, kemudian juga dari Qatar akan mengirim perdana menteri," jelas dia.

Luhut berharap, peringatan ke-60 KAA tahun ini semakin memperkuat posisi Indonesia, sebagai salah satu negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Terlebih, posisi RI saat ini telah diperhitungkan di mata internasional.

"Kita ingin menunjukan bahwa Indonesia dari 1955 sampai sekarang ini menunjukan kepemimpinannya. Kita masuk menjadi negara 16 besar ekonomi dunia, dan berpotensi untuk lebih maju lagi. Mungkin ke-6 atau ke-7 dalam 10 sampai 15 tahun ke depan," pungkas Luhut. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya