Liputan6.com, Karachi - Parlemen Afghanistan diserang. Bom dan roket menghantam bangunan tersebut, ketika pemilihan menteri pertahanan baru tengah dipersiapkan.
"Sebuah bom mobil besar meledak di dekat dinding luar kompleks parlemen, menciptakan segumpal asap tebal ke angkasa. Enam anggota Taliban kemudian berusaha menyerbu masuk," kata juru bicara polisi, Ebadullah Karimi, seperti dikutip dari CNN, Senin (22/6/2015).
Pasukan keamanan Afghanistan berhasil menghadang penyerang, yang kemudian pindah ke gedung di dekatnya, menembakkan roket dan senapan mesin AK-47. "Keenam penyerang tewas dalam baku tembak berikutnya," beber Karimi.
Anggota parlemen mengatakan kepada penyiar Tolo TV -- media Afghanistan -- bahwa mereka dan rekan-rekan sedang rapat ketika ledakan besar merusak jendela di gedung dan terdengar tembakan. "Semua berlari keluar gedung," kata mereka.
Para anggota parlemen tengah berkumpul untuk merepatkan mosi tidak percaya pada Mohammad Masoom Stanikzai, calon menteri pertahanan yang ikut pemilihan.
"Semua anggota parlemen kemudian dievakuasi tanpa ada yang terluka," kata Karimi. "Belum diketahui pasti apakah ada yang cedera selain penyerang dalam serangan itu"
Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid membenarkan bahwa kelompok mereka yang melakukan serangan. Melalui akun Twitter, mereka menyatakan sengaja menargetkan gedung parlemen pada hari pemungutan suara untuk menteri pertahanan. (Tnt/Yus)