Bom Meledak Saat Antre Gaji di Afghanistan, 33 Tewas

"Aku melihat banyak orang bersimbah darah, mayat bergeletakkan di mana-mana. Ambulans tiba sangat terlambat."

oleh Liputan6 diperbarui 18 Apr 2015, 18:26 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2015, 18:26 WIB
Bom Meledak Saat Antre Gaji di Afghanistan, 33 Tewas
Serangan bom bunuh diri di sebuah bank di Afghanistan. (BBC)

Liputan6.com, Kabul - Bom bunuh diri mengguncang Kota Jalalabad di wilayah timur Afghanistan pada Sabtu ini. Sebanyak 33 orang dilaporkan tewas, sementara 100 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

"Ledakan itu terjadi di luar sebuah bank, ketika staf pemerintah dan personel militer mengantre gaji," kata kepala polisi setempat seperti dikutip dari BBC, Sabtu (18/4/2015).

"Aku melihat banyak orang bersimbah darah, mayat bergeletakkan di mana-mana. Ambulans tiba sangat terlambat, dan banyak orang tewas akibat luka-luka mereka," ucap salah seorang saksi mata, Javed Khan.

Sejauh ini belum ada kelompok yang menyatakan bertangggung jawab atas serangan itu. Juru bicara kelompok Taliban juga mengaku tak terlibat.

Wartawan BBC di Kabul, Shahzeb Jillani mengatakan, serangan bom bunuh diri merupakan yang terbesar di Jalalabad dalam beberapa bulan terakhir. Menurut dia, sebagian korban tewas dan luka-luka adalah anak-anak.

"Serangan bom bunuh diri ini sebagai aksi teroris yang pengecut dan keji," kata Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.

Menurut keterangan polisi setempat, mereka menemukan bom lain di dekat lokasi kejadian dan berhasil diledakkan dalam kondisi terkontrol. Ledakan lain juga dilaporkan terjadi di luar sebuah kuil di Jalalabad pada Sabtu pagi, beruntung tidak ada korban dalam peristiwa itu.

Kota Jalalabad sejak tahun lalu telah menjadi target serangan oleh kelompok Taliban.

Sebelumnya pada 10 April, kelompok militan tersebut menyerang konvoi NATO, yang berada dekat Bandara Jalalabad. Tiga orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. (Tnt/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya