Amerika Samakan Perilaku China dengan Rusia

Negeri Paman Sam mengecam tindakan reklamasi oleh China di Laut China Selatan.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 27 Jun 2015, 14:54 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2015, 14:54 WIB
Laut China Selatan
Cina melakukan reklamasi di pulau karang Fiery Cross di Laut Cina Selatan. (BBC)

Liputan6.com, Jakarta Kondisi di Laut China Selatan terus memburuk. Tindakan China yang mereklamasi beberapa perairan di Lautan tersebut salah satu penyebabnya.

Melihat tindakan China tersebut, Amerika Serikat (AS) buka suara. Meski tak terlibat perseteruan dengan negara-negara lain di Laut China Selatan, Negeri Paman Sam mengecam tindakan reklamasi oleh China.

"Reklamasi secara besar oleh China di Laut China Selatan merupakan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, seperti dikutuip dari Reuters, Sabtu (27/6/2015).

Blinken pun meminta agar China mematuhi hukum internasional yang berlaku. Cara yang tepat bagi China untuk mengikuti peraturan internasional yang ada adalah dengan menghentikan reklamasi tersebut.

Ia memberi contoh, jika China tidak menghentikan reklamasi maka negara Tirai Bambu tak ubahnya dengan apa yang dilakukan Rusia di Timur Ukraina.

"Ukraina Timur dan Laut China Selatan, kita menjadi saksi mata upaya unilateral untuk mengubah status quo," jelas Blinken.

"Jika pelanggaran masih terjadi maka Amerika Serikat dan sekutu akan bersatu untuk melawan," tegas dia.

Beberapa waktu belakangan, China tengah jadi sorotan dunia. Sebab, negara ini mengakui secara sepihak hampir seluruh wilayah di Laut China Selatan.

Selain itu, hubungan China dan AS tengah berada dalam kondisi memburuk. Hal ini karena tudingan AS terhadap beberapa peretas data dari China yang meretas sejumlah data penting Pemerintahan AS. (Ger/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya