AS dan Kuba Sepakat Membuka Kembali Kedutaan di Kedua Negara

Setelah pembekuan hubungan awal 1960-an lalu, kedua negara mencapai kesepakatan untuk memulai perundingan pada akhir tahun 2014.

oleh Rinaldo diperbarui 02 Jul 2015, 07:52 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2015, 07:52 WIB
Momen Bersejarah, Obama Jabat Tangan Raul Castro di KTT Amerika
Hal ini disebut sebagai simbol pemulihan hubungan kedua negara yang selama ini bersitegang sejak 1961 silam.

Liputan6.com, Washington - Amerika Serikat dan Kuba sepakat untuk membuka kembali kedutaan masing-masing setelah putusnya hubungan diplomatik kedua negara tahun 1961. Pemulihan hubungan diplomatik penuh akan segera ditempuh dengan pembukaan kedutaan pada 20 Juli mendatang.

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan bahwa langkah tersebut mencerminkan warga AS dan Kuba tidak lagi "dipenjara oleh masa lalu".

"Warga Amerika dan Kuba sama-sama siap untuk melangkah maju," tutur Obama seperti dikutip BBC, Kamis (2/7/2015).

Sebagai cermin dari semangat atas langkah yang penting ini, pidato Presiden Obama saat mengumumkan pembukaan kedutaan disiarkan langsung oleh stasiun televisi Kuba.

Setelah pembekuan hubungan awal 1960-an lalu, kedua negara mencapai kesepakatan untuk memulai perundingan pada akhir tahun 2014.

Bulan April tahun ini, Presiden Obama dan pemimpin Kuba Raul Castro untuk pertama kali melakukan pertemuan resmi. Sebulan setelah pertemuan, Amerika Serikat kemudian mencabut Kuba dari daftar negara yang mendukung terorisme.

Walau sudah ada hubungan transportasi antara kedua negara, warga negara Amerika Serikat masih tetap dilarang untuk bepergian ke Kuba.

Dan Kuba juga masih menjadi sasaran embargo perdagangan yang diterapkan sejak tahun 1962 lalu walau Presiden Obama sudah mendesak Kongres untuk mencabutnya. (Ado/Mar)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya