Tukar Sebungkus Rokok, Dapat Ciuman dari Wanita Cantik

Kampanye unik `Tukar Sebungkus Rokok dapat Ciuman Gratis`.

oleh Dinda Sulistyowati Pranoto diperbarui 09 Jul 2015, 12:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2015, 12:00 WIB
Tukar Sebungkus Rokok, Dapat Ciuman dari Wanita Cantik
Kampanye unik `Tukar Sebungkus Rokok dapat Ciuman Gratis`.
Liputan6.com, Beijing Merokok, bagi beberapa orang telah menjadi bagian dari hidup mereka. 
 
Terlebih lagi di Tiongkok, negara yang memproduksi 42% rokok yang tersebar di seluruh dunia, dengan China National Tobacco Corporation sebagai 
produsen terbesar produk tembakau itu. 
 
Dilansir dari viral4real.com, Kamis (9/7/2015), sedikitnya ada 300 juta perokok di Tiongkok, 1 juta orang diantaranya meninggal dunia setiap tahunnya.
Tak ayal, lebih dari separuh pria di negeri Tirai Bambu itu pun telah kecanduan rokok.
 
Atas kondisi tersebut, Presiden Xi Jinping pun memberikan teladan kepada rakyatnya dengan berhenti merokok. Dia juga melarang para pejabat merokok di depan umum.
 
Presiden yang sedang gencar-gencarnya berkampanye anti rokok dengan membuat larangan merokok di area umum, juga mengadakan kampanye yang unik dengan cara `Tukar Sebungkus Rokok Dapat Satu Ciuman`. Kampanye tersebut diadakan di pusat Kota Beijing, tempat banyaknya orang-orang beraktivitas.
 
Seorang model cantik pun dipilih menjadi duta kampanye yang rela memberikan sebuah ciuman bagi siapapun yang mau menyerahkan sebungkus rokok 
padanya.
 
model cantik menawarkan ciuman bagi mereka yang menukarkan rokoknya
 
Siasat Presiden itu berhasil menarik perhatian warga. Para pria berbondong-bondong menyerahkan sebungkus rokok demi mendapatkan ciuman dari sang model cantik. 
 
ciuman dari model cantik bagi mereka yang menukarkan rokoknya
 
Beberapa pria tampak malu-malu setelah dicium oleh sang model, namun ada juga pria-pria usil yang sengaja membeli bungkusan rokok lebih banyak untuk ditukar. Mungkin mereka berharap bisa mendapat ciuman lebih dari satu kali jika menyerahkan bungkusan itu pada si model.
 
Wah, kira-kira kampanye seperti ini bisa diterapkan di Indonesia tidak, ya? (Dsu/heidy)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya