AS: Thailand Tak Minta Bantuan untuk Selidiki Bom Bangkok

Pemerintah AS mengatakan untuk masalah ini Negeri Gajah Putih tidak meminta bantuan dari negaranya.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 18 Agu 2015, 16:28 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2015, 16:28 WIB
Ledakan Bom Bangkok
Petugas membersihkan lokasi ledakan bom Bangkok. (Reuters)

Liputan6.com, Bangkok - Sebagai salah satu negara besar, Amerika Serikat kerap turun tangan dalam memecahkan atau membantu masalah-masalah yang sedang terjadi di dunia.

Hal tersebut pun membuat dunia bertanya, apa yang akan dilakukan AS untuk Thailand yang baru saja ditimpa serangan bom.

Menanggapi hal tersebut Pemerintah AS, melalui Departemen Luar Negerinya segera angkat bicara. Mereka mengatakan untuk masalah ini Negeri Gajah Putih tidak meminta bantuan dari negaranya.

"Otoritas Thailand tengah melakukan investigasi dan sejauh ini tidak meminta bantuan Pemerintah Amerika Serikat (AS)," kata Juru Bicara Depatemen Luar Negeri AS, John Kirby seperti dikutip dari Reuters, Selasa (18/8/2015).

Kirby menambahkan, saat ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab dari ledakan. Termasuk soal dugaan serangan tersebut merupakan aksi terorisme.

Insiden bom di Thailand terjadi di luar sebuah kuil agama di pusat Bangkok pada Senin malam. Ledakan itu terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Saat Kuil Erawan yang berada di persimpangan jantung Kota Bangkok Thailand penuh sesak dengan jemaah dan wisatawan.

Bagian tubuh manusia berserakan di seberang jalan usai bom meledak. Dituding ledakan berasal dari sebuah sepeda motor yang sarat bahan peledak. Lainnya menduga, bom ditanam di bawah sebuah bangku.

Sejauh ini, aparat mencurigai 2 orang. Sesosok pria yang terekam kamera di lokasi kejadian, juga seorang perempuan yang diduga meletakkan tas di dekat kuil. (Ger/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya