Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat (AS). Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto dilaporkan menghadiri kampanye bakal calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
Kedatangan Setya ke kampanye Trump lantas menimbulkan sejumlah spekulasi. Termasuk soal keberadaannya di acara tersebut, yang dinilai sebagai bentuk dukungan resmi pemerintah Indonesia terhadap pencalonan pengusaha tersebut.
Baca Juga
Spekulasi yang beredar itu, kemudian segera diatanggapi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Menurut Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, kehadiran Setya tidak merepresentasikan pemerintah.
Advertisement
"Mungkin sudah jelas ya anggota DPR bukan itu bukan bagian pemerintah. Itu kan parlemen, ini kan jelas yang berkunjung bukan pemerintah," kata Arrmanatha di Gedung Kemlu Jakarta, Jumat (4/9/2015).
Dia menjelaskan, Kemlu mengetahui lawatan Setya Novanto ke Negeri Paman Sam untuk menghadiri berbagai acara yang berhubungan pertemuan parlemen dunia.
"Yang kami ketahui memang ada kunjungan ketua DPR di Amerika Serikat itu utamanya untuk 3 pertemuan. Terkait dengan kegiatan lain bisa ditanyakan ke DPR," pungkas pria yang karib disapa Tata itu.
Rombongan DPR disebutkan bertemu dengan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump pada Kamis 3 September 2015. Dalam rombongan itu, ikut serta Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Fadli Zon menyampaikan, pertemuan berlangsung pukul 13.00 siang waktu setempat, di Trump Plaza lantai 26, Amerika Serikat. Pertemuan itu bersifat informal.
Dalam konferensi pers tersebut, Fadli Zon juga sempat menjawab pertanyaan dari wartawan Amerika Serikat terkait maksud kedatangan rombongan DPR. Ia pun menjelaskan maksud kedatangan tidak ada hubungan dengan pemilu yang akan berlangsung di Negeri Paman Sam.
(Tnt/Rie)