Liputan6.com, Queensland - Sinkhole besar tiba-tiba muncul di Semenanjung Queensland, Australia. Kemunculan lubang besar itu pun menuai kekhawatiran.
"Sinkhole yang menelan hampir 200 meter dari tepi pantai indah itu bisa menelan semuanya," imbau seorang insinyur teknis seperti dikutip dari News.com.au, Senin (28/9/2015).
Baca Juga
Sekitar 300 orang yang tengah berkemah ketakutan dan dievakuasi dari Inskip Point dekat Rainbow Beach, Sabtu (26/9/2015). Tak lama setelah sinkhole itu terbentuk di dekat pantai dan menelan mobil, van, tenda, dan trailer yang sedang berkemah.
Advertisement
Para ahli kemudian mempersenjatai diri menggunakan radar penembus tanah untuk menilai daerah dekat sinkhole, tepat di sebelah selatan Pulau Fraser di Queensland tenggara. Kemudian insinyur geoteknik, Allison Golsby, menyampaikan laporan mengejutkan bahwa diperkirakan seluruh semenanjung bisa tersedot dan hilang.
"Orang-orang mengatakan nantinya Inskip Point mungkin tidak ada. Bisa ribuan atau ratusan tahun," ucap Golsby seraya menambahkan bahwa sinkhole yang terbentuk pada hari Sabtu juga semakin besar.
Menurut Golsby, area itu memang memiliki sejarah terbentuknya sinkhole dan harus dimonitor secara saksama.
"Langkah yang tepat untuk memantau karena hal itu akan mencegah jatuhnya korban," paparnya.
Sinkhole itu diduga kuat tercipta akibat gempa kecil di kawasan itu dalam beberapa pekan terakhir, meski para ahli tak sependapat dengan perkiraan tersebut.
Golsby mengatakan teori gempa sebagai pemicunya tak cukup kuat.
#sinkhole at #inskippoint appears to have grown. Remnants of caravan & camper still floating. @abcnews pic.twitter.com/e6ofFIo941
— Leonie Mellor (@leoniemellor) September 27, 2015
"Peristiwa semacam ini (sinkhole) terjadi secara teratur di daerah itu dari waktu ke waktu, dan menyebabkan hasil (sinkole) seperti ini. Perilaku gempa bumi dan apa yang memicu sinkhole sebenarnya tidak berkorelasi secara historis. Biasanya jika gempa akan menyebabkan sinkhole, Anda akan melihatnya dalam kurun waktu sangat cepat dan pada hari yang sama," ungkapnya. Ia juga memperingatkan siapa pun yang berada di alam lepas harus waspada terhadap fenomena sinkhole.
"Di mana saja orang pergi, seperti di taman alam atau lingkungan bebas, orang perlu menyadari bahwa tanah amblas, longsor, dan lubang bisa saja terjadi," jelas dia.
Golsby pun mengutarakan bahwa sinkhole kerap terjadi di Negeri Kanguru.
"Sinkhole memang terjadi secara alami di seluruh penjuru Australia dengan pemicu berbeda-beda. Orang-orang perlu waspada terhadap batu-batuan di alam dan sifat tanah di mana mereka tinggal, sehingga dapat menikmati lingkungan yang indah dan aman, dan menyimpan nomor layanan darurat jika terjadi masalah," bebernya.
Pihak berwenang mengatakan, sinkhole sedalam 3 meter itu mencaplok sedikit bagian area berkemah MV Beagle. Beruntung semua orang yang tengah berkemah saat liburan sekolah di tempat wisata populer itu berhasil melarikan diri tanpa cedera ketika sinkhole terjadi pada Sabtu (26/9/2015) sekitar pukul 22.30.
Gambaran betapa cepat dan menakutkan saat sinkhole itu menelan sebagian dari camping ground Queensland mereka pun bertebaran di dunia maya.
"Ya, kami tidak percaya berhasil keluar. Aku pikir kami akan mati, benar-benar menakutkan, cepat sekali terjadi di perkemahan kami dan menelan beberapa benda di atasnya," tulis seorang yang berkemah, Melanie Wotherspoon, melalui akun Facebook.
Sementara itu, yang lainnya mendeskripsikan bahwa terdengar suara seperti gemuruh sebelum muncul sinkhole.
Tak ada korban jiwa saat sinkhole terbentuk akibat respons sigap pemilik camping ground, yang berlari menuju area kemah dan berteriak membangunkan orang-orang yang tengah terlelap. "Awalnya dipikir ia tengah mabuk," tulis media Sunshine Coast.
Namun ternyata, itulah yang menjadi penyelamat dari marabahaya tersebut.
Queensland Department of National Parks, Sport and Racing kemudian mendesak orang-orang untuk menghindari daerah Inskip Point, mengamati lalu lintas di sana dan mengeluarkan peringatan. Departemen itu mengatakan, area kamping MV Beale dan bagian timur wilayah MV Sarawak ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut.
"Ada kemungkinan lubang itu bisa berkembang menjadi lebih besar karena arus laut, sehingga orang-orang disarankan untuk menghindari daerah tersebut. Ranger dan polisi telah mendirikan hambatan lalu lintas dan mengeluarkan peringatan kepada pengunjung pantai terkait sinkhole," kata Ranger senior Dan Clifton.
"Sementara ini kami terus memantau situasi sekitar, prioritas kami adalah keselamatan publik."
Ini adalah sinkhole kedua dalam beberapa tahun terakhir di area kamping populer tersebut. Sebelumnya sinkhole terjadi pada 2011 yang juga tak menimbulkan korban cedera. (Tnt/Rie/*)