Bertemu Menlu Kazakhstan, RI Bahas Migas dan Rohingya

Kazakhstan mengharapkan negara besar OKI seperti Arab Saudi dan Indonesia dapat mendorong momentum ratifikasi negara-negara lain.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 01 Okt 2015, 18:16 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2015, 18:16 WIB
Menlu Retno dan Dubes Toto
Menlu RI Retno LP Marsudi dan Duta Besar Indonesia Untuk Brasil Toto Riyanto. (Liputan6.com/Luqman Rimadi)

Liputan6.com, New York - Di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyempatkan diri untuk melakukan beberapa pertemuan bilateral. Salah satunya dengan Menlu Kazakhstan, Erlan A. Idrissov.

"Kedua Menlu membahas perkembangan isu bilateral kedua negara seperti kunjungan Presiden Kazakhstan ke Indonesia sebagai balasan kunjungan Presiden RI tahun 2014, pelaksanaan 2nd Joint Economic Minister Meeting Indonesia-Kazakhstan, dan pembentukan roadmap tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI tahun lalu," jelas Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam keterangan resminya yang diterima Liputan6.com, Kamis (1/10/2015).

Pada kesempatan itu, Menlu Retno juga menyampaikan bahwa pemerintah RI menyambut positif Joint Economic Minister’s Meeting yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara. Saat ini Indonesia dan Kazakhstan sedang membahas MoU Kerja Sama kedua negara di bidang perminyakan dan gas bumi dan menindaklanjuti hasil penandatanganan MoU Kerja Sama Politik pada tahun 2014 yang lalu.

Terkait dengan kerjasama di forum internasional, Menlu RI menyambut baik undangan pertemuan ke-7 OKI di bidang pertanian. Menlu Kazakhstan pun mengharapkan peran aktif Indonesia sebagai salah satu negara besar di OKI, serta untuk dapat meratifikasi Statuta OKI mengenai Keamanan Pangan.

Kazakhstan mengharapkan negara besar OKI seperti Arab Saudi dan Indonesia dapat mendorong momentum ratifikasi negara-negara lain. Saat ini tercatat sudah ada tiga negara yang telah meratifikasi Statuta tersebut.

Kedua Menlu juga berbagi pandangan mengenai kerja sama negara-negara OKI terkait Rohingya. Menlu RI kembali menekankan pentingnya toleransi dan pembangunan yang tidak menciptakan economic gap antar komunitas maupun pemeluk agama yang berbeda di Myanmar. Menlu RI menekankan titik krusial dalam isu Rohingya ini adalah pemilihan umum yang akan datang.

Pada tahun 2014 nilai perdagangan Indonesia-Kazakhstan adalah sebesar USD 23,60 juta dari target perdagangan sebesar USD 100 juta pada tahun 2017. Jumlah wisatawan Kazakhstan ke Indonesia tiap tahunnya mencapai 4.700 orang.

Sebelumnya, Menlu Retno bertemu dengan Menlu Meksiko Claudia Ruiz Massieu untuk mengajukan permintaan bebas visa terhadap warga negara Indonesia. Sementara saat bertemu dengan Menlu Brasil Mauro Luiz Iecker Vieira, ia membahas tentang surat kepercayaan duta besarnya.

(Tnt/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya