Delusi Ditaksir Seseorang: Erotomania

Yakin bahwa seseorang menyukai dirinya, walau sesungguhnya tidak. Itulah kondisi yang disebut Erotomania.

oleh Indy Keningar diperbarui 26 Okt 2015, 11:50 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2015, 11:50 WIB
Delusi Ditaksir Seseorang: Erotomania
Yakin bahwa seseorang menyukai dirinya, walau sesungguhnya tidak. Itulah kondisi yang disebut Erotomania.

Liputan6.com, Jakarta Tertarik dengan seseorang merupakan hal yang dialami oleh sebagian besar manusia. Ada kesedihan tersendiri saat orang yang kita sukai tidak membalas perasaan.

Namun, bisa bisa jadi mengerikan jika kita merasa seseorang menyukai kita, walau sebetulnya mereka tidak. Inilah yang disebut Erotomania.

Caroline Flack, pembawa acara X Factor mengungkapkan penguntit dengan Erotomania dalam buku autobiografi terbarunya, Storm In A C Cup. Si penguntit kerap menghujaninya dengan email, mengirim berbagai hadiah, dan kartu tanda 'cinta'. Sejauh ini mungkin terdengar seperti hal yang dilakukan kebanyakan penggemar.

Namun si penguntit memaksa masuk gedung tempat audisi X Factor di Manchester, dengan mengatakan "Saya pacarnya Caroline Flack" pada petugas penjaga. Ia juga datang pada acara Hackney Big Weekend dari Radio 1, mencari Caroline. Pria itu juga menulis surat untuk ketua ITV Adam Crozier, menyatakan ia sudah berpacaran dengan Caroline selama lebih dari satu tahun.

Kini, pria yang diketahui bernama Peter itu telah dilaporkan dan ditahan polisi. Ini hanyalah satu dari kasus Erotomania. Sering kali, gejala yang ditunjukkan penderitanya lebih tidak kentara. Juga tidak semuanya merugikan, dan orang yang selama ini terlihat dan berperilaku 'normal' pun bisa mengidapnya tanpa menyadari.

Dikutip dari Metro.co.uk pada 22 Oktober 2015, ahli hubungan Tracey Cox menyatakan: "Dalam kasus ekstrem, ketertarikan bisa menjadi erotomania, saat seseorang menjadi delusional, dan merasa yakin seseorang --umumnya orang asing dan seringkali figur publik-- jatuh cinta dengan mereka."

"Mereka sering berpikir orang-orang itu berbicara dengan kode untuk mengungkapkan cintanya. Seorang pria figur publik bisa menyentuh dasinya saat diwawancara di TV, misalnya. Lalu seorang pengidap erotomania yakin itu sinyal rahasia."

Namun, apa yang membedakan ketertarikan biasa dan erotomania?


Beda Erotomania dan Ketertarikan?

Delusi Ditaksir Seseorang: Erotomania
Lorna Morello yang percaya pria yang dikencaninya satu kali mencintainya dan akan melamarnya. (foto: Netflix)

Apa beda Erotomania dan ketertarikan?

Sederhananya, jika Anda sekedar menyukai seseorang, itu artinya ketertarikan. Erotomania terjadi jika Anda yakin mereka suka Anda, namun sesungguhnya tidak. Begitu kata konsultan psikologis Glenn Wilson merupakan ahli dalam penyimpangan perilaku seksual dan ketertarikan, cinta, dan hubungan seksual.

"Erotomania merupakan delusi bahwa seseorang dicintai orang lain yang entah bagaimana caranya menahan untuk mengungkapkannya. Ini umum terjadi pada wanita paruh baya yang percaya pria berstatus tinggi yang mereka kenal (seperti selebriti, atau dokter atau pengacara mereka), jatuh cinta dengan mereka," ungkap Wilson. 

"Mereka membayangkan si objek mengirimkan petunjuk sinyal cinta mereka (seperti lirikan yang signifikan, atau tanda tidak kentara seperti mengenakan dasi dengan warna tertentu. Atau mengontak mereka melalui telepati atau media."

"Mereka membalas 'perhatian' objek dengan surat, hadiah, panggilan telefon, atau mengunjungi mereka. Jika mereka ditolak, si pengidap akan menganggapnya strategi untuk menyembunyikan rasa cinta yang 'terlarang', dan yakin esok harinya akan ada perkembangan," ujarnya lagi.

Erotomania akan jadi berbahaya jika pengidapnya percaya pasangan si objek (seperti kekasih, suami atau istri) menjadi penghalang untuk mereka menjalin hubungan serius. Ini merupakan kondisi langka. Kebanyakan kasus tidak berbahaya, dan delusi bisa mereda dengan obat-obatan anti-psikotik. Sejarah keluarga yang memiliki kondisi psikotik menunjukkan ada faktor genetik.

Beberapa kasus tidak sepenuhnya delusi. Bisa dimulai dengan hubungan seks tanpa perasaan yang kemudian memiliki arti lebih dari satu pihak (seperti yang dialami Morello di 'Orange is the New black', yang percaya pria yang hanya pergi kencan satu kali dengannya mencintainya dan akan melamarnya). Walau secara tipikal kondisi kebanyakan terjadi pada wanita, erotomania pada pria juga terjadi. Kasus homoseksual, baik pada pria maupun wanita juga tercatat.

"Faktanya, Erotomania pada pria kemungkinan lebih berbahaya, terutama ketika ada beberapa objek cinta dan sejarah perilaku antisosial yang tidak ada hubungannya dengan delusi. John Hinckley, yang menembak Presiden Reagan, diketahui ingin memesona Jodie Foster, yang disukainya sejak ia menonton film Taxi Driver," terang Wilson lagi. 

"Kondisi ini sendiri mirip dengan gejala yang ditemukan di berbagai penyakit mental. Gejala utamanya, kehilangan kontrol, bisa jadi alat evolusioner untuk mendorong sikap tidak peduli risiko yang diperlukan untuk melakukan hubungan seksual."

Jadi, apa yang harud dilakukan jiga Anda curiga diri Anda memiliki erotomania?

Menurut Dr Wilson: "Jika seseorang curiga mereka menderita erotomania, mereka perlu mengatur jadwal bertemu psikiater."

"Masalahnya, mereka yang sungguh-sungguh delusional tidak menyadari mereka punya masalah, dan tidak mungkin akan mencari penanganan. (Ikr/Rie)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya