Liputan6.com, Bangkok - Seorang peramal terkenal Thailand, Suriyan Sucharitpolwong, yang ditahan pada Oktober lalu atas tuduhan menghina keluarga Raja Thailand tewas di penjara. Hal itu dikemukakan oleh petugas berwenang. Kematiannya menjadikan Sucharitpolwong figur publik kedua yang tewas akibat melanggar undang-undang lese-majeste di penjara.
Menurut otoritas Thaliand, Sucharitpolwong--atau terkenal dengan nama panggung Mor Yong--meninggal akibat infeksi di darahnya pada Sabtu, 7 November sore. Sebelumnya, ia ditemukan tak sadarkan diri di selnya yang berada di barak militer Bangkok.
Baca Juga
Lembaga Permasyarakatan Bangkok mengatakan pria berusia 53 tahun itu telah dibawa ke rumah sakit setelah ditemukan pingsan oleh petugas.
Advertisement
"Rumah sakit telah berusaha sekeras mungkin, tetapi tak berhasil," tulis pernyataan militer. Autopsi telah dilakukan di hari berikutnya, membuktikan bahwa darahnya mengandung racun, seperti dilansir dari The Guardian, Senin, 8 November 2015.
Kematian Sucharitpolwong menambah daftar pertanyaan atas keterlibatan militer dalam penerapan undang-undang lese-majeste. Terlebih ia adalah seorang selebriti Thailand yang terkenal.
Raja Thailand Bhumibol Aduljadej dan keluarganya dilindungi oleh salah satu undang-undang antipenghinaan kerajaan. Lusinan orang telah ditahan semenjak kudeta militer 2014.
Sucharitpolwong ditahan pada Oktober lalu bersama asistennya serta seorang mayor polisi Prakrom Warunprapa. Pramkrom ditemukan oleh petugas militer tewas gantung diri.
Trio itu tampil di depan umum pada 21 Oktober dengan rambut yang telah dibotaki dan tangan terborgol menuju tahanan militer. Jasad Prakom ditemukan dua hari kemudian.
Menteri Kehakiman Thailand Paiboon Khumchaya mengatakan tidak diperlukan adanya perubahan prosedur di rumah tahanan.
"Kadang tahanan meninggal dalam penjara," ujarnya. "Hanya saja tidak ada laporan dari media karena orang-orang itu bukan selebriti," katanya dengan enteng.
Pemerintah Militer Thailand mengibaratkan dirinya adalah tameng pelindung Kerajaan Thailand. Sangat jarang ditemukan kasus anggota militer terkena pasal penghinaan kepada raja. (Rie/Ein)**