Kisah 'Wonder Woman' di Dunia Nyata yang Terlupakan

Jagoan wanita bersenjatakan lasso bukan hanya ada dalam kisah komik Wonder Woman, ternyata mereka sudah hidup ribuan tahun lalu.

oleh Indy Keningar diperbarui 16 Nov 2015, 20:19 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2015, 20:19 WIB
'Wonder Woman' yang Terlupakan
Jagoan wanita bersenjatakan laso bukan hanya ada dalam kisah komik Wonder Woman. Para wanita Amazon ada di dunia nyata.

Liputan6.com, Stanford - Wonder Woman, sang superheroine  (pahlawan wanita) DC bersenjatakan lasso kejujuran dan gelang anti peluru bukan hanya ada di komik. Sebuah sketsa kuno mengungkapkan gambar-gambar para petarung wanita hebat dari Amazon.

Gambar-gambar tersimpan dalam botol kosmetik berusia 2.500 tahun, yang kini tersimpan di salah satu museum di AS. Kunjungan dari periset asal Universitas Stanford mengungkapkan signifikansinya.

"Ini adalah satu-satunya gambar artistik kuno dari seorang Amazon yang menggunakan lariat (lasso) dalam perang," ungkap Adrienne Mayor, pengarang dan sarjana periset dari departemen klasik dan sejarah sains dari Universitas Stanford, pada News.com.au dikutip Senin (16/11/2015).

Gambar-gambar menunjukkan petarung wanita yang berkuda dan bersepatu, mengenakan celana panjang (pada masa itu, dipercaya celana hanya dikenakan pria), bertarung melawan prajurit bersenjata Yunani. Si wanita ditangkap gambarnya mengokang lasso dan menghadapi pasukan di depannya, dan di tangan lainnya, ada kapak tarung, siap memberantas musuh.

 

Gambar 'Wonder Woman' berkuda. (foto: news.discovery.com)

Kisah wanita Amazon petarung bersenjatakan lasso, panah, dan cambuk dikenal luas di sastra Yunani dan Roma. Sejak lama ide itu menginspirasi jagoan wanita dari kultur pop, seperti Xena dan Sand Snakes dari Game of Thrones--selain Wonder Woman.

Namun, mereka tidak selalu jadi sosok yang dicintai. Pada umumnya, Yunani kuno membenci para Amazon yang berpenampilan 'barbar'. Pun begitu, gambar para wanita perkasa itu sering ditemukan di botol parfum, segel ramuan pembersih, kotak perhiasan, dan vas.

Ini menunjukkan, bahwa mungkin, para kaum wanita itu tergabung dalam gerakan pemberontakan melawan budaya patriarki, menentang stigma Yunani kuno bahwa wanita harus berdiam di rumah, mirip dengan gerakan pejuang hak wanita di masa kini.

"Vas ini bisa jadi tempat menyimpan riasan atau perhiasan wanita Yunani. Gambar-gambar di kotak menunjukkan bahwa wanita senang menyaksikan adegan para Amazon melawan para prajurit pria," ungkap Mayor.

Mengekspos Amazon

Wonder Woman
Patung kuno yang menggambarkan Amazon. (foto: Supplied)

Mengekspos Amazon

Para Amazon telah menjadi objek fantasi selama bermilenium tahun, namun ada satu yang membuat mereka mengalahkan para wanita dalam intrepretasi modern. Mereka nyata.

Mereka mengenakan atribut siap tempur, mereka bisa berlaku tidak sopan, mereka juga menunjukkan kulit bertato.

Namun, legenda terus tumbuh dan berkembang, sehingga kebenaran pun tersamar dengan detail yang dikarang dan dilebih-lebihkan. Ada legenda yang menyatakan mereka memotong payudara, memutilasi bayi laki-laki, dan membenci pria. Kenyataannya hal-hal itu tidak benar.

Walau betul bahwa mereka handal memanah. Kenyataannya, mereka adalah sekumpulan wanita petarung yang turut berperang di Yunani kuno.

Kisah Yunani kuno berlatar belakang dari langkah Eurasia, menyebar sampai Romania, Ukraina, dan Rusia dari Mongolia. Ditemukan kuburan mereka.

Bencana Scynthian

Wonder Woman
Patung menggambarkan perang antara Amzaon dan Yunani. (foto: Supplied)

Bencana Scynthian

Para wanita petarung merupakan bagian dari yang disebut Scynthian. Pada tanah pekuburan mereka ditemukan bahwa mereka berperang dengan cara yang sama dengan kaum prianya.

Banyak tulang peninggalan para kaum wanita ditemukan dikubur bersama dengan panah, anak panah, tombak, belati, dan kuda. Kenyataannya, para petarung wanita mengambil sepertiga bagian dari kuburan masal dengan senjata. Adalah metode unik dari perang Scythia yang menawarkan kesempatan setara dalam setiap jender.

Kuda-kuda yang digunakan cepat dan kuat, memudahkan para pahlawan untuk meninggalkan tempat bahaya. Juga membantu para pengendara meringkus musuh. Panah Scythian juga merupakan 'senjata super pada masanya. Berukuran lebih kecil, namun lebih hebat dari yang ditemukan pada musuh-musuh mereka.

Kulit bertato wanita Amazon. (foto: Supplied)

Namun, cara bertarunglah yang menjadi kelebihan utama Scythian, membuat mereka berhasil menaklukkan para Yunani dan Roma selama berabad-abad.

Dengan alat-alat itu, kekuatan merupakan isu kecil. Wanita yang terlatih diuntungkan di medan perang. Kesetaraan itu berlanjut sampai rumah. Seperti kaum prajurit prianya, mereka biasa menghirup asal marijuana di tepi api unggun, dan minum susu kuda. Ini dibuktikan, lagi-lagi dari penemuan di kuburan mereka.

Secara virtual, setiap Scythian dikubur dengan peralatan mengisap ganja. Para tubuh wanita petarung juga dilengkapi dengan tato di kulit, dengan motif hewan fantasi dan pola geometris.

Gambaran Yunani kuno akan praktik di antara Amazon sudah dikonfirmasi melalui penemuan jasad yang disimpan dengan baik dan dibekukan, yang dilengkapi dengan alat pentato kuno.

Warisan budaya Amazon bisa dilihat hari ini di antara kaum wanita penembak wanita Kurdi dari Peshmerga, bertarung untuk mempertahankan daerah tinggal mereka. (Ikr0Rie)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya